webnovel

FROM SEX TO LOVE 2

Menceritakan sebuah kisah seorang wanita cantik,berambut pirang dengan body yang sexy dan tubuh yang sangat mulus tanpa ada cacat sedikitpun.namanya Risma Amelia wanita ini berprofesi sebagai wanita pemuas hasrat lelaki,namun hanya bisa di pesan secara pribadi.dan nggak mangkal di tempat tempat perdagangan wanita,komplek,dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pelacur. wanita ini adalah wanita yang tak pernah puas dengan sex,belum ada laki laki yang mampu memuaskannya. walaupun dia tak punya tempat mangkal,namun job nya tak pernah henti,bahkan orang yang mau kencan dengannya harus membuat kontrak satu bulan sebelumnya. tidak melayani per crot ya.... sistem kontrak show time: per jam : 20jt per hari : 200jt(12jam) 1x24 jam non stop : 350jt long time ? : bisa dibicarakan. tentunya harga itu tak mahal buat kalangan pengusaha .dan sebanding dengan kecantikan Risma. Dan ada seorang pengusaha kaya,masih muda,tampan,,berwibawa,dan sangat mempertahankan prinsip,berjiwa sosial tinggi.yang mengontrak Risma selama 10thun.pemuda ini bernama Bayu Samudra. tak ada lho pengusaha yang tak ingin kencan dengan Risma.nih ya mulai dari: pengusaha es cendol pengusaha gorengan pengusaha properti hingga pemilik perusahaan perusahaan besar. saking cantik nya,dari kalangan bawah sampai atas berebut ingin kencan dengan Risma. RANGKING # 1 bokeb # 1 sex # 1 semi # 1 telenovela # 1 ftv # 1 xxx # 1 blue # 1 hot # 2 konten dewasa # 1 Romance # 1 fiksi # 1 populer Di update 09/11 2020

Letto_Anker · Urban
Not enough ratings
42 Chs

Part. 2/Bab. 24 Gara-gara Dede Gemes.

Saat mendengar Risma telah orgasme, yang kemudian Risma lalu mencolek hidung Bayu usai dia orgasme tersebut, Bayu hanya tersenyum saat Risma mencolek hidungnya, lalu ....

"Asal kamu tau sayank ..., desahanmu membuatku merinding, dan gara-gara semalam, aku jadi pengen lagi." kata Bayu dalam hati sembari tersenyum.

Ternyata, desahan Risma yang berkali-kali itu, membuat Bayu semakin nafsu dan tidak tahan saat mendengarnya, apalagi Bayu telah ketagihan berhubungan intim dengan Risma.

Karena Bayu juga kepengen mantap-mantap. Maka dari itu, pada saat Risma hendak kembali menyelesaikan masakan nya usai dia orgasme tersebut. Dengan cekatan Bayu meraih tubuh Risma, meraihnya dengan menubruk dan memeluknya dari belakang.

"Apa sih, Yank ..., mau masak nih ...." kata Risma saat Bayu kembali memeluknya dari belakang.

"Dede gemes, belum ...." kata Bayu dengan manja sembari memeluk erat tubuh Risma dari belakang dan menyandarkan kepalanya di atas pundak Risma.

Mendengar apa yang telah dikatakan Bayu tersebut, Risma tersenyum. Lalu kedua tangannya memegang kedua tangan Bayu, dan memaksa tangan Bayu yang sedang memeluknya tersebut, melepaskan akan pelukannya itu.

Setelah kedua tangan Bayu yang memeluk tubuhnya dengan erat tersebut berhasil direnggangkan oleh Risma. Lalu kemudian, Risma mendorong tubuh Bayu dengan menyundulkan bokongnya.

"Dul!. " caption saat Risma mendorong tubuh Bayu dengan menyundulkan bokongnya ke belakang.

Karena tubuhnya terdorong oleh sundulan bokong Risma, tubuh Bayu sedikit terpental, sehingga menyisakan jarak diantara mereka.

Pada saat terpisah jarak diantara mereka itulah, Risma perlahan-lahan mulai membungkuk.

Ya, Risma memang membungkuk pada saat itu, tapi bukan bungkuk'an biasa, karena saat ia tengah membungkuk itu, ternyata pada akhirnya, dia lebih terlihat sedang nungging. Risma menungging dengan tubuh yang bertopang pada kedua siku tangannya yang telah ia tempatkan di atas meja masaknya, yang berada didapur tersebut, dan lalu dia berkata.

"Kalau buat, Dede gemes, aku nggak akan nolak. " kata Risma sembari tersenyum dan menungging.

Melihat dan mendengar apa yang di lakukan dan katakan oleh Risma tersebut, Bayu tersenyum. Lalu, dengan garang dia segera menancapkan penisnya di lubang kemaluan yang telah menganga tersebut dan penis itu langsung amblas kedalam lubang kemaluan tersebut dalam sekejap.

Seketika itu pula, Risma mendesah.

"Ach ...." desah Risma saat penis tersebut langsung amblas didalam lubang kemaluannya, lalu ....

"Nggak depan! Nggak belakang!, Dede gemes, kok, tetap saja, kesuka'annya nabrak sih, Yank ...." kata Risma saat merasa penis yang menusuknya dari belakang tersebut, masih saja bisa menabrak dinding terdalam di lubang kemaluannya.

"Mungkin, memang sudah ukuran nya, Yank ...." kata Bayu sembari mengenjotnya pelan dari belakang dengan kedua tangannya yang mulai merayap dan meraih kedua payudara Risma yang sudah bergelantungan.

"Enak nggak, Yank ..., ach ..., kalau dari belakang gini?, ach ...." tanya Risma sembari mendesah-desah saat digenjot Bayu dari belakang.

"Enak, Yank ...." kata Bayu dengan lembut sembari sedikit memberi tekanan saat melakukan penetrasi dengan penisnya, saat menggenjotnya.

"Boleh ..., aku request, Sayank ...?, ach ...." tanya Risma sembari menikmati genjotan yang lakukan Bayu dengan pelan tersebut.

"Apa, Sayank ...?." tanya Bayu dengan lembut sembari terus menggenjotnya pelan dengan sedikit tekana saat melakukan penetrasi pada penisnya.

"Agak cepetin sedikit, dong, Yank ..., ach ...." jawab Risma sembari mendesah.

Mendengar permintaan Risma agar menggenjotnya sedikit lebih cepat tersebut, Bayu segera menambah kecepatan genjotannya sesuai dengan keinginan Risma.

"Gini ...?." tanya Bayu dengan lembut sembari menggenjotnya dari belakang dengan sedikit lebih cepat dari sebelumnya.

"Ach ..., Ho'oh, Sayank ..., ach ...." sahut Risma sembari mendesah dan menggeliat-liatkan tubuhnya, saat Bayu menggenjotnya dengan sedikit lebih cepat.

"Enak, Sayank ...?." tanya Bayu sembari terus menggenjotnya dan meremas-remas kedua payudaranya dengan pelan seirama dan senada dengan genjotan yang di berikan kepadanya.

"Banget!, ach ...." sahut Risma sembari menggeliat-liatkan tubuhnya. Lalu ....

"Boleh ..., request lagi nggak, Yank ...?, ach ...." tanya Risma sembari mendesah dan menikmati genjotan tersebut.

"Kurang cepat, lagi?." tanya Bayu sembari terus menggenjot dan memainkan kedua payudaranya.

"Bukan itu, ach ...." kata Risma sembari mendesah dan menikmati genjotan tersebut.

"Lalu?. " tanya Bayu dengan sigap sembari terus menggenjotnya dan memelintir-lintir kedua puting payudaranya.

Risma tidak menjawab hingga beberapa saat. Lalu ...

"Terus, apa, Sayank ...?." tanya Bayu dengan lembut sembari terus menggenjotnya.

"Perjanjian dirubah, ach ...." kata Risma sembari mendesah menikmati genjotan tersebut.

"Kenapa?. " tanya Bayu sembari menambah sedikit kecepatan saat menggenjotnya dan juga kecepatan meremas-remas kedua payudaranya.

"Karena, ach ..., aku pengen, ach ..., jatahnya, ach ..., tidak hanya satu bulan, ach ..., tetapi, ach ..., dua bulan ..., ach ...." ungkap Risma sembari mendesah-desah dan menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur lubang kemalunnya, dan rasa itu kini telah mulai menjalar ke pinggul dan kedua pahanya, saat Bayu menggenjotnya dengan durasi yang lebih cepat dari genjotan yang ia berikan sebelumnya.

"Kirain apa, Yank ..., Yank!, jangankan dua bulan, tiga bulan aja, aku jabanin, kok. " kata Bayu sembari menekan kuat-kuat saat penisnya sedang melakukan penetrasi dengan durasi genjotan yang lebih cepat tersebut.

Disaat Bayu dan Risma telah asik melakukan pengencrotan didapur, yang hingga membuat Risma melupakan masakannya tersebut, justru Anton dan Dewi tengah asik mengobrol sembari mengenang masa-masa kecil mereka.

"Seperti apa obrolan Anton dan Dewi?."

"Sekarang, kita kembali ke Anton dan Dewi dulu, yuk ..."

"Coba, kita intip, apa yang sedang meraka obrolin. "

"Mimin kepo Guys ...."

"Hah!, apa Guys?!, Bayu dan Risma?."

"Udah ..., mereka jangan di pikirin, biarkan saja Bayu dan Risma melakukan pengencrotan dulu. Entah mereka mau ngencrot sambil nangkring, kek!, ngencrot sambil kayang, kek!, atau mungkin ngencrot sambil gulung-gulung. Bodo amat, dah!, Mimin teh nggak perduli. Kumaha sia we. "

"Sekarang! Kita! Kembali ke Anton dan Dewi. "

"KAM_ KAM_ KAM_ KAMERA ...!!!"

"ACTION!!!"

"Oiya Dew ..., kamu sudah makan belum?. " tanya Anton.

"Belum sih ..., kenapa?, kamu lapar?." kata Dewi dan lalu balik bertanya sembari menatap Anton.

Anton hanya mengangguk, ketika Dewi balik bertanya kepadanya, lalu ...

"Masak apa emang?. " tanya Anton sembari memegang perutnya yang terasa lapar.

"Belum masak. He he he he ...." ucap Dewi dan lalu terkekeh lirih.

Mendengar ucapan Dewi, Anton tersenyum sembari menatapnya, lalu ....

"Kebetulan, aku membawa sesuatu dari Khanza, kamu mau?." tanya Anton sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya.

Sesuatu yang di keluarkan Anton dari dalam tas nya tersebut, adalah barang yang dibawaya dari Khanza, yaitu beberapa kaleng sarden.

Usai mengeluarkan sarden tersebut dari dalam tas nya, lalu Anton memberikan sarden yang telah di bawanya dari Khanza tersebut kepada Dewi.

"Sarden udang pedas!, ini makanan kesukaan aku lho ...." kata Dewi sembari menerima sarden yang diberikan oleh Anton kepadanya tersebut dengan hati yang sangat gembira.

"Benarkah?, itu adalah salah satu produk perusahaan yang paling laris lho, Dew ..., karena itu termasuk makanan yang sudah siap saji." ungkap Anton.

"Oiya!." sahut Dewi dengan sigap.

"Iya ..., tetapi, kalau kamu mau makan sekarang, kayaknya kamu harus memanaskan nya terlebih dahulu, soalnya sarden itu, sudah dari tadi pagi berada di dalam tas ku." kata Anton.

"Yaudah kalau gitu, ayo kita kedapur, kita panasin, lalu, kita makan bareng." kata Dewi sembari menarik tangan Anton, dan segera membawa Anton menuju ke dapur bersamanya.

Saat Dewi menarik tangannya dan mengajaknya kedapur, sedikit pun, Anton tidak punya niat untuk menolak ajakan Dewi, dan Anton hanya menurut, bahkan Anton tidak berkata ataupun bertanya apapun padanya.