Zero masih terdiam, membuatku bertanya-tanya ... ada apa dengannya? Padahal tadi dia begitu antusias membahas tentang orang tuaku dan menawarkan diri untuk mengantarku pulang ke istana,
Aku menyentuh dagunya, menggerakkan wajahnya yang sedang menunduk itu agar kembali bertatapan denganku. "Kenapa? Apa ada kata-kataku yang salah tadi?" tanyaku.
Tatapan Zero kini beradu pandang denganku dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas, dia memang sedang bersedih entah karena apa. Yang pasti dia jadi berekspresi seperti ini setelah membicarakan tentang takhta.
"Kenapa Zero? Kenapa kau tiba-tiba diam dan terlihat sedih? Maaf jika kata-kataku tadi ada yang salah dan menyinggung perasaanmu."
Zero menggelengkan kepala. "Harusnya aku yang minta maaf, bukan kau."
Aku yakin keningku sedang mengernyit dalam sekarang karena tak memahami apa maksud ucapannya ini. "Memangnya apa yang membuatmu harus minta maaf padaku? Kau tidak salah apa-apa."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com