webnovel

ORANG DARI RAS MANUSIA LAINNYA (1)

Dunia yang baru saja mengantarkan Hasan dan Fadhel mulai menemukan titik terang Ras Manusia. Fadhel dan Hasan terkejut melihat sosok manusia lain itu. Dia adalah Krisna. Hasan memanggilnya dengan sebutan Bos.

Fadhel sedikit mengerti identitas orang yang ditemui oleh mereka. Apakah ini keberuntungan bagi mereka setelah bertemu dengan Firtania? Setidaknya, ini akan membuka sebuah lembaran informasi baru di Kerajaan Finias ini.

“Bos Krisna! Saya tidak menyangka bertemu dengan Anda lagi!!” Kata Hasan sembari menyalami Krisna beberapa kali.

“Aku juga terkejut melihatmu selamat dari bencana itu, Hasan!” Balas Krisna.

“Saya kira kami tidak bisa bertemu Ras Manusia lagi!”

“Ah, bagaimana kau bisa tahu tempatku di sini?!” Krisna bertanya pada Hasan.

“Kami diantar oleh Firtania setelah menolongnya di hutan. Sebagai ucapan terimakasih, dia mengajak kami kemari. Kami sangat tertolong!”

“Begitu, ya? Terimakasih sudah menolong Firtania, Hasan!”

“Ah, Bos! Saya ingin memperkenalkan teman saya, Fadhel. Dia adalah teman berpetualang saya sejak sampai di dunia ini! Fadhel, beliau adalah Krisna, atasanku di O-Market dulu.” Hasan memperkenalkan mereka berdua secara bergantian.

“Ah, Fadhel, ya? Namaku, Krisna. Kau bisa memanggilku Bos karena aku suka itu!”

“I-Iya. Nama saya Fadhel. Salam kenal, Bos....”

“Tidak perlu malu-malu begitu, Fadhel! Kau bisa berbicara formal padaku, tapi aku ingin kita bisa akrab seperti diriku dan Hasan.”

“Ngomong-ngomong, bagaimana bisa Bos berada di dunia GHO? Apa Bos juga memainkan gim ini juga?” Tanya Hasan penasaran.

“Bermain? Tidak juga. Aku dihadiahi kenalanku secara langsung setelah Hasan pulang dari O-Market. Saat itu, aku disuruh bermain tepat pada saat server akan dibuka agar aku bisa mendapat hal yang menarik seperti bonus, katanya. Oleh karena itu, aku memainkannya dan terjadi bencana yang membuatku sampai di dunia ini....”

“Yah, tidak disangka! Bos bisa terjebak di dunia ini juga!” Hasan sedikit bergurau dengan Krisna.

“Hoi, Hoi! Kau juga sama!”

Mereka berdua pun tertawa bersama.

Fadhel tidak bisa mengikuti nada dan arah dari Krisna. Fadhel sempat mendengar dari Hasan bahwa Krisna adalah orang yang penting dalam hidupnya. Sepertinya, Krisna telah membantu Hasan memberikan pekerjaan dan biaya kerja yang cukup menunjang. Jika Fadhel perhatikan, maka Hasan dan Krisna bagaikan sahabat saja.

Fadhel tidak bisa mengganggu hubungan mereka karena hal itu adalah privasi tiap orang.

“Oh iya, aku ingin bertanya pada kalian! Dari mana saja kalian?! Aku sudah di sini selama dua tahun, loh!” Krisna mulai bertanya pada mereka berdua.

Seketika, senyum di wajah Fadhel dan Hasan mulai menghilang. Mereka teringat kembali dengan kejadian yang menimpa mereka sejak sampai di dunia GHO ini. Banyak yang ingin mereka lupakan sejak dikhianati oleh Voth dan hampir terbunuh oleh Evil Gamma saat menyelamatkan Firtania.

Mereka tidak berani menatap wajah Krisna lagi. Krisna pun mulai bingung. Namun, dia sedikit bisa menebak apa yang terjadi pada mereka berdua hingga bisa menginjakkan kaki di tokonya. Pengalaman yang mungkin menyisakan rasa pahit di lidah mereka berdua.

“Maaf. Sepertinya....kalian cukup terbebani dengan pertanyaanku tadi, ya?”

“T-Tidak! Itu tidak benar, Bos! Saya hanya mengingat kenangan pahit yang saya rasakan saat berusaha mencari keberadaan manusia lain di dunia ini....” Hasan mulai angkat bicara.

“Saya juga. Saya tidak bermaksud untuk tidak menjawab pertanyaan Anda....” Fadhel juga membalas perkataan Krisna.

“Shhhh!!!! Oke, Oke! Aku paham sekarang! Sekarang, kita hilangkan omongan formal di antara kita. Anggap saja, aku ini teman seperjuangan kalian di dunia ini. Hilangkan sikap formal kalian, tapi tetap panggil aku dengan Bos. Bagaimana?”

“Memanggil dengan sebutan Bos mungkin masih bisa, tapi...”

“Eih?! Fadhel, kau boleh memanggilku dengan sebutan Bos, tapi hilangkan sikap formalmu demi kenyamanan kita. Ini bukanlah Bumi, tapi ini adalah dunia [Great Hero Online]. Aku juga tidak begitu mengerti soal dunia ini....”

“Eh? Bukankah Bos sudah berada di sini selama 2 tahun?” Tanya Hasan pada Krisna.

“Iya. Firtania memberi tahu kami kalau Bos sudah cukup lama di dunia ini.”

“Hmmmmm....Aku lihat kalian menunjukkan ekspresi yang penuh tanya. Dengan kata lain, kalian menginginkan informasi yang kumiliki, kan?” Krisna mulai menebak tujuan Fadhel dan Hasan.

Mereka berdua mulai terdiam. Apa yang Krisna katakan tidak bisa dibantah.

“Sepertinya aku benar. Namun, itu bukan masalah. Aku akan memberitahu segala hal yang kuketahui. Kalian juga begitu, kan?”

“Benar, Bos. A-Aku dan Fadhel ingin mengetahui informasi yang kau dapatkan selama 2 tahun ini!”

“Kalau begitu, kalian duduklah di dekat sebelah kaca toko. Ada 3 kursi kayu dan sebuah meja bundar kecil, kan? Istirahat saja dulu sambil melihat-lihat tokoku! Aku akan ambilkan minum sebentar.”

“Terimakasih, Bos.”

Krisna beranjak dari tempat itu dan mengambilkan minuman untuk Hasan dan Fadhel. Hasan pun berjalan menuju kursi kayu di dekat kaca itu dan duduk dengan sangat santai. Fadhel berkeliling dan melihat-lihat dagangan dari Krisna. Semuanya berisi dengan cairan obat dan beberapa perkamen yang begitu banyak. Fadhel mulai memahami sedikit seluk-beluk dari toko yang mereka injak.

“Fadhel, apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak duduk sejenak?” Tanya Hasan sembari menatap Fadhel yang melirik produk dagangan Krisna.

“Aku ingin melihat-lihat dagangan dari Bos. Banyak sekali obat-obatan dan perkamen yang tidak pernah kulihat di Bumi sebelumnya.”

“Itu sudah jelas, kan? Ini adalah dunia GHO, bukan lagi Bumi, Fadhel. Banyak hal-hal baru atau benda aneh yang tidak kita temui di Bumi. Oleh karena itu, kita harus bisa mempelajari banyak hal di dunia baru ini.”

“Aku selalu memikirkan hal-hal yang baru ke depannya. Tujuan kita dan bagaimana cara kita kembali ke dunia lama kita. Aku harap Bos memiliki informasi yang benar-benar bisa membantu kita.”

“Yah, aku harap juga begitu, Fadhel. Namun, kita harus memikirkan langkah lain bila tidak menemukan kemajuan yang bagus.”

“Apa maksudmu, Hasan?”

Hasan mulai memikirkan banyak hal setelah sampai di dunia GHO ini. Apa yang sebenarnya terjadi pada dunia mereka? Apa tujuan mereka berada di sini?

“Apa tujuan kita dilahirkan kembali ke dunia [Great Hero Online]?” Hasan melontarkan pertanyaan itu sembari menatap ke luar jendela.

“Aku juga tidak mengetahui dengan jelas soal itu. Namun, memang ada banyak keanehan yang terlintas dalam pikiranku. Tujuan kita ada di dunia ini adalah salah satu yang ingin kubicarakan dengan seluruh umat manusia yang mungkin berada di dunia ini.”

“Aneh, kan? Bagaimana bisa bencana yang menimpa Bumi itu terjadi? Selain itu, aku teringat perkataan Maziald, dimana dia menyuruhku melenyapkan semua [Great Hero] di dunia ini agar bisa kembali ke dunia asalku.”

“Dengan kata lain, Maziald mengetahui keberadaan dunia kita? Apa itu mungkin? Jangan-jangan....”

Fadhel memungkinkan sebuah hal yang tidak dipikirkan sebelumnya. Namun, ada kemungkinan sebuah program khusus dimasukkan ke dalam setiap bagian di dunia GHO. GHO sendiri adalah gim baru yang cukup dinantikan banyak orang, tapi ada hal yang mungkin terlintas di benak Fadhel.

“Maziald itu....adalah Ras Manusia?” Ujar Fadhel membalas perkataan Hasan.

“Dia mengaku sebagai Ras Iblis, tapi kita tidak bisa menutup kemungkinan bahwa dia termasuk sebagai seorang pemain juga, kan?”

“Jika memang Maziald berasal dari Ras Manusia, maka hal yang mungkin menjadi pertanyaan adalah tujuan yang ingin dicapainya. Coba ingat lagi, Hasan. Saat kau bertemu dengan Maziald dan dia memberikanmu [Mald Arrow].”

Hasan mencoba mengingat kembali kejadian yang dialaminya saat menerima [Mald Arrow] dari Maziald. Dia mengingat segala yang dikatakan oleh Maziald. Namun, tujuan yang ingin dicapai Maziald belum bisa diketahui. Kenapa dia mempercayakan senjata itu kepada Hasan dan memberitahukan informasi yang sebenarnya cukup membuat Hasan terkejut?

Fadhel berbalik dan berjalan menuju kursi kayu yang ada di depan Hasan. Dia pun duduk sembari melihat Hasan yang masih berusaha memikirkan kejadian yang mereka alami setelah berada di dunia ini. Fadhel tidak bisa memaksa Hasan untuk memikul beban sebagai [Great Hero]. Terlebih lagi, Fadhel mendengar bahwa Hasan harus menghabisi [Great Hero] lain yang ada di dunia. Jika itu memang benar, maka ada petunjuk baru mengenai keberadaan Ras Manusia.

“Aku sudah mengingat yang kubisa, tapi tujuan dari Maziald tidak jelas. Sosoknya pun tidak begitu jelas. Aku melihat dia sebagai kepulan asap hitam dengan 2 mata merah menyala. Aku sedikit takut saat mengingat kejadianku. Aku pikir dia akan membunuhku.” Kata Hasan pada Fadhel.

“Baiklah. Aku memahami hal itu. Kita coba selidiki sedikit. Bagaimana Maziald bisa mengetahui bahwa ada dunia bernama Bumi? Jika memang dia berasal dari Ras Iblis, maka dia tidak mengetahui data tersebut sebagai salah satu program gim GHO, kan?” Fadhel pun bertanya kembali.

“Itu termasuk hal yang paling tidak kumengerti. Maziald sempat mengatakan bahwa Bumi hancur karena kejadian [Perang Fillia] yang terjadi 5000 tahun yang lalu. Namun, bagaimana bisa hal itu saling berhubungan? Apa pemilihan server awal pembukaan gim GHO memicu program baru dengan menyesuaikan [Skill] dan ras kita? Selain itu, wujud [Great Hero] yang dibicarakan oleh Maziald merupakan jelmaan 7 Iblis Tertinggi....Apa itu artinya Ras Manusia itu adalah Ras Iblis yang tersisa? Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!! Aku tidak tahu lagi!” Ujar Hasan sembari mengacak-acak rambutnya beberapa kali.

“Tenangkan dirimu, Hasan. Aku tidak tahu apakah informasi yang diberikan Maziald itu benar atau tidak. Namun, dia memberikan [Mald Arrow] padamu dan mengetahui keberadaan Bumi sebagai tempat tinggal kita. Aku rasa dia tidaklah berbohong. Namun, beban yang kau pikul cukup berat, Hasan. Misimu adalah membasmi para [Great Hero] yang bangkit dari masa [Perang Fillia] dulu. Berdasarkan apa yang sudah kita dapatkan, kau harus melakukan misi itu.”

“Apa kau yakin, Fadhel? Kita tidak mengetahui kejadian [Perang Fillia] secara detail. [Monumen Ligrd] di Kota Aldora, informasi Maziald, dan informasi Firtania sudah kita dengar. Banyak sekali informasi yang menjelaskan jalan cerita awal yang sesuai dengan gim GHO yang sudah cukup terkenal di dunia kita dulu. Namun, informasi mengenai [Perang Fillia] yang harus kita cocokkan lagi agar tidak ada kesalahan informasi yang kita dapatkan.”

“Yah, kau benar, Hasan. Informasi yang kita kumpulkan cukup banyak, tapi semuanya seakan masih seperti potongan teka-teki yang belum tertata rapi. Bos mungkin tahu sesuatu tentang informasi yang kita butuhkan.”

“Aku harap begitu...”

“Ada yang memanggilku?!”

“Ahhh?!”

Tiba-tiba, Krisna muncul tepat di belakang Fadhel sembari membawa 3 gelas kaca dan teko putih. Kemunculannya membuat Hasan dan Fadhel terkejut.

“B-Bos?! Tolong jangan membuat kami terkejut!” Kata Fadhel pada Krisna.

“Ah, maaf, maaf. Aku suka melihat wajah yang yang kaget seperti itu. Nah, kalian bisa meminum ini. Aku bawakan teh.”

“Terimakasih banyak, Bos.”

Krisna membagikan masing-masing satu gelas pada Hasan, Fadhel, dan dirinya sendiri. Dia menuangkan teh yang ada dalam teko yang dibawanya secara bergantian pada gelas-gelas tersebut. Kemudian, Krisna duduk menghadap ke arah kaca dan meletakkan teko yang dibawanya.

“Nah, kita bisa mulai diskusinya. Kalian bisa menceritakan perjalanan kalian selama ini.”