webnovel

Jarak Diantara Kita

Ketika jarak seakan memisahkan segala nya. Hubungan menjadi taruhan nya apabila sudah dipisahkan oleh jarak. Ego seseorang yang begitu besar seakan menjadikan jarak adalah suatu masalah dan akan terus menjadi masalah yang tidak dapat di cari jalan keluarnya. Tama, seorang pria muda yang masih berusia dua puluhan yang mempunyai ambisi begitu besar dalam menggapai mimpi - mimpi nya. Di pertengahan jalan untuk mewujudkan mimpinya, ia bertemu seorang gadis yang bernama Hany. Gadis tersebut membuat hati nya luluh. Disaat romantisme diantara kedua nya terjalin begitu intens, Tama di harus kan pergi untuk bekerja di kapal pesiar. Akan kah Tama dan Hany akan tetap melanjutkan hubungan mereka setelah mereka di timpa oleh masalah? Akan kah Hany bisa menunggu Tama kembali? Bisakah mereka berdua menyelesaikan konflik diantara mereka berdua dan tetap bersama? mungkinkah akan ada pihak ketiga? ----||----

simmersunshine07 · Teen
Not enough ratings
299 Chs

Mulai Membuka Peluang

Saat Samuel mengajak nya untuk berkencan, membuat pikiran nya melayang jauh entah kemana. Hany yang saat itu mencoba untuk tidak terbawa suasana, tiba-tiba saja tidak bisa fokus dengan apa yang saat ini sedang dia lakukan. seketika dia termenung menatap Samuel. Samuel yang saat itu sedang melihat nya pun merasa bingung.

" Han? Hany? hei? ada apa? mengapa kau melamun? " ucap Samuel yang berusaha membuat Hany tersadar dari lamunan nya.

" A-ah, ya. " sahut Hany dengan terkejut.

" apa yang kau lamun kan? " tanya Samuel lagi.

" Ah, bukan apa-apa. " ucap Hany. " hmm … maksud mu berkencan apa ya? " tanya Hany balik.

" Oh, maksud ku maukah kau menemani ku untuk menghabiskan akhir pekan ini bersama-sama? " ucap Samuel lagi.

" Aaa, begitu rupanya. baiklah. tentu saja aku akan menemani mu. " sahut Hany lagi.

" Baiklah. bisa kembali sekarang atau kau masih mau berolahraga lagi? " tanya Samuel lagi.

" Ayo kita pulang bersama. " sahut Hany.

Mereka berdua pun kemudian kembali pulang. sesampainya di apartemen, Hany pun segera pergi ke kamar nya. dia pun segera mengambil handuk dan juga pakaian nya lalu kemudian pergi mandi. setelah selesai mandi Hany pun kembali ke kamar nya untuk mengeringkan rambut nya. kemudian tak lama kemudian Samuel pun memanggil Hany untuk menikmati sarapan yang sudah di buat oleh dirinya. Hany pun segera bergegas keluar dari kamar nya.

Mereka pun sarapan bersama-sama. setelah selesai sarapan, Samuel pun mulai mengambil mesin penyedot debunya dan mulai membersihkan bagian ruang tamu nya. sementara itu Hany yang sedang mencuci piring melirik ke arah Samuel beberapa kali.

Hany sedikit terkagum melihat apa yang baru saja di lakukan oleh Samuel. karena sangat jarang ada pria yang begitu suka membersihkan rumah. setelah selesai dengan mesin penyedot debunya, dia pun segera mengambil kain lap dan membersihkan setiap sela sudut yang ada. Hany yang saat itu juga sudah selesai dengan pekerjaan nya mulai menghampiri Samuel dan bertanya kepada nya adakah yang bisa dia bantu lagi.

Akan tetapi Samuel hanya menyuruh nya untuk duduk dan melihat nya saja. Hany merasa sangat tidak nyaman sehingga dia memaksa untuk membantu nya. lalu, Samuel berkata kepada Hany agar Hany membersihkan bagian kamar nya saja karena Samuel tidak bisa untuk masuk begitu saja ke kamar nya. Hany pun mengangguk. Saat dia masuk ke kamar nya, dia pun sedikit tercengang. Samuel yang merasa penasaran pun datang menghampirinya.

Hany yang saat itu sedikit terkejut melihat Samuel yang datang menghampiri nya, bergegas menutup pintu kamar nya dan mencoba untuk menghalangi Samuel untuk melihat ke dalam kamar nya.

" Ada apa Han? mengapa kau sangat terkejut? apakah ada sesuatu di kamar mu? " tanya Samuel penasaran.

" A-ah. tidak ada apa-apa. " jawab Hany dengan ragu-ragu.

" Lalu, mengapa kau terkejut? coba buka dulu biar ku lihat kamar mu. " kata Samuel lagi.

" Tidak! kau tidak perlu masuk. " sahut Hany yang mencoba untuk menahan Samuel masuk ke dalam kamar nya.

Samuel pun terus memaksa masuk. dia pun mencoba untuk menarik tangan Hany agar menjauh dari kamar nya sehingga dia bisa masuk, lalu Samuel pun berhasil untuk menarik Hany menjauh dari pintu, dia pun segera membuka pintu kamar Hany, dan saat membuka nya Hany pun kembali berjalan hingga berada di depan Samuel dia pun mencoba mengalihkan pandangan Samuel kepada dirinya. akan tetapi Samuel saat itu cukup tercengang melihat kamar Hany yang sangat berantakan.

Hany pun mencoba kembali untuk mendorong Samuel keluar dari kamar nya. akan tetapi karena tenaga Samuel lebih kuat dia pun terus menerobos masuk. hingga akhirnya Samuel tergelincir karena menginjak deodorant Hany yang tergeletak di lantai sehingga dia terjatuh bersama Hany ke atas tempat tidur Hany. Hany dan Samuel pun sempat berteriak.

Posisi mereka saat jatuh ialah dimana posisi tubuh Samuel berada tepat di atas Hany. mereka pun saling pandang cukup lama. Hany benar-benar memandang wajah Samuel dari jarak yang cukup dekat. begitu pula dengan Samuel. mereka saling mengagumi satu sama lain sehingga pandangan nya tidak teralihkan sedikit pun. sampai akhirnya Hany mulai menelan ludah nya. dia cukup terkesima melihat bibir Samuel yang begitu lembab dan juga merah. Wajahnya yang begitu mulus membuat Hany seakan ingin menyentuh nya.

Hany pun mulai memejamkan kedua mata nya. sementara itu Samuel pun semakin mendekatkan wajah nya kepada Hany. lalu, dia pun tersenyum melihat Hany yang seolah berharap di cium oleh dirinya. Samuel pun beranjak dari tempat nya. Hany yang menyadari nya, segera membuka mata nya dan terbangun.

" Cepat segera bersihkan kamarmu Han. lihat lah, bagaimana kau bisa tidur dengan kamar yang seperti ini? " ucap Samuel sambil tertawa.

" Ha? y-ya. akan ku beres kan sekarang. " sahut Hany dengan terbata-bata karena begitu gugup.

Samuel pun segera pergi keluar dari kamar Hany. Hany pun mulai memaki diri nya sendiri. dia merasa cukup malu saat itu, karena membayangkan sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi.

" Apa yang ku lakukan tadi? mengapa aku bisa-bisanya menutup mata ku? apakah aku berharap di cium oleh Samuel? " gerutu nya sambil membereskan kamar nya. " aaah … sepertinya aku sudah tidak waras. Bagaimana aku bisa menghadapi Samuel lagi? " kata nya lagi yang terus menyesali perbuatan nya.

Samuel yang juga merasa malu saat itu, bergegas kembali ke kamar nya. dia pun tertawa memikirkan hal yang baru saja terjadi.

" Hany .. Hany. mengapa dia begitu menggemaskan. seharus nya tadi aku mencium nya saja. " gumam Samuel sambil tertawa kecil.