"Tapi ... tetap saja kamu mengingkari janjimu untuk selalu menjengukku, Rako-chan."
"Tidak. Karena kata Nii-san, setiap janji memiliki kehormatan sesederhana apa pun itu."
Takumi kembali terharu. Ayolah, remaja mana yang tak bersemu kala orang yang disukainya berkata begitu? Apalagi mereka remaja yang hormonnya tengah meletup-letup.
"Drama! Selalu saja seperti itu!" kali ini Yui yang berkata.
Takashi hanya memerhatikan mereka.
"Nak, nanti keluargamu akan mencari, cepatlah pulang ...." Takashi mengusir halus.
Sakurako mengangguk.
"Aku akan batalkan pergi liburan ke Bali, Indonesia, kalau Taku belum sembuh. Semoga cepat sembuh, Taku ...."
Sakurako pun pergi setelah berojigi pada Takashi dan Yui.
Setelah kepergian Sakurako dari rumah mereka, Takashi menelepon.
"Tiket ke Indonesia, dua! Atas nama Yui Akazawa dan Takumi Akazawa!"
"Hah?!"
Dua keponakannya Takashi itu berseru heran.
Ada apa?
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com