Pada akhirnya aku masih menolak dengan keras akan permintaan Alex saat memintaku untuk bersedia menerima benih yang akan dia tumpahkan di dalam rahimku tanpa pengaman dan pil atau suntikan hormon anti hamil. meski Alex menerima penolakanku yang belum siap untuk menerima permintaannya, tapi dia tetap terlihat kesal dan kecewa yang tertahan.
Oleh sebab itu, dia memberikan hujaman dan hentakan yang tak seperti biasanya pada kewanitaanku. Apakah ini bentuk kekesalan nya ataukah dia memang sengaja melakukannya dengan agresif dan membuatku menjerit tertahan, antara nikmat juga nyeri di bawah sana.
Dua jam berlalu. Rasa lelah, nyeri, juga lemas terpaksa aku tahan sembari melangkah beriringan dengan langkah Alex menuju ke sebuah restoran mewah di suatu tempat. Semua rasa itu berubah menjadi rasa gugup saat aku sudah memasuki ke dalam ruangan. Langkahku sempat terjeda, hanya untuk menarik napas sebelum bertemu dengan kedua orang tua Alex.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com