Di ruang tunggu bandara, Barra merasa perasaannya sangat tidak tenang. Pikiran dan pandangannya tidak sinkron satu sama lain. Detak jantungnya serasa berdetak tidak beraturan entah kenapa.
"Ya Allah, kenapa hati aku gak tenang gini? Lindungi hamba, Ya Allah," doanya dalam hati sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.
Barra memandangi wajah Gita dan dirinya saat mereka bersama sepuluh hari kemarin. Moment kebersamaan yang sangat berharga yang sempat mereka abadikan di masing-masing ponsel mereka.
Memandangi senyuman Gita yang cerah, membuat air mata Barra mengalir tanpa diminta.
Sangat berat rasa hati dan pikiran Barra hari ini saat mengingat Gita. Ingin rasanya ia kembali menelpon Gita dan terus memandangi wajah Gita walau dari layar ponselnya.
Tapi, kenyataannya tidak bisa karena untuk tiga jam ke depan, Gita masih belajar di sekolahnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com