Ulah Bayu, yang dengan perlahan-lahan menenggelamkan jarinya kedalam lubang kemaluan tersebut membuat Risma panik, dan tanpa sadar Risma mendesah saat jari tersebut tengah amblas kedalam lubang kemaluannya.
"Ach ...." desah Risma ketika jari tersebut telah amblas kedalam lubang kemaluannya.
Mendengar Risma telah mendesah, saat jari nya telah amblas kedalam lubang kemaluan tersebut, Bayu tidak tinggal diam, Bayu segera menarik-ulur jarinya tersebut, keluar masuk didalm lubang kemaluan itu.
Seketika itu pula Risma kembali mendesah.
"Ach ...." desah Risma saat jari Bayu modar-mandir keluar masuk dari dalam lubang kemaluannya.
Sembari menahan geli dan nikmat yang timbul dari lubang kemaluannya akibat dari, jari Bayu yang mondar-mandir di dalam lubang kemaluannya tersebut, Risma bergegas meraih kepala Bayu yang sedang berada tepat dipundaknya, usai meraih kepala tersebut, Risma langsung menggasak bibir Bayu, mengelomoti, menggigit dan mengulum bibir tersebut dengan garang dan penuh nafsu.
Saat Risma menggasak habis bibirnya, Bayu juga tidak menolaknya, dan justru dia juga menikmati dan mengimbangi gerakan bibir Risma yang tengah rakus mengelomoti bibirnya tersebut. Bayu mengimbanginya sembari jari nya di gerakan keluar masuk di dalam lubang kemaluan Risma, dan sesekali menggoyangkan ujung jarinya saat jari tersebut tenggelam di dalam lubang kemaluan tersebut.
Sembari menikmati sentuhan dan gesekan dari jari Bayu yang menggesek-gesek di sekeliling dinding-dinding kemaluannya, Risma yang sedang mengelomoti bibir Bayu tersebut, akhirnya melepaskan pegangan tangannya yang sedang menahan kepala Bayu, kepala yang diraihnya saat dia ingin menggasak bibirnya tadi.
Lalu Risma menggerakan kedua tangannya tersebut, masuk diantara kedua lengan Bayu, lengan yang kedua telapak tangan nya sedang berada di kemaluannya, dan semua jari jarinya sedang bermain-main dikemaluan tersebut.
Setelah kedua tangannya berhasil melewati kedua lengan Bayu, lalu Risma memasukan kedua tangannya, ke sela-sela yang berada diantara tubuh mereka,sela-sela diantara pinggangnya dan pinggang Bayu.
Setelah kedua tangannya tersebut berhasil masuk ke sela-sela diantara pinggang nya dan pinggang Bayu, dibelakang pantatnya dan di depan penis Bayu tersebut, Risma tidak terfokus untuk menggerakan tangannya menjamah penis Bayu yang sudah tegang dan menundul-nyundul bokongnya tersebut.
Tetapi Risma justru lebih fokus dengan tali celana dalamnya, yang masih dalam keadaan terikat, karena tali itu terikat tepat di pinggulnya bagian belakang, dengan hanya satu tali sebagai pengikat celana dalam tersebut.
Setelah kedua tangannya berhasil meraih tali "kancut" nya tersebut, Risma segera melepaskan ikatan tali kancut tersebut, dan seketika itu pula, celana dalam yang sedang ia kenakan tersebut langsung jatuh ke lantai.
Ya, benar!, celana dalam nya langsung terlepas dan jatuh di lantai, karena pada waktu itu, Risma sedang tidak memakai celana ataupun rok, dia hanya mengenakan kemeja yang panjangnya hingga menutupi celana dalamnya.
Usai melepaskan celana dalamnya tersebut, kemudian kedua tangannya kembali merayap dan perlahan-lahan melepaskan kancing celana Bayu dan membuka resleting celana tersebut, dan seketika itu pula, celana tersebut dipelorotkan oleh nya, sehingga membuat penis Bayu yang sudah menegang, bisa berdiri dengan bebas dan tanpa penghalang.
Dengan posisi mereka yang masih berciuman mesra, dan jari Bayu yang masih mengobok-obok kemaluan Risma.
Risma memegang penis tersebut, dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya, memegang pantat Bayu, menahan pantat tersebut dengan tujuan, agar tidak ada jarak diantara mereka, jarak diantara pantat nya dengan penis Bayu.
Setelah penis tersebut telah menjulur dan menggelantung bebas, kemudian Risma menggosok-gosok kan kepala penis tersebut, tepat di garis tengah diantara kedua bokong nya. Risma menggerakan nya keatas dan kebawah, naik dan turun di garis tengah itu, selaras, senada dan seirama dengan gerakan jari Bayu yang bergerak keluar masuk didalam lubang kemaluannya. Tidak hanya itu saja, bahkan sesekali Risma menjepitkan kepala penis itu di antara kedua bokongnya.
Semakin lama mereka melakukan adegan saling goyang tersebut, Risma justru semakin menggeliat-liat, karena jari tangan Bayu terasa nikmat saat bergesekan dengan dinding-dinding lubang kemaluannya. Tidak hanya itu, bahkan sesekali jari tersebut mencolek-colek beberapa bagian di dalam kemaluannya, membuat jantungnya terasa mau copot, dan seakan-akan dirinya telah melayang-layang, sehingga tanpa sadar ia telah menggigit-gigit bibirnya sendiri dan lalu mendesah.
"Ach ...." desah Risma saat jari yang mengobok-obok lubang kemaluannya tersebut, memberikan dia rasa yang membuatnya seakan-akan melayang-layang di udara dan menggigit-gigit bibirnya sendiri. ( Mantul Sis. 🤣)
Semakin cepat gerakan dari adegan yang mereka lakukan, desahan Risma semakin menjadi jadi.
"Ach ..., ach ..., ach ...." desah Risma saat lubang kemaluannya di obok-obok sama Bayu, dengan durasi yang lebih cepat dari sebelumnya.
"Yang paling menonjol diantara bagian yang lain, lembut, halus dan sangat lentur ini bagian apa ya, Yank ...?." tanya Bayu yang tanpa sengaja jarinya hingga mampu meraih bagian yang berbeda, dari bagian-bagian lainya di dalam lubang kemaluan tersebut, yaitu bagian klitoris A-sptot.
Setelah menemukan bagian yang menurutnya menonjol tersebut, Bayu lebih senang memainkan jarinya di bagian klitoris A-spot itu, karena menurutnya, bentuknya sedikit menonjol dan teksturnya empuk, lembut, halus dan lentur.
Karena kini Bayu lebih senang memainkan jari nya di klitoris A-spot itu, apa yang telah dilakukan Bayu tersebut, membuat Risma semakin merasakan kenyamanan dan kenikmatan yang lebih dari pada rasa nikmat yang ia rasakan sebelumnya.
Karena Risma merasakan kenikmatan yang lebih ..., saat Bayu memainkan jarinya di bagian klitoris A-spot nya tersebut, Risma pun pura-pura bego saat Bayu ingin tau tentang bagian yang yang sedang di mainkan olehnya tersebut.
"Yang mana sih, Yank ...?, coba tunjukin?!." tanya dan kata Risma sembari menikmati rasa geli-geli gatal di dalam lubang kemaluannya
"Yang ini lho, Yank ...." ucap Bayu
Sembari menggoyang-goyangkan bagian klitoris A-spot tersebut dengan jarinya.
Seketika itu pula, Risma mendesah, saat jari tersebut menggoyang pelan bagian klitoris A-spot nya.
"Ach ...." desah Risma yang ke-enakan saat dan merinding disco saat bagian A-spotnya di goyang-goyangkan oleh Bayu dengan jarinya. Lalu ....
"Yang mana sih, Yank ...?, kok, nggak terasa." tanya dan kata Risma sembari melek merem menikmati bagian klitoris A-spotnya yang di ajak bergoyang oleh Bayu bersama dengan jarinya.
"Yang ini lho, Yank ..., masak nggak terasa sich?." tanya Bayu sembari menekan bagian klitoris A-spot itu dan memutari bagian tersebut, dengan ujung jarinya.
Saat jari Bayu memutari bagian klitoris A-spotnya tersebut, saat itu pula, Risma kembali mendesah
"Ach ...." desah Risma saat jari tersebut, berputar-putar di bagian klitoris A-spotnya.
Walaupun sudah mendesah-desah dan sangat tidak tahan dengan permainan tangan Bayu yang bermain-main dengan bagian A-Spot, yaitu bagian paling sensitif miliknya tersebut, tetapi Risma masih saja, tetap pura-pura bego.
"Yang mana ya itu, Yank ...?, coba deh, gerakin sekali lagi." tanya Risma dan lalu meminta Bayu agar terus memainkan bagian klitoris A-spot nya, yang membuat dia merinding disco.
"Astaga ..., Sayank ..., yang ini lho, Yank!." kata Bayu dengan sedikit kesal sembari menggelitiki bagian klitoris A-spot tersebut sesaat, lalu menekan bagian itu dengan jarinya dari bawah dan bergarak keatas, lalu kembali menggoyangkan jarinya di bagian klitoris A-spot tersebut.
Seketika itu pula, Risma mengerang, tangannya meremas-remas penis Bayu dengan pelan sembari menggigit-gigit bibirnya sendiri.
Merasa Bahwa Risma telah mengerang, saat penisnya di remas-remas oleh Risma, saat dia memainkan jarinya dengan sedikit tekanan yang di berikan oleh jarinya tadi, lalu Bayu justru menggerakan jarinya dengan semakin cepat saat menggelitiki dan menggoyang bagian klitoris A-spot nya tersebut.
Saat itu pula, dengan spontan tubuh Risma menggeliat-liat hebat, kakinya berjijit-jijit, yang disusul desahan mesra dan gelinjangan-gelinjangan hebat sembari meremas-remas penis Bayu.
"Ough ..., ach ..., ach ..., ach ...." desah Risma saat tubuhnya menggelinjang-linjang menahan sesuatu yang tidak bisa ditahannya sembari meremas-remas penis Bayu.
"Kemaluanmu berkedut-kedut lagi, Sayank ...." kata Bayu sembari berbisik ditelinga Risma saat Risma telah menggelinjang-linjang dan berjinjit-jinjit, yang disertai dengan kedutan-kedutan kecil, di dalam lubang kemaluannya.
"Kamu nakal sih ..., kamu telah membuatku muncrat, Sayank ...." kata Risma sembari tersenyum dan mencolek hidung Bayu dengan jarinya, usai dirinya dibuat orgasme oleh Bayu, dengan menggelitikan jari tersebut di bagian klitoris A-spotnya.