webnovel

Jarak Diantara Kita

Ketika jarak seakan memisahkan segala nya. Hubungan menjadi taruhan nya apabila sudah dipisahkan oleh jarak. Ego seseorang yang begitu besar seakan menjadikan jarak adalah suatu masalah dan akan terus menjadi masalah yang tidak dapat di cari jalan keluarnya. Tama, seorang pria muda yang masih berusia dua puluhan yang mempunyai ambisi begitu besar dalam menggapai mimpi - mimpi nya. Di pertengahan jalan untuk mewujudkan mimpinya, ia bertemu seorang gadis yang bernama Hany. Gadis tersebut membuat hati nya luluh. Disaat romantisme diantara kedua nya terjalin begitu intens, Tama di harus kan pergi untuk bekerja di kapal pesiar. Akan kah Tama dan Hany akan tetap melanjutkan hubungan mereka setelah mereka di timpa oleh masalah? Akan kah Hany bisa menunggu Tama kembali? Bisakah mereka berdua menyelesaikan konflik diantara mereka berdua dan tetap bersama? mungkinkah akan ada pihak ketiga? ----||----

simmersunshine07 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
299 Chs

Mencoba Lebih Dekat

Melihat Tama yang sedang berjalan dengan seorang wanita, membuat Samuel merasa cukup terkejut. dia seolah tidak menyangka bahwa Tama jalan bergandengan tangan bersama seorang wanita cantik. Samuel ingin berpikir bahwa mungkin saja wanita itu adalah salah satu teman nya atau pun tetangga nya. akan tetapi perlakuan wanita tersebut kepada Tama tidak memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan spesial diantara kedua nya.

Tama pun menjadi gugup saat itu. seolah-olah dia seperti sedang tertangkap basah atas sebuah kesalahan. Tama pun dengan ragu mengenalkan kekasih nya kepada Samuel.

" Hai Sam, " sapa Tama kepada Samuel.

" Oh, hai. " sahut Samuel.

" Honey, siapa dia? apakah dia temanmu? " tanya Aurel dengan manja kepada Tama.

" Ah, ya. dia adalah Samuel. dia salah satu sahabat ku. " jelas Tama kepada Aurel sambil mengenalkan nya kepada Samuel.

" Oh, hai. " sapa Aurel kepada Tama.

" Hai, aku Samuel. salam kenal ya. " jawab Samuel dengan ramah kepada Aurel.

Samuel dan Aurel pun kemudian saling berjabat tangan. kemudian Aurel pun mengajak Tama untuk makan karena kebetulan saat itu sudah waktu nya makan malam. kemudian Samuel pun hendak pamit untuk kembali. akan tetapi Aurel mengajak nya untuk ikut serta makan bersama dengan nya dan juga Tama. awalnya Tama sempat ragu, namun karena Samuel sangat penasaran dengan hubungan Aurel dan Tama, dia pun menerima nya dengan senang hati.

Mereka pun kemudian pergi ke sebuah restoran yang telah di tunjukkan oleh Aurel. dan ternyata Aurel memilih restoran steak sebagai tempat makan malam nya. saat itu Tama masih tidak terlihat nyaman saat dia bersama dengan kekasih nya dan juga Samuel. terlihat Tama seperti menjaga jarak dari kekasih nya. Samuel menyadari hal tersebut namun dia tidak menunjukkan nya di depan Tama.

Makan malam pun tiba. mereka begitu sangat menikmatinya. perbincangan kecil pun terjadi di antara mereka. sampai akhirnya Samuel bertanya kepada Aurel mengenai pertemuan pertama nya dengan Tama. Tama pun hanya terdiam dan fokus dengan makanan nya. bahkan senyuman di wajah nya terlihat seperti di paksa kan saat itu.

" Oh iya, bagaimana pertemuan pertama kalian? seperti nya kalian terlihat baru berkencan. " tanya Samuel kepada Aurel.

" Kami sudah cukup lama bersama kok. bahkan kami tinggal bersama sekarang. " jawab Aurel. " ya kan honey? " kata Aurel lagi kepada Tama, memastikan.

Tama yang terkejut hanya bisa mengangguk saja saat itu.

" Aaah, begitu rupanya. aku sama sekali baru mengetahui bahwa Tama sudah memiliki kekasih. Mungkin karena kau terlalu cantik sehingga dia tidak menceritakan nya kepada ku. " kata Samuel lagi sambil melirik Tama.

Tama pun semakin terlihat begitu gugup. Samuel pun menghentikan pertanyaannya kepada Aurel. setelah selesai makan malam, Samuel pun berpamitan kepada Tama dan juga Aurel. sebelum dia pergi dia pun menyempatkan diri nya untuk memeluk Tama sebentar sambil membisikkan sesuatu kepada Tama.

" Semoga hubunganmu langgeng bersama nya. kali ini aku tidak akan menahan lagi. " bisik Samuel di telinga Tama.

Tama sempat terdiam sejenak. dia sempat berpikir apa yang di maksud Samuel bahwa dia tidak akan menahan nya. Samuel pun kemudian tersenyum dengan ramah dan pergi. sepanjang perjalanan, Samuel berpikir. sepertinya dia akan merasa bersalah jika mencoba untuk membiarkan Hany dekat dengan Tama. dia mengira bahwa sepertinya Hany tidak mengetahui bahwa Tama sudah memiliki kekasih seorang pelukis.

" Hampir saja aku salah dalam melangkah. Ku pikir aku akan berbuat baik tadi nya. ternyata Tama sudah memiliki kekasih. sebaiknya aku tetap maju untuk mengejar Hany. " kata Samuel yang berbicara kepada dirinya sendiri.

Keesokan harinya Samuel sedang joging di sekitar apartemen, karena kebetulan hari itu adalah akhir pekan, dia pun bertemu dengan Hany yang kebetulan juga sedang joging. Samuel pikir sedari pagi Hany ada di kamar nya. karena saat Samuel pergi, hari masih sangat gelap, sehingga dia berpikir demikian. Kebetulan saat itu dai baru saja membeli se-botol air minum dan Samuel pun menyapa nya lebih dulu sambil memberikan air minum tersebut.

" Hai Hany. apakah kau baru saja habis joging? ku pikir kau masih tertidur. " sapa Samuel ketika melihat Hany yang sedang duduk beristirahat di atas kursi kayu yang ada di dekat pintu masuk apartemen.

" Oh, hai Sam. " sahut Hany. " ya, seperti yang baru saja kau lihat. entah mengapa akhir-akhir ini aku merasa tidak sehat, jadi aku memutuskan untuk berolahraga. " kata Hany lagi sambil meminum minuman yang di bawa kan oleh Samuel untuk dirinya.

" Aaah, begitu rupanya. " sahut Samuel. " bisakah kita berolahraga bersama lain kali? terus terang saja cukup membosankan jika melakukan nya sendiri. " ajak Samuel kepada Hany.

" Ide yang bagus. Lain kali aku akan mengajak mu ya. " tutur Clara lagi.

" Asyik. Setuju. " seru Samuel dengan sangat senang. " oh iya Han, apakah malam ini kau ada waktu? " tanya Samuel lagi kepada Hany.

" Hmm … sepertinya tidak. ada apa memang nya? " tanya Hany balik.

" Bisa kah kita berkencan? " pinta Samuel sambil tersenyum menatap Hany.

" Apa? berkencan? " sahut Hany yang begitu sangat terkejut.