webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
98 Chs

93. what happened when I'm gone?

93. Apa yang terjadi ketika aku pergi?

Laxus duduk dibawah pohon yang tidak jauh dari penginapan  yang mereka tempati. Semua tugas telah diselesaikan olehnya, tidak ada alasan yang mengharuskannya untuk bergabung bersama Elliot.

Menurut penjelasan yang didapatkan olehnya dari riot, sosok Elliot adalah sosok yang penting didalam kerajaan emerland.

Posisi elliot sebagai anak Duke trochel dan pemimpin pasukan kerajaan trochel, membuatnya menjadi sosok penting di Kerajaan emerland. Bukan hanya itu saja, lelaki ini juga memiliki organisasi Ksatria bayaran yang terkuat di Kerajaan.

Sosok penting ini telah menawarkan dirinya sendiri untuk mengikuti Farel.

"Tampaknya kebangkitan tuanku sudah dekat. "

Semuanya akan kuserahkan pada dirinya. Sisa hidupku ini akan dihabiskan dengan bangkitnya era kegelapan dikerajaan ini.

"Aku sudah tidak sabar untuk menunggu saat itu tiba. "

Srekk...

Bunyi gesekan rumput yang terdengar didekatnya itu telah mengejutkannya. Dengan cepat Laxus memalingkan kepalanya ke sumber suara itu.

Seorang wanita cantik berambut emas terlihat berjalan menghampirinya.

Itu adalah sosok yang dilihatnya ketika menyelesaikan ritual kontrak jiwa Elliot.

Tanpa sadar mulutnya memanggil nama wanita itu.

" Nona Venus"

"... Kau tahu namaku. "

Venus terlihat kebingungan ketika mendengar namanya dipanggil dari mulut pria asing didepannya.

Ketika bersembunyi mendengar pembicaraan pria ini dengan Elliot, Venus menunggu saat yang tepat untuk menghampiri pria ini.

Setelah berhasil menyelinap keluar, Venus segera mengikuti pria itu ke tempat ini.

"Maaf saya belum memperkenalkan diri saya. Nama saya Laxus, pengikut penyihir hitam yang membantu tuan Elliot"

".... Apa!? "

Mata Venus terbelalak, bukan hanya nama yang dibacanya didalam buku itu saja yang membuatnya terkejut, tetapi keberadaan pengikut penyihir hitam yang mengaku telah membantu Elliot itu lah yang membuatnya terkejut.

Tampaknya Laxus memegang perkataannya kepada Elliot untuk tidak membocorkan apapun kepada Venus. Lelaki itu hanya terdiam sambil mengamati wajah Venus yang sekarang telah terdistorsi dengan hebat.

"Ke.. Kenapa pengikut penyihir hitam dengan Elliot.....Ini...?"

Tampaknya tubuh Venus masih terguncang dengan perkataan yang baru didengarnya, sehingga perkataan yang keluar dari mulutnya terdengar kacau.

Tetapi Laxus mengerti apa yang ingin ditanyakan oleh Venus, karena itu dirinya membalas pertanyaanya dengan wajah yang terlihat ramah.

" Saya tidak dapat menjawab lebih jauh dari itu. "

Setelah Venus telah selesai mengatur perasaannya, Venus kembali menenangkan hatinya untuk mencari tahu lebih lanjut tentang permasalahan yang terjadi.

"Tuan Laxus, tolong jelaskan semuanya pada saya. Saya tahu Elliot meminta anda untuk merahasiakan semuanya kepada saya, tetapi saya telah mendengar semuanya. Tentang sisa umur Elliot dan perjanjian jiwa, semua itu tolong jelaskan padaku. "

" Ternyata nona telah mendengar percakapan tadi. "

Wajah ramah yang ditunjukkan kepada Venus sekarang telah berubah menjadi menyeramkan. Merasa dirinya tidak perlu lagi berpura-pura ramah kepada wanita ini, Laxus hanya tertawa sinis dan menyanggupi permintaan Venus.

" Untuk mengembalikan roh nona, tuan Elliot telah melakukan kontrak jiwa kepada penyihir Farel, karena itu sisa umurnya hanya tinggal 6 bulan lagi. "

Bruk...

Venus terjatuh di tanah, tubuhnya bergetar hebat. Pupil matanya menjadi tidak fokus. Rasanya seperti dunia ini telah hancur berkeping-keping.

Elliot melakukan kontrak jiwa dengan Farel karena aku? Umurnya tersisa 6 bulan lagi karena aku?

Jadi ini gara-gara aku?

"Benar-benar romantis bukan? "

Laxus mengatakan hal itu dengan suara mengejek.

Benar, lelaki bernama Laxus ini adalah pengikut penyihir hitam. Tentu saja sifatnya sama kotornya dengan penyihir itu, melihat Venus yang begitu terpukul malah membuatnya terhibur.

"Apa yang anda katakan? Kalian semua pengikut penyihir Farel benar-benar tidak memiliki hati nurani! Apakah hidup seseorang adalah candaan bagi kalian! "

Mata Venus menatap tajam kepada Laxus, wajah Laxus masih telihat santai sambil tertawa kecil kepadanya.

"Kalian yang nona maksud itu apakah tuan elliot termasuk didalamnya? "

".... "

"Jangan lupa, sekarang tuan Elliot juga telah menjadi pengikut penyihir hitam. Hahaha"

Setelah membuat Venus tidak dapat berkata-kata, Laxus pergi meninggalkan Venus ditempat itu begitu saja sambil tertawa dengan keras.

Venus yang terduduk ditanah menggenggam rumput dengan kedua tangannya, semua itu dilakukannya secara tidak sadar.

"Semua gara-gara aku! "

"Aku telah mengacaukan semuanya"

Air mata yang mengering dari matanya kembali mengalir dengan deras. Venus benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk mencegah semua kemalangan yang akan menimpa Elliot.

'Aku tidak mengubah apapun. '

Tindakannya hanya membuat takdir Elliot semakin buruk.

"Hiks.... Apa yang harus kulakukan engh... Euk..."

Tangan besar membungkus tubuhnya dari belakang.

Seseorang telah memeluknya.

"Kenapa kau menangis"

Suara Elliot terdengar dari telinganya.

Venus memalingkan kepalanya untuk melihat sosok Elliot yang memeluknya dari belakang.

"Hukh.. Eng... "

"Venus"

Elliot memanggil nama Venus dengan lembut sambil menghapus air matanya dengan kedua tangannya.

Walaupun Elliot berusaha menenangkannya, Venus tetap menangis dengan tersedu-sedu seakan tidak dapat lagi mengontrol perasaan sedihnya.

"Venus.. Jangan menangis lagi."

"Eng... Hik... Huwa... "

"Venus, lihat aku. Lihat aku Venus. "

Elliot membungkus wajah Venus dengan telapak tangan nya. Kemudian mengarahkan wajah Venus kearah wajahnya.

"Katakan padaku siapa yang membuatmu seperti ini? "

"Katakan semuanya Venus.. "

"Huk.... Eli.... "

"Hm? "

"Kau yang membuatku seperti ini... Hing.... Hik... Hik.... "

Elliot terus menghapus air mata Venus, wajahnya terlihat sedih.

Melihat Venus yang menangis seperti itu membuat hatinya terasa sakit.

"Kenapa kau melakukan ini Elliot... Hiks... Kenapa demi orang sepertiku kau memberikan jiwamu kepada Farel? "

Tangan Elliot yang menghapus air mata Venus akhirnya terhenti. Tubuhnya bergidik karena tidak menyangka selina telah mengetahui tindakannya itu.

"Sialan! Penyihir itu yang memberitahukan semuanya padamu? "

Seharusnya dia tidak mempercayai lelaki licik itu begitu saja. Elliot merasa menyesal karena tidak langsung membunuh pria itu.

"Kenapa kau melakukannya? Lebih baik aku mati jika kau harus menukar hidupmu untukku. "

"Jangan katakan hal seperti itu. Bukankah sudah kukatakan padamu untuk tidak menghilang dariku Venus. "

"Tetapi hidupmu.. Huk... Hik.. "

Elliot menyandarkan kepalanya dipundak venus sambil berkata dengan suara yang bergetar.

"Maaf... "

"... "

"Maafkan aku venus.. "

"... "

"Maafkan aku yang terlalu egois, aku hanya tidak ingin kehilangan dirimu. "

Untuk pertama kalinya Elliot berbicara dengan begitu serius. Venus dapat mendengar dengan jelas suara Elliot yang terdengar lemah itu. Suara itu terdengar begitu putus asa.

"Dunia tanpa dirimu benar-benar membuatku merasa tidak dapat bernafas. "

"Eli.. "

"Karena itu aku membawamu kembali, maafkan aku telah membuatmu menangis seperti ini. "

Venus melingkarkan  tangannya di tubuh Elliot, tangan kecilnya menepuk punggung Elliot dengan pelan.

"Ketika aku mendengar kabar kematianmu, semua duniaku seperti hancur berkeping-keping. Aku tidak pernah merasa takut akan apapun. "

".... "

"Tetapi ketika aku melihat mayat ayahku dikuburkan di tanah bersamaan dengan hilangnya rohmu didalam tubuh itu, untuk pertama kalinya aku merasa takut."

Tubuh besar Elliot bergetar hebat. Venus dapat merasakan dengan jelas bahwa Elliot sedang menahan air matanya.

"Jangan menangis Venus"

"Elliot"

"Marahlah kepadaku sepuasmu, tetapi berjanjilah satu hal untukku. "

"... "

" Jangan pernah menghilang dari hadapanku lagi. "

Elliot menarik tubuhnya sehingga mata mereka berpandangan. Tangannya berpindah kewajah venus, sambil mengelus pipi Venus dengan perlahan Elliot menatap Venus dengan hangat.

'Aku mencintaimu'

"Aku ingin dapat melihatmu disepanjang hidupku. "

'Aku mencintaimu'

"Karena itu, sisa umur 6 bulan ini adalah keberuntungan bagiku. Karena dengan begini, aku dapat melihatmu lagi Venus."

Elliot tersenyum dengan indah. Kata 'aku mencintaimu' terus berbunyi dihatinya. Kata itu adalah kata yang tidak dapat diucapkan olehnya. Kata itu hanyalah kata yang dapat diucapkan didalam pikirannya.

"Karena itu Venus... Jangan menangis lagi. Karena wajahmu yang sedang menangis-"

Elliot tertawa dan melanjutkan perkataannya lagi.

"Terlihat jelek"

"Ugh"

Venus mengerutkan alisnya ketika mendengar perkataan Elliot.

"Menyebalkan"

"Hahahaha"

"Wajah menangis ku masih cukup cantik untuk dilihat kok. "

"Pfft... Jika itu yang dikatakan cantik, berarti standar cantik diduniamu telah berubah ya."

"Elliot....! "

"Hahaha"

"Hentikan! "

Tanpa sadar, air mata Venus telah berhenti mengalir. Perkataan Elliot yang membuatnya kesal itu berhasil membuatnya mengalihkan pikirannya.

***************************************

Malam ini didalam tidurnya, Venus kembali lagi terbawa kedalam lorong gelap yang sangat familiar.

Tidak seperti biasanya, lorong itu sekarang dipenuhi oleh asap hitam yang menyesakkan.

Dengan kemarahan yang memuncak didalam hatinya, Venus meneriakkan nama yang sangat dibencinya.

"Farel!!! Aku tahu kau berada ditempat ini!"

Sosok gelap yang terus berada didalam alam bawah sadarnya sekarang muncul tepat didepan matanya.

Suara serak yang mencekam terdengar dari sosok itu.

" Sebentar lagi.... "

"Sebentar lagi kita akan bertemu. "

Sosok itu semakin mendekati Venus.

"Kembalikan Elliot kepadaku!"

Tidak ada rasa takut didalam tubuh Venus, saat ini hal yang dia inginkan hanya satu, yaitu mengembalikan jiwa Elliot.

Sosok itu tertawa dengan keras dengan suara serak yang terdengar seperti wanita tua.

"Hahahaha.... Dari awal jiwa Elliot adalah milikku."

"Milikmu!? Elliot bukanlah milikmu!"

"Bukankah kau telah membaca buku itu dengan jelas? Harusnya kau tahu pemilik jiwa itu hanyalah aku. "

Farel mengetahui isi dari buku takdir!

Venus mengepal tangannya dengan kuat sehingga membuat kedua tangannya mengeluarkan darah.

"Kau....! Aku bersumpah akan membunuhmu dengan tanganku sendiri Farel! "

Sosok yang semakin mendekat itu mengulurkan tangannya kearah venus. Jari telunjuk sosok itu menyentuh dahi venus dengan cepat.

"Kita akan bertemu. Bunuhlah aku jika kau bisa melakukannya. "

Setelah mengucapkan kata itu, Venus terjatuh keatas lantai lorong dan kehilangan kesadarannya.

"Huft! "

Venus terbangun dari mimpinya dengan tubuh yang dipenuhi oleh keringat. dengan cepat Venus mendudukkan badannya dan menyandarkan punggungnya di sandaran ranjangnya.

Kebangkitan farel akan segera terjadi.

"Aku harus segera menemukannya. "

Aku akan kesana untuk menemuimu! Tidak akan kubiarkan kau menghancurkan semuanya dariku.

Buku takdir ataupun apalah itu, tidak akan kubiarkan semua itu mengambil Elliot dariku.

'Kita akan bertemu. Bunuhlah aku jika kau bisa melakukannya.'

Venus meremas selimut yang menutupi tubuhnya, matanya memandang lurus kedepan kamarnya. Sambil menetapkan tekatnya didalam hati.

"Aku akan membunuhmu! "

Notes:

Sebentar lagi mereka akan bertemu😦