webnovel

62

*

sisi duduk di ranjang dengan memeluk lututnya dan sesekali masih meneteskan air mata dia sebenarnya ingin mendengar penjelasan dari rubi namun sisi takut jika penjelasan rubi akan membawanya ke dalam luka yang semakin besar.

saat dia sedang merenungi kejadian tadi sebuah ketuka pintu terdengar sisi berharap itu rubi yang datang sisi segera membuka pintu namun saat pintu di buka sisi kecewa karena itu bukan rubi

"ada apa bi"tanya sisi pada bi ina

"itu non... den rubi telpon katanya non sisi suruh angkat telponnya"jawab bi ina

bukannya mendapatkan jawaban bi ina palah kaget karena sisi membanting pintu

brakkkk

"ya allah non sisi"teriak bi ina yang kaget

**

tak terasa waktu menunjukkan jam tujuh malam karena sisi menangis sampai kelelahan jadinya dia tertidur dan melewatkan makan malam

saat rubi pulang keadaan apartemen gelap dia menyalakan lampu dan melihat sekeliling dia berjalan ke arah kamar ketika membuka pintu kamar di kunci rubi berberapa kali memanggil sisi tapi tak ada jawaban akhirnya rubi ke dapur mengambil segelas air putih dan duduk di meja makan dia membuka tutup saji dan melihat makan yang dia pesan dan di tata rapi oleh bi ian itu masih utuh seketika dia berjalan dengan cepat kembali ke kamar karena dia yakin sisi belum makan malam mungkin dia juga melewatkan makan siang

"si...sisi buka pintunya...baiklah aku tak akan mengagu mu saat ini setidaknya makan malam dulu..kamu pasti belum makan malam"bujuk rubi namun tak mendapat hasil.

**

pagi harinya rubi bangun pagi-pagi dan memasak untuk sisi dan berharap sisi tak akan marah lagi..saat sisi keluar dari kamar rubi menyambutnya dengan senyuman manis masih mengunakan celemek dapur bahkan tangan kanannya masih memegang sepatula

"sayang sarapan dulu..aku udah buatin kamu sarapan"tawar rubi sambil tersenyum

"gak usah aku mau ke rumah bunda"jawab sisi

"tapi aku udah buatin kamu sarapan"kali ini rubi sambil menarik tangan sisi menuju meja makan

"lepasin...aku bilang aku gak mau"sisi berbicara dengan nada keras dan menarik tangannya dengan kasar dari genggam rubi

rubi yang melihat reaksi sisi terkejut kali ini sisi benar-benar marah

"ya udah kalo gitu...nanti aku jemput ya"

"gak usah"

sisi langsung pergi meninggalkan apartemennya dan air matanya kembali menetes lagi.