Keenan merengkuh Kanaya agar merasa hangat. Kanaya membalas pelukan Keenan. Terdengar helaan napas pelan dari mulut Keenan. Mengeratkan pelukannya, mencium sekilas kening Kanaya.
"Kamu kenapa gak tidur?" tanya Kanaya.
"Kamu sendiri, kenapa gak tidur?" Keenan bertanya balik. Membuat Kanaya mencubit pelan perut Keenan. Keenan mengaduh tertahan.
"Sssttt ..., jangan berisik. Nanti yang lain ikut bangun," ucap Kanaya berbisik. Membuat Keenan tersenyum, mengusap-usap lengan Kanaya. Menghangatkan lengan Kanaya yang dingin.
"Di sini dingin. Kamu kenapa gak pake baju anget, sih," tegur Keenan dengan suara pelan.
"Ada kamu, udah anget, kok," jawab Kanaya asal. Membuat Keenan gemas dan mengangkat dagu Kanaya dengan sebelah tangannya yang bebas. Menatap wajahnya yang berseri kemudian merona merah.
"Kamu, udah pinter ngegombal, ya, sekarang," goda Keenan, menjawil hidung Kanaya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com