webnovel

engkaukah bidadari itu

WARNING!!! 21+ Aisyah,gadis yang memiliki kecantikan yang sangat unik,dia pandai, putri semata wayang dari pasangan pengusaha yang sangat sukses,dia dijodohkan dengan Aldo yang merupakan anak satu-satunya dari teman sekolah kedua orang tuanya,setelah menikah,Aldo ternyata tidak seperti kata orang tuanya,sangat bertolak belakang,dia adalah seburuk-buruk seorang lelaki,tetapi berkat kesabaran Aisyah,akhirnya Aldo menyadari kesalahannya dan dia pun berubah menjadi seorang pribad yang lebih baik,Namun cobaan lain datang,sesaat setelah lahir putra pertama mereka,Aldo tiba-tiba saja kembali bersikap tidak baik kepada Aisyah,Aldo yang tadinya sangat mencintai Aisyah,tiba-tiba menghindari istrinya tanpa Aisyah tahu apa kesalahannya,Apakah Aldo dan Aisyah bisa melewati setiap ujian dan cobaan yang mewarnai kehidupan rumah tangga mereka?ikuti terus ya ceritanya...

Sholikhatin_Nikmah · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
360 Chs

semangat

hari pertama aku dan aldo menghirup udara di negeri orang, aku sudah memasak sarapan untuk kami berdua, kami pun sarapan bersama sambil membicarakan hal- hal yang akan kami lskukan disini.kini aku dan aldo sudah bersiap menunggu anak buah hafiz menjemput dan mengantarkan kami kekantor.sebenarnya hafiz memberi kami waktu untuk berjslan- jalan di sini, tetapi aku dan aldo memutuskan untuk langsung bekerja, aku merasa tidak enak kepada hafiz.

"ayo sayang, anak buah hafiz sudah menunggu kita dibawah." aldo menggandeng tanganku dan akupun menyambutnya.

" ayo mas...aku sudah tak sabar ingin bekerja." aku dan aldo kemudian turun ke bawah menemui anak buah hafiz yang sudah menunggu kami.sepanjang perjalanan aku melihat pemandangan diluar, gedung- gedung tinggi yang berjajar rapi membuat moodku sangat baik, aku yakin disini aku dan aldo akan menjalani hidup lebih baik.

" pemandangan disini indah ya mas..." kataku pada suamiku yang juga sedang menikmati perjalanan kami.

" iya,,disini bersih dan rapih,tetapi menurutku tetap lebih nyaman di negeri sendiri." aldo tersenyum dan menggenggam tanganku.akupun mengangguk menyetujui pernyataannya.setelah setengah jam perjalanan kami tiba dikantor hafiz ,disana kami telah disambut oleh kevin, sekteraris hafiz, pria berkebangsaan australia itu sangat tampan dan fasih berbahasa indonesia.

" hallo pak aldo, bu aisyah,,perkenalkan saya kevin sekretaris pak hafiz.elamat datang, silahkan duduk,,,saya akan menjelaskan secara detail pekerjaan anda." kevin sangat ramah kepada kami.

" terima kasih..." aldo dan aku menjawab bersamaan.kami tidak perlu memperkenalkan diri karena dia sudah mengetahui nama ku dan aldo, kevin menjelaskan pekerjaan aldo dengan jelas dan kulihat aldo langsung mengerti apa yang disampaikan oleh kevin, dia mengajak aldo berkeliling dan memperkenalkan aldo kepada staf- staf yang lain sementara aku menunggu didalam kantor sambil memainkan ponselku yang tiba- tiba berbunyi.

"tut...tut.... tabhita calling..." aku pun menerima panggilan tabhita.

" assalamu'alaikum bhita sayang....apa kabar,,,?" kataku dan disambut omelan dari bitha.

" aisyah...kemana kalian pergi? kenapa dua hari ini aku tidak menemukanmu?" tanya bitha padaku,aku memang tidak memberitahu siapapun kalau kami pergi ke australia kecuali kepada orang tua kami, nomer telepon anna dan dylan bahkan aku blokir karena aku tidak mau mereka menemukanku.

" tabhita...aku dan aldo bekerja, kamu tidak usah khawatir, kami baik- baik saja...sampaikan maafku pada dokter adrian juga ya...untuk sementara kita tidak dapat bertemu dulu." kataku menjelaskan kepada tabhita, dia mengetahui masalah kami, jadi dia mengkhawatirkan ku dan aldo.

setelah mengobrol cukup lama, kami pun memutuskan sambunga ponsel kami.aldo dsn kevin sudah kembali ke ruangan kami lagi sekarang dan dia kemudian meninggalkan kami kerena harus mengurus pekerjaan yang lain.aku dan aldo mulai memeriksa dokumen- dokumen yang menumpuk diatas meja kerja aldo, pertama aku merasa agak pusing melihat begitu banyaknya pekerjaan yang harus aldo kerjakan, tapi beberapa jam kemudian kami sudah terbiasa, aku membantu aldo sebisaku dan pekerjaan kamipun selesai tepat waktu.

" mas...bagaimana perasaan mu?" tanyaku melihatnya kelelahan,tetapi aldo tersenyum dan mengusap kepalaku pelan.

" semua harus diperjuangkan...semangat..." katanya,dan kamu pun tertawa bersama.