Kisah ini berawal dari seseorang yang bernama Tama Putra Permana. Tama merupakan pria berusia 24 Tahun saat ini. Dia berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Tama merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Adiknya yang perempuan bernama vivi dan si bungsu bernama Ari. Tama termasuk orang yang sangat ambisius. Dia sangat gigih dalam mengejar impian nya guna membahagiakan keluarga nya. Tama juga bisa dibilang sebagai tulang punggung keluarga karena sejak masih berusia remaja ia beserta kedua adik nya sudah di tinggal kan oleh ayah nya yang kebetulan berkewarganegaraan Jepang.
Tama tidak merasa berkecil hati, ia justru menjadi pria yang penuh semangat karena ia harus melindungi kedua adiknya serta ibu nya dan membuat mereka bahagia. Ibu tama memiliki toko kelontong kecil - kecilan yang terletak tidak jauh dari rumah nya. Kebetulan Kedua adik nya yang saat itu masih kuliah dan bersekolah cukup sering membantu ibu nya untuk berjualan.
Tama bekerja di salah satu hotel bintang 5 ternama. ia bekerja sebagai staff disana dan sudah cukup lama. Keseharian nya hanya bekerja dan bekerja, jika hari libur tiba, ia hanya membantu ibu nya dan sesekali ia pergi berkumpul bersama teman - teman nya. Tama terkenal dengan keramahan nya dan suka membantu. Ia pun termasuk Pria yang mudah tersenyum. apabila tersenyum, ketampanan nya begitu terpancar dari wajah nya itu.
Suatu ketika ia mendapat giliran untuk bekerja shift malam di tempat kerja nya. selama kurang lebih satu bulan lama nya ia sudah bekerja di malam hari dan pulang di pagi hari. Karena ia bekerja Shift malam, ia hanya pulang saat mendapatkan jadwal libur. selebih nya ia tidur di Split room, Split room merupakan ruang tidur yang diperkenan kan untuk karyawan yang disediakan oleh pihak hotel yang berada di ruang ganti karyawan.
Pagi itu Tama hendak menaruh seragam kotor nya di ruangan uniform atau di sebut ruangan tempat menaruh seragam yang biasa dikenakan untuk karyawan hotel. tiba - tiba ia berpapasan dengan seorang gadis. gadis tersebut berparas cantik dengan wajah yang terlihat mungil. Gadis tersebut terlihat kebingungan. Tama yang melihat nya mencoba bertanya kepada gadis tersebut.
" Permisi, ada yang bisa dibantu? " tanya Tama dengan ramah sambil menghampiri gadis itu.
" Ya. ng,, saya baru disini mau tanya kalau mau ambil seragam dimana ya? " tanya gadis itu kepada Tama.
" Oh anak baru ya. itu disana tempatnya. nanti panggil aja orang yang ada di dalam dari jendela nanti orang itu akan kasih seragam nya. " jelas Tama sambil menunjuk ke arah ruangan uniform.
" Oh begitu. baiklah. terimakasih. " jawab Gadis itu
" O iya, jangan lupa sebutin departemen nya juga ya. karna seragam nya berbeda tiap departemen. " jelas Tama lagi.
" Baiklah. " jawab gadis itu sambil tersenyum
Tama pun balas tersenyum kepada gadis itu. gadis tersebut kemudian menghampiri ruangan uniform yang telah ditunjukkan oleh Tama sebelumnya. sedangkan Tama kembali ke ruangan splitroom untuk pergi tidur.
Saat sore hari Tama terbangun dari tidurnya. Ia terlihat begitu lapar dan hendak pergi keluar gedung hotel untuk merokok dan membeli kudapan untuk dimakan. Saat keluar loker, ia berpapasan lagi dengan gadis yang ia temui tadi pagi. Ternyata gadis tersebut satu departemen dengan Tama. Gadis tersebut melewati nya begitu saja padahal Tama tersenyum kepadanya mencoba untuk bersikap ramah pada gadis itu.
Di dunia perhotelan, ada beberapa departemen bagian. salah satu nya yaitu F&B ( Food And Beverage ) . F&B sendiri dibagi lagi menjadi beberapa bagian. diantara nya yaitu ada Banquet, Steaward, Kitchen, lounge dan masih banyak lagi. kebetulan Tama masuk kedalam bagian departemen banquet dan ia adalah seorang staff service.
Tama merasa sedikit aneh dengan gadis tersebut karena ia tidak pernah diacuhkan sebelum nya oleh siapapun. Tama pun mencoba mencari informasi tentang gadis tersebut kepada rekan - rekan nya yang lain. Ternyata salah satu rekan nya yang di bagian Bar mengenal gadis tersebut. Disitu mulai lah rasa penasaran Tama berkembang menjadi ingin tahu.
Hari itu acara cukup ramai. kebetulan ada dua acara wedding di hotel tersebut. Pekerjaan Tama begitu banyak sampai - sampai ia merasa sekujur tubuh nya sakit bukan main. Saat selesai Acara, Tama mulai mengerjakan pekerjaan nya, ia membongkar meja dan juga kursi bekas acara tersebut. disaat ia sedang menggulingkan meja dan hendak membawanya ke troly khusus meja, ia melihat gadis itu lagi yang masih bekeliling sambil mendorong troly yang penuh dengan barang - barang perintilan bekas wedding seelum nya.
Tama merasa aneh karena pada jam hampir tengah malam masih ada gadis yang berkeliaran di ballroom hotel. Tama berinisiatif menghampiri gadis itu dan hendak menyuruh nya pulang. Karena menurut Tama baru pertama kali ada perempuan yang masih berkerja sampai larut malam di hotel itu. Tama menaruh meja yang sedang ia gulingkan di troly khusus untuk membawa meja dan kemudian menghampiri gadis itu.
" Hei! Kamu! Yang lagi dorong troly. Berhenti! " Teriak Tama memanggil gadis yang tidak diketahui namanya itu.
Gadis itu terus saja berjalan tanpa mendengarkan Tama yang memanggil nya. Tama kemudian mengejar gadis tersebut dan menahan troly yang sedang didorong gadis itu. Gadis itu terkejut dan menatap ke arah Tama.
" Hei ! apa yang kau lakukan ? apa kamu yang memanggil ku barusan ? " tanya Gadis itu kepada Tama.
" Ya. kamu ! siapa nama mu? Oh, hany. " jawab Tama sambil melihat name tag yang terpasang di seragam gadis itu.
" Iya aku hany. Ada apa? Apa kau butuh sesuatu? " tanya Hany lagi.
" Tidak ! aku hanya ingin bertanya mengapa kau belum pulang? apakah shift mu masuk sore? " tanya Tama penasaran.
" Tidak. " jawab Hany sambil menggelengkan kepala nya.
" Lantas apa kau masuk malam? " sahut Tama lagi
" Tidak juga. aku masuk shift siang. " tutur Hany lagi.
" Oh tidak ! siapa yang membiarkan mu bekerja sampai larut seperti ini? bukan kah seharus nya jam kerja mu sudah berakhir? " tanya Tama yang mulai terlihat kesal.
" Hmm,, Sejujur nya tidak ada yang menyuruh ku. namun aku tidak tahu harus pulang pukul berapa, aku juga tidak melihat captain adrian sedari tadi. karena beliau lah yang dari awal memberi ku perintah untuk mengerjakan pekerjaan ku. " jelas Hani kepada Tama.
" Baiklah. sekarang kamu pulang saja. biar pekerjaan ini di handle oleh shift malam. " kata Tama sambil mengambil troly yang dibawa oleh Hany.
" Ta,, ta,, tapi... " sahut Hany terbata - bata
" Sudahlah tidak ada tapi tapi. aku akan berbicara kepada adrian. sebaiknya kamu bergegas pulang. Go ! " kata Tama lagi sambil mendorong Hany agar segera meninggalkan tempat itu.
" Baiklah. " jawab Hany sambil meninggalkan Tama.
Setelah kejadian hari itu Tama tidak bertemu lagi ataupun berpapasan dengan Hany. Karena Tama masih bekerja di shift malam hari untuk beberapa bulan kedepan Sedangkan Hany bekerja pada shift pagi hari.
Suatu hari Tama pergi berkumpul bersama teman - teman nya di sebuah cafe. kemudian satu persatu teman nya datang dengan membawa pasangan nya masing - masing. Tama merasa tidak terlalu masalah dengan melajang. beberapa teman - teman nya pun berusaha membantu nya dengan menjodohkan nya kepada seseorang namun Tama merasa tidak cocok dengan orang yang di jodohkan kepadanya oleh teman - teman nya itu.
Tiba - tiba salah satu teman nya yang bernama Saiful menawarkan nya untuk dikenalkan oleh seorang gadis. namun Tama menolak nya. karena Tama enggan menjalin hubungan dikarenakan ia sedang fokus pada pendaftaran untuk bekerja di kapal pesiar. Saiful pun terus saja memaksa nya. Sampai akhirnya Tama mengiyakan permintaan Saiful.
" Tam, mau tidak ku kenalkan seorang gadis? " tanya Saiful.
" Tidak terimakasih. " jawab Tama dengan cepat.
" Ayolah,,, sekali ini saja. Jika tidak berhasil juga, aku akan menyerah dan tidak akan menjodohkan mu lagi dengan siapa pun. " ucap Saiful sambil meyakinkan lagi.
" Tidak ! " kata Tama lagi.
" Please,,, sekali ini saja. ya,, ya,, ya,, " pinta Saiful sambil memohon.
" Baiklah, baiklah. sekali ini saja oke. apakah kamu puas? " sahut Tama sambil menyetujui permintaan Saiful.
" Okey. Deal ! Aku akan memberi tahu waktu nya untuk bertemu. By the way ku rasa kau mengenal gadis ini juga. " kata Saiful kegirangan.
" Hah? siapa? apakah kau yakin? " tanya Tama penasaran.
" Yakin 100 %. " jawab Saiful lagi.
Tama mulai mengerut kan dahi nya dan mulai berpikir. ia takut kalau Saiful mengerjai nya atau mempermainkan nya. Tama menatap ke arah Saiful yang sedang tersenyum kegirangan. Tama mengesampingkan pikiran buruk tersebut dan mencoba percaya pada Saiful teman nya.