webnovel

Ka, Aku Mencintainya!

Seorang gadis cantik bernama Nara yang memiliki kepribadian ceria, tidak pernah menyangka bahwa apa yang ia inginkan ketika ia asal bicara dapat terjadi begitu saja. Mungkin beberapa orang akan menyukainya jika hal yang mereka inginkan menjadi kenyataan! Tapi ... Dia tidak menginginkannya! Hal-hal gila terjadi padanya. Bagaimana perasaanmu jika jiwamu tertukar dengan jiwa kembaranmu sendiri? Apa yang harus Nara lakukan? Dan bagaimana dengan cinta pertamanya?

Gldseya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
228 Chs

Praduga

Dengan langkah kaki cepatnya Sue segera meninggalkan para gerombolan gadis yang tengah bergosip.

Sue menuju mobil nya yang terparkir di lapangan kampus tersebut.

Sesampai nya di mobil, jari jemari Sue dengan lihai nya mencari informasi mengenai Craige Hudgens sebagaimana yang sebelumnya ia dengar bahwa Craige mengalami kecelakaan.

Tepat saat ia mengklik informasi tersebut, tak ada satupun informasi terkait berita yang ingin ia cari.

'Tunggu ... ini aneh, gadis itu bilang ia membaca berita di internet mengenai Craige Hudgens, lalu mengapa tak ada berita satupun yang muncul? Bukankah seharusnya pengusaha seperti Mr. Craige akan banyak beritanya?' Monolog Sue yang merasa janggal dengan berita yang tak muncul pada halaman pencarian.

Tidak sampai disana, Sue dengan segala rasa penasarannya kembali mencari mengenai berita yang ia inginkan.

Gadis itu bukanlah gadis biasa, untuk itu ia akan menghack berita yang tak dapat ia cari saat ini.

Tak sampai 15 menit ia mampu melacak kejanggalan yang terjadi.

Sue berhasil mengindentifikasi bahwa benar adanya jikalau sebelumnya memang ada berita mengenai Craige Hudgens, dan berita tersebut sempat banyak di publish, hanya saja dalam waktu kurang dari satu jam berita tersebut serentak di tarik seolah memang ada yang mengusulkan untuk penarikan berita.

"Apakah keluarga Hudgens yang meminta penarikan berita? Tapi ada apa? Atau—"

Dengan serius Sue mulai mencari lebih jauh mengenai hal yang ingin ia ketahui. bukan hanya berita saja yang ia hack melainkan cctv yang terjadi pada lokasi kejadian.

Kurang dari satu jam ia telah mendapatkan banyak informasi termasuk cctv yang sempat mereka mobil yang tengah melaju menuju mobil Craige berada.

"Wait a minute."

Sue menekap mulut nya perlahan saat berhasil memutar beberapa kali cctv yang ia dapatkan.

Memang cctv yang ia dapatkan bukanlah cctv tepat saat dimana kecelakaan berlangsung melainkan dari beberapa cctv yang tak terlalu jauh dari lokasi di sana.

Sue dapat melihat dengan jelas saat kecelakaan terjadi tak terlalu banyak mobil yang berlalu lalang, sehingga Sue sendiri dapat menduga mobil pelaku yang mengakibatkan kecelakaan terjadi.

'Sial! mengapa harus—'

Sue yang tak dapat menahan emosi nya segera menaruh peralatan seperti laptop yang berada di pangkuannya tadi dan melajukan kendaraannya menuju tempat yang menurutnya ia akan mendapatkan sebuah jawaban atas apa yang ia lihat saat ini.

'Aku harus menanyakannya dengan jelas, dan mengapa ia melakukan nya? Mengapa ia meninggalkan lokasi? Apakah mungkin—'

"Please No!" pekik Sue heboh sembari menyetiri mobilnya.

***

Nate, Nara, Ed dan juga Lauren kini telah berada di rumah sakit menghampiri sang ayah yang masih setia memejamkan maniknya seolah sang ayah tengah menikmati waktu istirahat nya dengan panjang.

"Bagaimana Hence, apakah Craige ada perbaikan?" tanya Lauren pasrah pada Hence.

Hence menghela nafasnya pelan, sebelum ia memulai pembicaraan serius dengan Lauren.

"Untuk saat ini Craige masih dalam keadaan statis, adapun kami sedang mengatur pengobatan yang memungkinkan untuk Craige, hanya saja untuk kondisi Craige yang masih belum bisa di bilang optimal, kami belum dapat melakukan terapi yang akan kami jalankan, kami ... butuh waktu. Namun kurasa Craige masih dapat kami tangani, kau harus bersabar Lauren."

Dengan lemah Lauren menganggukan kepalanya membenarkan perkataan Hence.

.

.

"Ka Dru, aku harus bicara padamu," lirih Ed setengah berbisik pada Dru saat pemuda itu tengah fokus menatap raut wajah Lauren.

Sejenak Dru tampak bingung dengan perkataan Ed yang terkesan rahasia tak ingin di dengar oleh yang lain.

"Ada apa?" tanga Dru pelan berusaha menyamakan nada suaranya dengan suara Ed sebelumnya.

Tak mau banyak bicara, Ed segera menarik tangan Dru dan mengatakan pada yang lain bahwa dirinya dan Dru izin keluar sebentar untuk membelikan minuman.

"What's wrong with you?" tanya Dru sembari melepaskan tangannya pada pegangan tangan Ed.

"Ini menyangkut kecelakaan Dad, kau harus mengetahuinya, kurasa alangkah baik nya kita bergabung mencari informasi dari pihakmu juga Ka."

Dru semakin tak mengerti arah pembicaraan Dru. Memang nya ada yang salah dengan kecelakaan Craige?

Bukankah kecelakaan Craige murni karena kecelakaan?

"Ini, data terakhir yang dikirim orangku."

Dengan cepat Dru mengambil tablet yang ada di tangan Ed kali ini.

Dru tampak membulatkan manik nya menyaksikan sebuah CCTV dari jarak jauh saat dimana kejadian itu terjadi.

"Kau dapat dari mana video ini?" tanya Dru gusar.

"Lihat baik baik video ini sampai akhir."

Ed tak ingin menyelak sebelum video tersebut usai di putar.

"Kabur? Pelaku tak di tangkap?"

Ed menggelengkan kepalanya pelan, dan ia juga memberitahu Dru bahwa sebenarnya polisi telah melacak cctv yang sama hanya saja plat nomer dari mobil yang menabrak mobil Craige adalah plat nomer palsu.

"What the—"

Dengan cepat Ed menekap mulut Dru kasar.

"Ka, diamlah, aku tak ingin menimbulkan keributan, berita ini hanya kita yang tahu, dan kurasa Mom belum sempat mengurusnya secara detail akan hal ini dan melimpahkan pada polisi untuk menyelesaikannya."

Dru terdiam di posisi nya. Ia baru saja menyadari bahwa apa yang di katakan oleh adiknya adalah hal terbaik untuk saat ini.

"Baiklah, aku akan mencari tahu lebih lanjut dengan orang ku, dan kurasa apa yang terjadi pada Dad bukanlah sebuah kecelakaan biasa seperti yang di katakan Mom sebelumnya. Kurasa alangkah lebih baik jika kau menggantikan Dad lebih dulu di perusahaan dengan begitu kau juga bisa mencari info lebih jauh, bisa jadi orang yang dekat dengan Dad pelaku nya bukan?"

Ed menganggukan kepalanya mendengar perkataan Dru yang terdengar masuk akal.

"Ayo kita beli minuman, tak mungkin kita tangan kosong kembali ke dalam," ajak Ed.

"Ah, kau benar."

Dru yang sebelumnya tak terpikirkan sama sekali atas perkataan Ed, maka kini pemikirannya justru sangat bercabang, praduga praduga rumit membuat nya semakin tersiksa, belum lagi jika ia mengingat kondisi ayah nya yang hingga saat ini belum stabil.

"Tunggu Ed, bagaimana keadaan Mr. Cha? Apakah ia sudah siuman? Bukankah ia dapat kita tanyakan sebagai saksi mata?"

Refleks tangan Ed menepuk kening nya pelan.

"Kau benar, seharusnya aku mengecek Mr. Cha."

Dru menepuk pundak Ed pelan, dan mengatakan pada adiknya itu bahwa apa yang ia lakukan sangat lah wajar, jadi tak ada yang perlu di sesalkan, melainkan setelah ini ia harus mencari tahunya lebih jauh, dan paling tidak mereka jangan salah memprediksikan apa yang mereka dugakan bukan?

Ed hanya sibuk menganggukan kepalanya sembari menghela nafasnya panjang seolah dengan apa yang ia lakukan dapat mengurangi beban di pundak nya itu.

———

Leave a comment, vote and gift