Sang anak—Radit yang sudah tahu kalau Nia sedang bersandiwara, tidak begitu menanggapinya. Tapi Radit juga tidak ingin menunjukkannya. Radit tetap pura-pura simpati pada sang ibu.
Semua orang menunggu Arsya selesai dioperasi.
Mereka semua cemas. Ke kamar mandi pun ditahan. Mereka menunggu sampai kebelet karena saking tidak mau meninggalkan ruang tunggu operasi.
Beberapa orang pun giliran untuk salat asar. Dan dengan terpaksa, Heri dan Hera pulang duluan. Litta tetap menunggu.
Mereka berdua pamit. Disusul Hana yang diantar pulang oleh Irwan. Hana begitu pucat. Jadi, semua orang menyuruhnya untuk pulang saja.
Meskipun awalnya Hana menolak sangat keras. Tapi dia akhirnya menurut. Dia tidak bisa menunggu dengan keadaan tubuhnya yang tidak baik.
Hana pun merasa pusing sampai-sampai dia juga dibantu Rachel untuk memapahkan kakinya.
"Hati-hati, Kak," seru Rachel. Dia tidak ikut mengantar.
"Nanti kakak ke sini lagi. Tapi kakak pulang dulu ke rumah ya," ucap Irwan pada Rachel.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com