webnovel

Jadi Budak CEO Arogan

Hani seorang gadis polos bekerja sebagai Office Girls di sebuah perusahaan besar karena faktor ekonomi yang menghimpit hidupnya dengan terpaksa menjadi Budak sex Bos nya, yang harus melayani kapanpun, dan dimanapun. Setelah mengetahui Hani masih perawan Bos nya memberikan uang dalam jumlah besar namun Bos Hani yang bernama Bagaskara malah kecanduan dengan tubuh Hani yang bisa membuatnya melayang, bisakah Hani lepas dari genggaman Bos nya? Atau Bos nya malah Jatuh cinta pada Hani?

Meliana12 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
284 Chs

Bab 22. Terbongkar

Akhirnya Bagas memblokir kartu Atm milik Hani. daripada nanti terus di porotin sama temannya yang bernama Rey.

Hani pergi ke kampus dengan perasaan senang karena ia sudah bisa mengendarai mobilnya sendiri. sesampainya di kampus kedatangan Hani di sambut Rey. "Hani makasih yah, kamu sudah menolongku, meminjamkan uang, ibuku di Menado jadi bisa Operasi hari ini.. ini semua berkat kamu."

"Ya tidak apa-apa, aku senang bisa menolong kamu ."

Sesampainya di rumah.. Bagas yang kesal dan marah kepada kepolosan istrinya. bermaksud menegur Hani namun ketika Bagas sampai di rumah ia melihat Hani sudah tertidur pulas. akhirnya Bagas tidak tega membangunkan istrinya, Bagaspun membersihkan dirinya Lalu naik ke tempat tidur ikut bergabung bersama dengan istrinya. tidak lama kemudian Bagaspun ikut tertidur dengan lelapnya.

Keesokan harinya, Hani menyiapkan sarapan untuk mereka, Bagas yang sudah mandi dan bersiap untuk ke kantor duduk di meja makan Udah sarapan bersama dengan Hani.

"Apakah kamu mau menjelaskan padaku tentang uang lima ratus juta yang kamu transfer ke rekening milik teman kamu yang bernama Rey." kata Bagas.

"Jadi Mas sudah mengetahuinya?, Aku kan belum memberitahu Mas tentang itu , tapi kenapa mas sudah mengetahui tentang uang yang aku transfer ke rekening Rey? Padahal baru saja aku mau memberitahukan Mas tentang hal itu. "kata Hani.

"Tentu saja aku tahu karena kartu ATM yang kamu pergunakan itu adalah kartu ATM milik aku yang pastinya akan selalu ada pemberitahuan dari pihak bank jika pemakaian dari kartu ATM itu melampaui batas. sebelumnya juga kamu membeli barang branded berupa tas sepatu yang harganya ratusan juta juga bisa kamu jelaskan?" kata bagas Dengan Nada Dingin membuat Hani sedikit ketakutan. karena selama berumah tangga dengan Bagas Hani tidak pernah menghambur-hamburkan uang.

"Pertama aku menggunakan uang yang cukup banyak karena aku mentraktir berbelanja sebagai upah atau hadiah Karena dia sudah mengajari aku menyetir mobil. "kata Hani.

"Apakah kamu tahu kalau kamu sedang dimanfaatkan oleh temanmu itu, kalau kamu membayar uang kursus menyetir saja tidak sampai ratusan juta, ini temanmu mengajari kamu menyetir dengan membeli tas dan sepatu sampai ratusan juta, berarti teman kamu ini benar-benar tidak tahu malu dia sengaja memanfaatkan kamu. lalu uang yang lima ratus juta untuk apa?"

"Rey meminjam uang sebesar lima ratus juta, untuk biaya berobat ibunya, ibunya mau di operasi jantung. maafkan aku , karena aku tidak Minta pendapat atau minta izin dulu terhadap kamu, tapi ia berjanji akan segera membayarnya dengan cara menjual mobilnya. " kata Hani.

"Kamu sudah ditipu, aku sudah menyelidiki siapa Rey Sebenarnya, dia memang tukang tipu , dia pindah kuliah dari tempat satu ketempat yang lain hanya untuk menipu temannya, kamu tahu ibunya baik-baik saja, dan dia tidak berada di Manado ibunya berada di Jakarta. " kata Bagas sambil menyerahkan foto-foto orang tua Rey.. coba kamu lihat saja itu foto ibunya baik-baik saja, dia tidak sakit, Itu hanya alasan saja agar kamu merasa kasihan dan memberikan pinjaman uang dan ia tentunya tidak akan membayar, lagi pula mobil yang ia pakai itu bukan mobilnya melainkan mobil rental hasil meminjam atau sewa. " kata Bagas.

"Aku benar-benar tidak menyangka ternyata Rey orang seperti itu, maafkan aku.. " kata Hani.

"Sebenarnya kamu tidak bersalah cuma hanya saja kamu terlalu polos dan terlalu baik sehingga dimanfaatkan oleh orang lain. jadikanlah pelajaran dan jangan kamu ulangi lagi. " kata Bagas.

"Baiklah kalau begitu aku akan lebih berhati-hati dalam berteman."

"Untuk sementara kamu aku berikan uang cash karena ATM yang kamu gunakan sudah diblokir oleh pihak bank, karena aku takut kamu akan tertipu lagi oleh Rey."

"Kalau aku bertemu dengan Rey aku harus bersikap seperti apa? " kata Hani yang bingung harus bertindak Seperti apa menghadapi temannya yang ternyata seorang penipu

"Lebih baik kamu jauhi saja orang seperti itu, karena dia pasti akan berusaha lagi untuk menipu kamu. " kata Bagas.

"Tapi aku itu orangnya ga tegaan gimana dong yang.. "Kata Hani.

"Kamu harus bisa bertindak lebih tegas kalau tidak Nanti kamu terus dimanfaatkan oleh Rey kalau perlu kamu bongkar saja semua kedok kejahatannya kamu Perlihatkan bukti-bukti yang kamu miliki agar dia malu, kalau bisa suruh dia segera membayar atau mengembalikan uang yang dia pinjam kalau tidak ancam saja kamu akan melaporkannya kepada pihak Kepolisian. " kata Bagas dengan emosi. ia merasa gemas terhadap istrinya itu yang dengan mudah ditipu oleh temannya karena terlalu baik dan terlalu polos sehingga dimanfaatkan oleh temannya tersebut.

"Baiklah kalau begitu Aku akan berusaha bersikap lebih tegas terhadap Rey."

Setelah selesai sarapan Bagas pun bergegas untuk berangkat ke kantor , sedangkan Hani yang kuliah siang mandi dan bersiap juga untuk pergi ke kampus sebelum pergi ke kampus Hani beberapa kali latihan, cara bersikap menghadapi Rey ia ingin bersikap tegas terhadap agar tidak dimanfaatkan kembali berbicara dengan menatap kaca seolah-olah ia sedang berbicara dengan rain setelah beberapa kali mengulang-ulang latihannya barulah Hani merasa yakin dia bisa menghadapi Rey hari ini.

Sesampainya di kampus saya segera menyambut ke datangan Hani.

"Halo Hani Bagaimana kabarmu? "Sapa Rey dengan ramahnya.

"Sudahlah Rey jangan banyak basa-basi, Aku sudah mengetahui semuanya kamu hanya memanfaatkan aku saja, suamiku yang Curiga dengan pengeluaran ku yang banyak menyelidiki semuanya, sehingga Ia mengetahui kebohongan kamu, kamu mengatakan kalau kamu memiliki kesulitan untuk biaya berobat ibu kamu yang akan menjalani operasi jantung ternyata ibu kamu baik-baik saja dan sehat. ternyata kamu menipu, Aku benar-benar tidak menyangka kamu orang seperti itu Aku baik terhadap kamu Ternyata kamu malah memanfaatkan aku, dengan membeli barang-barang branded Padahal aku sendiri tidak pernah memakai barang-barang branded seperti itu. "

"Dari mana kamu tahu kalau ibuku baik-baik saja memangnya ada buktinya? " kata Rey masih dengan percaya dirinya.

"Tentu saja aku mempunyai buktinya Memangnya Suamiku Pembohong, suamiku menyuruh seseorang untuk menyelidiki hal ini, dan kamu yang berbohong kamu mengatakan orang tua kamu berada di Manado, ternyata orang tua kamu berada di Jakarta ini foto-foto yang didapat oleh orang suruhan suamiku orangtuamu baik-baik saja ibumu malah sehat. Kamu sengaja membodohi ku kan, Bahkan kamu bilang akan menjual mobilmu untuk membayar hutang kepadaku itupun bohong karena mobil yang kamu pakai selama ini adalah mobil sewaan bukan mobil milikmu. " Rey yang merasa malu karena kedoknya terbongkar Sedang berpikir apalagi yang bisa membuat Hani percaya dan bisa dibodohi kembali.

"Aku minta maaf kepadamu Aku melakukan hal itu karena aku benar-benar Kepepet Aku benar-benar membutuhkan uang tersebut sehingga aku berbohong dengan menyebutkan uang itu untuk biaya berobat Ibuku, sebenarnya uang itu untuk membayar hutang kedua orang tuaku, mereka sudah menunggak uang kontrakan yang cukup lama sehingga Kalau kami tidak segera membayar kami akan segera diusir aku mohon kasihanilah aku. "kata Rey yang berbohong kembali untuk menutupi kebohongan yang lain.

"Kamu pikir aku akan percaya, Jika seorang pembohong akan melakukan kebohongan yang lain untuk menutupi kebohongannya yang lama, dan hal itu yang suamiku katakan aku yakin saat ini kamu sedang melakukan kebohongan lain Kamu pikir aku ini bodoh kamu pikir aku ini akan percaya kepadamu, dengan mengarang cerita yang baru, aku mohon kembalikan uang yang kamu pinjam jika tidak aku akan segera melaporkan kamu ke pihak Kepolisian. " kata Hani sambil berlalu pergi Hani menggenggam tangannya yang bergetar karena Hani tidak pernah berbicara dengan emosi.