webnovel

Ka, Aku Mencintainya!

Seorang gadis cantik bernama Nara yang memiliki kepribadian ceria, tidak pernah menyangka bahwa apa yang ia inginkan ketika ia asal bicara dapat terjadi begitu saja. Mungkin beberapa orang akan menyukainya jika hal yang mereka inginkan menjadi kenyataan! Tapi ... Dia tidak menginginkannya! Hal-hal gila terjadi padanya. Bagaimana perasaanmu jika jiwamu tertukar dengan jiwa kembaranmu sendiri? Apa yang harus Nara lakukan? Dan bagaimana dengan cinta pertamanya?

Gldseya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
228 Chs

Mencari Tahu Kronologis yang Sebenarnya (2)

Sudah hampir dua jam berlalu Ed belum juga mendapatkan sebuah kabar dari orang yang ia mintakan tolong untuk mencari tahu mengenai kecelakaan sang ayah.

Biasanya Ed hanya memerlukan waktu kurang lebih satu jam untuk mendapatkan sebuah informasi singkat, hanya saja kali ini sudah lewat dari 2 jam Ed belum juga mendapatkan sebuah kabar.

Memang jika permintaan ia sebelumnya bukanlah hal rumit, untuk itu hanya dalam kurang lebih satu jam orang yang ia mintakan tolong, yang tak lain adalah seorang hacker mampu mencari tahu dengan mudah apapun yang ia mintakan.

'Apa mungkin hal yang terjadi dengan Dad bukanlah hal yang mudah? apa memang ada sesuatu hal di balik kecelakaan Dad?' Monolog Ed pada dirinya sendiri.

Jujur saja ia tak mengharapkan atas apa yang ia duga, sebab dengan begitu ia semakin merasa bersalah pada sang ayah, ia merasa ia tak dapat menjaga keluarganya, walaupun sebenarnya Ed tak dapat di salahkan.

Ed tak ada di lokasi bukan? Lagi pula sampai detik ini Ed belum tahu hal yang sebenarnya terjadi.

Ddrrt

Sebuah pesan singkat tiba tiba saja masuk mengganggu pikiran Ed yang sedang kacau.

[Ini rumit Ed, tak ada cctv tepat saat mobil ayahmu ditabrak, bahkan tak ada tanda tanda polisi ataupun ambulance yang datang selama 30 menit saat berhasil ku cek dari cctv lain, dan kau tahu mobil yang menabrak ayahmu kabur begitu saja meninggalkan lokasi, dan tepat saat 30 menit mobil pelaku meninggalkan mobil ayahmu baru ambulance dan polisi datang di jam yang sama]

"Apa maksudnya ini? Jadi Dad sempat tak ada yang menolong?"

[Cari tahu lebih lanjut mengenai hal ini, lacak plat nomer mobil yang berhasil kau dapatkan, dan cari blackbox dari mobil yang lain, kurasa plat mobil X561 melintas dekat mobil Dad]

[Okay]

Seketika tubuh Ed terasa lemah, dugaan yang baru saja ia temukan justru menjurus bahwa kecelakaan yang terjadi pada Craige bukanlah kecelakaan murni, melainkan kesengajaan, tetapi jika memang benar ada unsur kesengajaan, maka siapa kandidat yang memungkinkan menjadi pelaku atas kejadian yang menimpa Craige?

Ed hanya dapat melamun dan terdiam di tepi ranjang nya. Pikirannya mulai kesana kemari membayangkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi pada sang ayah.

'Apa mungkin musuh dari perusahaan? Tunggu dulu aku harus mencari tahu dari Naina, sebenarnya kemana Dad akan rapat saat itu.'

Setelah berfikir cukup lama, Ed memilih untuk keluar dan bertanya pada sang ibu sekedar basa basi, dan setelah nya untuk memastikannya ia akan menanyakannya pada sang sekretaris sang ayah bernama Naina Fernandes.

.

.

"Mom," lirih Ed sembari duduk di dekat sang ibu.

Lauren yang mendengar sapaan putranya tentu saja langsung menyapanya.

"Apakah kita akan berangkat ke rumah sakit sekarang?" tanya Lauren yang di sangka wanita paruh baya itu Ed hendak mengajaknya menuju rumah sakit di mana sang ayah di rawat.

Ed menggelengkan kepalanya sejenak, dan mengatakan pada Lauren bahwa ia hendak bertanya mengenai kecelakaan sang ayah.

"Mengapa kau tiba tiba hendak bertanya, biasanya kau tak pernah menanyakannya secara detail?"

"Tidak apa apa Mom, hanya saja aku memiliki sedikit rasa penasaran, boleh kah aku mengetahui pada saat kecelakaan apakah Dad hendak menghadiri rapat penting atau semacamnya?" tanya Ed yang langsung secara terus terang pada Lauren.

Sejenak Lauren terdiam, dan tak lama menganggukan kepalanya pelan.

"Untuk secara rinci aku tidak tahu, hanya saja ayahmu bilang, rapat yang akan ia hadiri menentukan investor apakah nantinya akan bekerja sama dengannya atau tidak, dan setahu Mom investor itu sendiri bernilai miliaran."

Ed mengerutkan keningnya, dan menganggukan kepalanya pelan.

Menurut nya rapat yang akan di hadiri sang ayah kala tidak merugikan siapapun, hanya saja pastinya akan merugikan pihak kompetitor yang sama sama bersaing dengan Craige apalagi jika Craige menggunakan akses nya yang dimana sudah melakukan dalam bidang tersebut dalam waktu yang lama.

'Apakah mungkin—' benak Ed dalam benaknya.

Entah apa yang di pikirkan oleh Ed, hanya saja informasi yang baru ia dapatkan seolah memperkuat pernyataan nya bahwa sang ayah bukanlah mengalami kecelakaan murni, melainkan sebaliknya.

"Ada lagi yang ingin kau tanyakan?" tanya Lauren pada Ed.

Ed menggelengkan kepalanya pelan, ia tak mau membuat sang ibu semakin bertanya tanya akan tindakan yang akan ia lakukan ataupun alasan ia menanyakannya.

"Kukira ada yang mau kau tanyakan lagi."

"Untuk saat ini tidak ada, oh iya aku coba mencari Nate dan Nara dulu jika mereka sudah siap kita akan ke rumah sakit," ujar Ed berusaha mengalihkan.

"Ada apa ka? Kakak mencari kami?" ujar Nara saat mendengar namanya dan juga Nate.

Ed menganggukan kepalanya kikuk.

Setelah nya Nara memberitahukan pada Ed bahwa mereka berdua telah bersiap siap untuk berangkat seprti yang di katakan oleh Ed, jadi jika ingin berangkat sekarang ke rumah sakit tidak masalah.

"Baiklah, jika begitu kita berangkat sekarang, semoga saja saat kita datang ke sana ada keajaiban pada Dad."

Serempak semua nya menganggukan kepalanya mengharapkan hal yang sama seperti Ed.

***

Seorang gadis dengan penampilan sedikit berbeda dari sebelumnya dengan memakai riasan tipis dan juga dress selutut tampak memasuki fakultas dimana seharusnya Nate berada.

Manik gadis itu tampak kesana kemari seolah memang mencari seseorang yang ingin ia lihat saat ini. Jujur saja tujuannya kali ini tak sama dengan sebelumnya. Jika sebelumnya tujuan gadis itu menjalankan misi yang di minta kliennya, maka tujuan dari gadis itu untuk datang ke fakultas tersebut adalah meminta maaf.

Ya, gadis itu merasa sedikit tertampar dan ingin meminta maaf saat mengetahui fakta yang di luar dugaan tak seperti ekspektasi nya.

'Kemana dia? Mengapa aku tak melihatnya sama sekali seharian ini? Apakah memang ia tak masuk karena membolos? Tapi setahu informasi yang ku dapatkan sebelumnya Nate bukanlah seorang pembolos.'

Sebenarnya bisa saja ia bertanya pada orang lain disana yang bisa jadi sekelas dengan Nate, hanya saja jika ia bertanyaa maka tentu saja nantinya ia akan di cap sebagai penggila Nate seperti gadis gadis lainnya.

'Seperti nya aku harus memasang telinga ku baik baik, tak mungkin mereka tak bergosip tentang Nate apalagi ia tak masuk.' Monolog gadis itu saat mendekat ke arah segerombolan gadis yang tengah berbincang satu sama lain.

"Malang sekali Nate, kurasa ia harus tabah dan mendoakan semoga ayah nya cepat sembuh sehingga kita bisa melihat wajah tampannya berkeliaran disini kembali."

"Kau yakin berita itu benar dan kau tak salah mengingat nama orang tua Nate?"

"Tentu saja aku yakin, kau tenang saja aku tak salah mengingat nama, dan aku sudah mengecek beritanya sebanyak 5 kali jadi sudah di pastikan bahwa di dalam berita itu tertulis nama Craige Hudgens, jadi tentu saja itu nama ayah Nate."

'Wait ... jadi alasan Nate tak masuk karena ayahnya?' ujar Sue dalam hati saat berhasil menguping perbincangan gadis gadis yang sibuk bergosip mengenai Nate.

——

Leave a comment and vote