"Ahahaha, ini bukan apa-apa, Len. Wajahku memang sudah putih pucat sejak lahir. Apakah kau lupa, eum? Bukankah jika aku memiliki kulit putih pucat itu terlihat seperti karakter pangeran di komik-komik itu, heh?"
Shino memincingkan mata. Dia masih saja cerewet meskipun sudah ada oksigen portabel di tangan kanannya. Shino mengalami susah bernapas tadi, mungkin karena Shino terlalu lama berada di luar saat hujan mengguyur.
"Ini bukan tentang wajahmu yang putih pucat, tapi ini tentang mimisan dan gagal napasmu itu, Shino," sela Len. Len tadi mendengar teriakan memekakkan telinga dari depan indekos mereka.
Saat itu, Len sedang menyiapkan makan malam. Lalu, bergegas keluar ketika mendengar teriakan Kentaro. Ternyata, di depan indekos mereka, Kentaro yang berwujud anjing besar berwarna putih sedang membawa Shino di punggungnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com