Sesuai harapan, tidurku benar-benar lelap semalam. Satu-satunya yang membuatku terbangun karena indera pendengaranku menangkap suara burung-burung yang berkicau di luar sana. Dengan perlahan kubuka mata, dan aku cukup terkejut karena kudapati diriku hanya tidur sendirian di dalam tenda. Zero ... sosoknya yang seharusnya sedang terbaring di sampingku, sama sekali tak terlihat di mana pun. Tiba-tiba saja perasaan khawatir dan takut menggelayuti hati sehingga bergegas aku keluar dari tenda.
"Zero!!" teriakku, sungguh aku sangat panik karena takut dia tiba-tiba pergi meninggalkanku setelah mengetahui kebenaran tentangnya yang selama ini kusembunyikan.
"Ada apa teriak-teriak memanggilku?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com