Ryo akhirnya bertemu dengan teman-temannya. Dia langsung memeluk salah satu teman cowoknya yang bernama Daisuke Ueno dan menangis manja seperti anak kecil.
Ryo : Uwaaa!! Akhirnya ketemu!! Aku kira akan berpisah selamanya dengan kalian!! (menangis)
Daisuke yang kebingungan langsung tersenyum lega karena berhasil menemukan Ryo. Dia mengelus-elus punggung Ryo dengan lembut.
Daisuke : Ini salahmu karena jalan-jalan seenaknya tanpa pamit, kan? Tapi syukurlah kau sudah kembali (tersenyum)
Ryo : Iya. Maaf. Hehe... Habisnya aku melihat ada truk yang menjual es krim dan aku tergoda untuk membelinya.
Kedua teman cowok lainnya yang mencari-cari Ryo muncul dari belakang.
Michiru : Dasar! Kau dari mana saja? Kami mencari-carimu tahu!
Ryo : Hehe maaf, mi-chan.
Ryota : Baiklah! Setidaknya sekarang Naru sudah ketemu, ayo kita pergi main lagi.
Daisuke yang menyadari kehadiran Chihiro yang hanya diam dan berdiri dari tadi tidak jauh dari mereka pun bertanya.
Daisuke : Dia siapa?
Ryo : Ah, sewaktu aku mencari-cari kalian, aku bertemu dengannya. Dia Ayagi. Hehe..
Chihiro menunduk sekali memberi salam.
Chihiro : Aku Ayagi. Karena ini bocah, ah tidak maksudku Narumiya-kun sudah bertemu kalian, tugasku selesai sampai di sini ya. Aku pergi.
Sebelum Chihiro pergi, dia sempat menarik pipi Ryo.
Ryo : Aw! Aw! Uwee, Ayagi-san sadis! (menangis)
Chihiro : Bocah, jangan merepotkan orang lain lagi ya! (pergi)
Ryo : Ayagi-san! Terima kasih ya! (melambai-lambaikan tangannya)
Daisuke : Kalian akrab ya. Kamu mengenalnya ya? (cemburu)
Ryo : Kau tidak mengenalinya? Dia Chihiro Ayagi.
Michiru : Eh? Maksudmu Ayagi. Si Ayagi yang memainkan drama teater "Iblis Daun Merah" bareng Takeru Saitama itu?
Ryo : Benar. Hehe..
Michiru : Wah, aku baru pertama kali melihatnya. Ternyata orang aslinya jauh lebih keren ya.
Daisuke : Hee...
Ryo kembali memeluk Daisuke lalu mendongakkan kepalanya sedikit untuk melihat ke arah Daisuke.
Ryo : Kau jangan cemburu gitu dong. Hehe..
Daisuke : A-aku tidak! (gugup) Jadi, sekarang kita mau pergi kemana?
Ryota : Benar juga, kita mau ke mana?
Michiru : Hmm, entahlah...
Ryo melepaskan pelukannya, lalu protes kepada kedua temannya yang lain.
Ryo : Eh? Kalian seharusnya mencari tahu dulu, dong! Mumpung jam bebas, loh. Apalagi terbatas gini!
Daisuke : Kau yang tersesat tidak pantas ngomong begitu!
Michiru : Benar. Kami sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencarimu loh.
Ryo : Huweee... Ryota mereka berdua mulai membullyku lagi.
Ryo berlari memeluk Ryota dengan manja. Ryota hanya tertawa. Tiba-tiba sepasang suami istri Tomo-Miki melewati mereka. Miki mengajak suaminya Tomo dengan semangat. Dia berbicara cukup keras sehingga Ryo dan teman-temannya terdiam sejenak lalu melihat ke arah mereka.
Miki : Selanjutnya harus ke sini nih! Tomo lihat! Katanya 90% direkomendasikan!
Ryo dan Daisuke saling pandang sejenak lalu tersenyum. Dan mereka berempat berencana mengikuti sepasang suami istri itu dari belakang.
**************************************
-Di bagian Takeru dan Shunta-
Shunta berdiri tepat di depan pintu masuk pertunjukkan Dolphin. Dengan semangat 45 dan tersenyum cerah berlari masuk ke dalam.
Shunta : Sayang, ayo cepat!
Takeru : Kau tidak usah terburu-buru gitu. Lumba-lumbanya tidak akan lari!
Shunta : Mumpung mau melihatnya, kita harus mencari tempat duduk yang bagus dan strategis dong!
Shunta langsung berlari ke arah loket penjual tiket pertunjukkan Dolphin.
Shunta : Excuse me, two tickets please.
Takeru mengeluh, dia melihat Shunta berlari dengan semangat ke arah loket tiket.
Takeru : Dasar, kayak bocah saja!
**************************************
Terdengar suara peluit. Lima ekor Lumba-lumba langsung melompat tinggi. Shunta tidak melihat pertunjukkan lumba-lumbanya, melainkan melihat ke arah Takeru yang sedang tersenyum senang dan menikmati pertunjukkannya.
Takeru : Uwoah! Apa kau melihatnya tadi?
Shunta : Iya, aku melihatnya (kamu).
Takeru : Imutnya! (masih belum menyadari tatapan Shunta)
Shunta : Iya, imut ya (tersenyum) *masih memandangi Takeru*
Takeru : Eh? Apa? (menoleh ke arah Shunta)
Takeru yang menyadarinya langsung merona dan tersipu malu. Shunta masih memandangi Takeru dan tersenyum lembut.
Takeru : H-hei kenapa menatapku begitu?! (malu) Seharusnya kau melihat lumba-lumbanya dong! (protes)
Tiba-tiba terdengar suara Ryo yang berseru senang menyapa Shunta dan Takeru dari arah depan sana. Jarak posisi Ryo dan teman-temannya dengan Takeru dan Shunta tidak jauh.
Jarak mereka hanya sebatas dua kursi dari depan. Takeru dan Shunta refleks langsung melihat ke arah sumber suara itu.
Ryo : EH? Saitama-san dan Shunta-san! (melambai-lambaikan tangannya dengan semangat)
Takeru yang merasa malu, refleks langsung mendorong Shunta supaya Shunta sedikit menjauh darinya. Shunta yang mengerti pun sedikit menjauh, akan tetapi tangannya merangkul pinggang Takeru dengan mesra.
Takeru : Ja-jadi kau di sini juga! Ah, kau bareng teman-temanmu, ya?
Ryo : Iya! Kami berhasil berkumpul dengan selamat!
Michiru : Eh?! Ti-tidak mungkin itu Takeru?! (senang dan berseri-seri)
Takeru langsung berubah menjadi aktor professional karena melihat ada penggemar.
Takeru : Senang bertemu dengan kalian (tersenyum bisnis)
Ryota : Uwaa! Dan ada Shunta Kanzaki juga! (senang)
Daisuke : Bodoh! Pakai tambahan "-san" dong! Dasar kalian tidak sopan!
Shunta langsung tersenyum bagaikan malaikat di depan penggemarnya. Dan di sekitarannya langsung berkilauan.
Shunta : Senang bertemu dengan kalian di sini. Salam kenal! (tersenyum malaikat)
Michiru : Dia malaikat! (merona) *terpesona*
Ryota : Be-benar! Ada malaikat di sini! (ikut terpesona)
Ryo : Oh ya! Ayo kita berfoto!
Ryo menggeluarkan HPnya. Dan mereka pun langsung berfoto bersama dengan background belakangnya adalah tempat pertunjukkan lumba-lumba.
Setelah itu, Ryo langsung teringat dengan janjinya pada Shunta, sewaktu masih syuting bersama dengan Shunta. Ryo bilang akan mengenalkan pacarnya ke Shunta.
Dengan percaya diri dan tanpa ada rasa malu, Ryo langsung mengenalkan Daisuke sebagai pacarnya. Dia menarik Daisuke kehadapan Shunta.
Ryo : Ah, Shunta-san, Shunta-san! Ini loh pacarku! Namanya Daisuke. Kau ingat kan janjiku padamu waktu itu kalau aku akan mengenalnya padamu? Sekarang giliranmu ya. Nanti perkenalkan pacarmu padaku ya! (tersenyum lebar)
Daisuke senang dan juga tersipu malu. Dia hanya mengangguk sekali memberi salam kepada Takeru dan Shunta.
Takeru : Ah, halo (Wah, dia blak-blakan sekali. Aku yang mendengarnya pun jadi malu)
Shunta : Ah, iya. Nanti ya. Wah, pacarmu, dia cukup tampan dan terlihat baik ya. Mohon jaga Narumiya-kun untukku ya. Bagiku, dia sudah seperti adikku sendiri (tersenyum)
Daisuke : Iya! Mohon bantuannya juga, Kanzaki-san! (malu)
Daisuke yang merasa malu langsung protes ke arah Ryo.
Daisuke : Ryo! Jangan membuatku malu dong! Ini kan tempat umum!
Ryo : Hee, gak apa-apa, kan?
Michiru : Eh? Kalian kapan jadiannya? Kenapa aku yang sahabatmu ini tidak tahu?! (cemberut)
Ryota : Loh? Kau tidak tahu, mi-chan? Sejak tiga bulan yang lalu, mereka sudah sering kencan bareng bahkan di sekolah pun mereka lengket banget bagaikan perangko, kan?
Michiru : Mana kutahu, soalnya Ryo dan Daisuke kan memang sudah lengket sejak kelas satu dulu (sekarang Ryo dan teman-temannya kelas 3 SMA)
Di balik debatan mereka itu, Shunta berbisik sesuatu ke arah Takeru.
Shunta : Ternyata Narumiya-kun sama seperti kita, jadi tidak apa-apa kan kalau kita menunjukkannya?
Takeru : Tidak boleh!! Posisi kita berbeda dengannya!! Dan kau terlalu dekat, nanti mereka curiga!! (berbisik)
Takeru sedikit mendorong Shunta. Shunta hanya terkekeh.
Setelah itu, mereka semua keluar dari pertunjukkan Dolphin dan saling berpamitan.
Ryo : Dadah, sampai jumpa lagi nanti ya...
Ryo dan teman-temannya melambai-lambaikan tangan mereka untuk mengucapkan salam perpisahan. Shunta dan Takeru membalas lambaian mereka dengan tersenyum lebar.
Ryo bergandengan tangan mesra dengan Daisuke. Shunta merasa sedikit iri. Dia menghela nafas ringan lalu menatap Takeru. Takeru kebingungan dengan sikap Shunta.
Takeru : Eh? Kau kenapa?
Shunta : Tidak. Ayo ke tempat berikutnya! Ayo!
Shunta yang tidak mau kalah pun langsung memegang dan menarik tangan Takeru dan berlari dengan semangat.
Takeru : Uwaaa!!
**************************************
Di bagian Chihiro.
Chihiro berdiri di samping jalan bersama Maron, terlihat banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang melewati jalan. Chihiro mencoba menghubungi Reiko. Akan tetapi, Reiko tidak mengangkat teleponnya.
Wajah Chihiro menunjukkan rasa bosan yang luar biasa. Dia tidak menyerah dan masih terus menerus menelepon Reiko, tapi masih tidak ada balasan dari Reiko. Sesekali dia berdecak lidah. Dia mengeluh dengan kesal.
Chihiro : (Dasar. Ke mana perginya Reiko-san? Merepotkan kalau tidak bertemu dengannya)
Sepasang suami istri Tomo-Miki melewati Chihiro yang berdiri di samping jalan. Miki masih berbicara cukup keras.
Miki : Ah~ Aku ingin pergi ke sini!
Tomo : Apa itu?
Miki : Karena kita di Hawaii, kita harus ke sini! Kita tidak bisa membiarkan pertunjukkannya!
Chihiro yang melihat sepasang suami istri itu pun menjadi tambah jengkel dan kesal.
Chihiro : (Dasar! Dimana-mana selalu pasti ada yang berpasangan! Bikin kesal saja!)
-Bersambung-
Jadi, readers bagaimana dengan episode kali ini nih? 😁 Semoga readers suka dan tidak bosan dengan ceritanya ya. Readers boleh dong minta komentarnya dan tulis di kolom komentar ya! Dan semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤
Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...