webnovel

Bukan pilihanku

Sudah sebulan berlalu.

Hampir setiap hari Presdir mengantarnya pulang dan mengajaknya makan malam.

Lia yang mengetahui hal itu,hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Kira.

Wanita itu benar-benar tidak bisa dia mengerti.

Pergi bersama seseorang yang sudah bertunangan,bukankah dia nampak seperti seorang selingkuhan.Tidak ada yang mengetahui sebenarnya,karena karyawan lain mengetahui Kira ke lantai 20 untuk mengantar berkas pada Lia yang akan segera dicek.Mengingat kembali sikap dingin bosnya,Lia menarik nafas panjang sebelum menutup laptop dimeja nya.Melihat langit-langit yang sudah berwarna orange,lalu bergegas pulang.Baru beberapa langkah pintu Presdir terbuka.

"Lia." panggil Presdir pelan

Lia terkejut sebelum menghadap kebelakang.Wajah pria tampan yang beberapa hari hampir tidak menyebut nama nya.Baru beberapa hari ia merasa lega,karena banyaknya meeting yang membuat bosnya tidak sempat memikirkan keadaan sekretaris nya.

"Iya,Pak" jawab Lia

"Besok tolong kosongkan jadwal saya,ada urusan penting dirumah." ucap Sean pelan

Lia mengangguk.Mendengar ucapan Presdirnya dengan kata tolong,dia menyeringai dalam hati.

"Mungkinkah dia dalam hari yang baik?" tanya nya dalam hati

"Baik,Pak." jawab Lia

Lia permisi lalu berbalik untuk pulang.Belum lagi Lia masuk,Sean menoleh menatap punggung gadis di hadapannya lagi.

Hari itu Sean duduk disebuah ruang tamu yang cukup besar bersama Ayah dan ibunya,dan juga kedua orangtua Farah.Kedua orangtua mereka membicarakan beberapa hal tentang bisnis.Seolah tidak tertarik,Sean berdiri membungkukkan badannya lalu menuju teras rumah.Merasa bosan jika harus berbicara hanya tentang bisnis setiap hari nya.

Dia duduk menatap langit,wajah Lia muncul dihadapannya.Seorsng sekretaris yang di rekomendasikan oleh Andrean.Hampir setiap hari dia berbicara dingin dan kasar padanya,tapi dia tetap bertahan.Kembali muncul wajah Kira,dia menghela nafas..sudah 1bulan lebih dia merasa tidak mengenal sosok Kira yang dia kenal dulu.Kira tidak pernah membahas tentang keluarganya,bahkan setiap kali Sean menanyakannya..Kira nampak menghindar,Kira pun tidak pernah membahas masalalunya.

Sean merogoh kantong nya lalu mengambil sebatang rokok dan menyalakannya.

"Apa hanya aku yang merindukan dia selama bertahun-tahun?" gumamnya dalam hati

Kemudian seorang wanita tersenyum menatapnya didepan pintu.Farah mendekati Sean dan duduk disampingnya.

"Sayang,kenapa tidak masuk?" tanya Farah pelan

"Aku tidak tertarik membicarakan bisnis." jawab Sean datar

Farah mengangkat alisnya san menatap rokok yang Sean hirup.

"Berhentilah merokok,itu tidak baik untuk kesehatanmu." ucapan Farah pelan mengingatkan

"Tidak terlalu,aku hanya sedang ingin." jawab Sean lagi

Farah menatap wajah pria itu.Dia menghela nafas mengingat kejadian selama 1bulan ini.Bukan dia tidak tau,jika Kira mencoba mendekati Sean.Farah merasa penasaran,apa yang melebihkan Kira darinya.Farah memegang lengan Sean perlahan.

"Sayang,apakah seseorang sedang mengganggumu?" tanya Farah

"Tidak ada" jawab Sean datar

Farah menoleh pada Sean.

"Apa mungkin seseorang bernama Kira mencoba merayumu?" tanya nya lagi

Baru saja dia menyandarkan kepala nya di bahu Sean,Sean menarik lengannya dan menatap Farah tajam.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Farah kesal

"Siapa yang memberitahumu?" tanya Sean

Farah memalingkan muka nya dengan kesal.

"Jadi kamu menarik lenganmu hanya karena mendengar nama wanita itu?" tanya Farah

"Apa maksudmu?" tanya Sean lagi

Farah berdiri dari tempat duduknya,dengan sedikit kesal dia menatap wajah Sean dalam

"Aku sudah tau semuanya,wanita itu bernama Kira dan coba merayumu." ucap Farah tegas

Sean memalingkan wajah dan menyeringai.

"Jangan sebut dia wanita itu." jawab Sean dengan menatap Farah tajam

"Sean,aku tunanganmu." ucap Farah keras

Sean berdiri dan menatap mata Farah dengan sayu.

"Dan jangan lupa,kamu tunangan yang di pilih Bundaku." jawab nya datar

"Sean,apa maksudmu?" tanya Farah dengan mata yang berkaca-kaca

Dia tau jika hubungan antara nya dan Sean adalah hubungan yang di atasnamakan oleh hubungan baik kedua orangtua nya.Tapi bagaimanapun juga,Farah benar-benar mencintai Sean layaknya pasangan yang dia pilih sendiri.Dia mengagumi Sean sejak mereka masuk kuliah di universitas bersama.Dia menyukai sifat Sean yang cuek,dingin,dan hanya peduli pada orang- orang tertentu yang penting baginya.Berbeda dengan Sean,sosok Andrean sebagai sahabat Sean sejak SMA lebih ramah dan peduli pada siapapun yang membutuhkan pertolongannya.Namun meskipun begitu,Sean bisa berubah drastis dan menjadi lebih peduli pada siapapun ketika di hadapan Bundanya.Itulah sosok yang Farah kagumi dibalik layar nya Sean.

"Wanita itu Kira." jawab Sean

"Aku tau." jawab Farah

Dia sudah mencari tau siapa nama perempuan itu,tapi tidak dengan latar belakangnya.Mengingat Sean yang selalu pergi bersama Kira,membuat pencari informasi sedikit kesulitan menyelidiki.

"Baguslah,aku rasa kamu tau posisimu." ucap Sean lagi

Farah memegang tangan Sean.

"Tapi aku tunanganmu Sean.Aku tidak akan mundur hanya karena perempuan itu." ucap Farah tegas

Sean menarik tangannya dan menatap Farah

"Dia Kira ku,Kira yang aku tinggalkan 11tahun yang lalu." ucap Sean pelan

Seolah mendapatkan kejutan besar,Farah mundur beberapa langkah.

Dia menatap wajah Sean dengan perasaan tidak tenang.Airmata nya menetes.Dia tau siapa gadis yang Sean tinggalkan 11tahun yang lalu.Gadis yang menjadi alasan Sean bersikap dingin pada semua perempuan.

Gadis yang dia rindukan dan selalu dia ceritakan pada Andrean.Bahkan gadis yang membuat Sean hampir tidak mau bertunangan dengannya.Masih tidak percaya Farah hanya menggelengkan kepalanya.

"Ingat Farah,pertunangan ini hanya berlanjut jika aku tidak mamou menemukannya.itu sesuai janji ku." ucap Sean lalu bergegas pergi dan menuju mobil.Farah terduduk lemas dikursi melihat Sean berlalu.Tidak dihentikan nya sama sekali.Dia mengingat bagaimana Sean menyetujui pertunangannya.Dia menatap cincin yang dia kenakan,dia merasa seolah wanita paling beruntung saat itu.Sudah 2tahun sejak mereka bertunangan tapi Sean tidak kunjung menikahinya.Sean hanya akan menikahi Farah,jika dia benar-benar menemukan Kyra sudah menikah.Dan kenyataan berbalik,Kyra muncul di kantor sebagai karyawan Sean.Farah masuk kekamar,kedua orangtuanya dan orangtua Sean terkejut melihat Farah kembali tanpa Sean.

Dia merintih menangis didalam kamar dan melemparkan beberapa barang.

Mama Farah yang melihat anaknya berlalu di hadapan mereka hendak menghampiri.

"Biar aku saja,dik" ucap Bunda Sean

Mama Farah hanya mengangguk,dia tau kalau Bunda sangat menyayangi Farah layaknya anak sendiri.

Bunda menuju kamar Farah ketika dia dapati Farah menangis dan melihat kamar itu berantakan.

"Ada apa sayang?apa Sean menyakitimu?" tanya Bunda sembari duduk di samping Farah

Farah hanya menggelengkan kepala,merasa malu pada Bunda dia sampai tidak bisa menutupi masalahnya sendiri.

Bunda memeluk Farah,perlahan menenangkan.

"Ada apa sayang?bilang sama Bunda." ucap Bunda pelan

Farah semakin menangis.

"Bunda,apa Sean akan menikahiku?" tanya Farah

Bunda memegang kedua pipi Farah yang memerah.

"Ya,tentu..kamu kan calon istrinya.Dan akan menjadi istrinya." jawab Bunda

"Tapi Bunda,jika Sean mencintai orang lain..dan orang itu bukan aku,apa Bunda akan menyetujuinya?" tanya Farah lagi

Bunda mengusap airmata Farah,perlahan mendekatkan wajah nya pada Farah.

"Sean hanya akan menikahimu" ucap Bunda pelan

Farah langsung memeluk Bunda.Bunda tau sesuatu terjadi diantara mereka.Jika tidak,Farah tidak mungkin menangis dan menanyakan hal yang tidak-tidak.