webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Fantasy
Not enough ratings
98 Chs

94. witch castle

94.kastil penyihir

Kota tanpa nama, tanah terlarang, tanah terkutuk, entah sudah berapa banyak nama untuk tempat itu, nama asli kota itu telah dilupakan oleh semua orang.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Semua itu karena, orang yang tinggal didalam kerajaan itu sudah tidak bersisa. Tempat itu adalah kota legenda yang dilenyapkan oleh Farel dalam satu hari.

Farel telah mengubah kota itu menjadi lautan api.

Tidak ada yang tersisa ditempat itu, yang menjadi satu-satunya tempat yang masih utuh hanyalah kastil tua farel.

Setelah menemui Farel didalam alam bawah sadarnya. Venus mempersiapkan rencananya untuk segera berangkat ke kastil Farel.

"Elliot, apa kau membawa artefak yang telah ku kumpulkan. "

Elliot mengangguk kecil.

Semuanya sudah terlanjur terjadi, Venus harus mengambil langkah besar untuk menghadapi musuh terakhirnya.

"Baiklah, jika begitu ayo kita temui Farel sekarang. "

"Ayo kita berangkat! "

Walaupun semua itu tidak menjamin apapun, setidaknya Venus akan mencoba segalanya untuk dapat menghentikan kemalangan ini.

Sisa 2 artefak Farel yang terdiri dari kepingan segitiga dan inti pentagram, terdapat didalam kastil yang ditinggalkan oleh Farel.

Kastil suram yang pernah dilihat didalam alam bawah sadarnya.

Sudah terlalu terlambat untuk kembali. Venus tidak dapat melakukan hal lain lagi.

"Tujuan kita selanjutnya adalah kastil Farel. "

'Tunggulah farel... Aku akan membunuhmu dengan tanganku.'

Waktu sudah semakin menipis, Satu-satunya cara terakhir yang ada didalam pikirannya adalah menemui Farel.

Setelah itu, dia akan mencari tahu nama yang menjadi misteri untuknya.

'Moirai'

Hubungan Farel dan Moirai itu apa? Dengan menemui Farel semua itu pasti akan terkuak.

Wajah yang selama ini tidak dapat dilihatnya.

Wajah yang selalu diburamkan didalam mimpinya.

Penyihir terkutuk yang membuat semua orang menderita.

Saat ini Elliot tidak dapat membunuhnya karena kontrak jiwa yang telah mengikat jiwa mereka. Tetapi Venus masih dapat membunuhnya.

Sesuai dengan akhir cerita dalam novel, kematian penjahat adalah akhir dari segalanya.

Akhir dari cerita ini adalah kematian Farel. Hanya dengan melihat akhir dari cerita ini, Venus baru dapat mengetahui takdir Elliot selanjutnya.

Dan akhir dari semua ini harus dicapai olehnya.

'Endingnya sudah semakin dekat. '

Entah itu akan berjalan seperti apa akhirnya, aku akan tetap berusaha untuk melindungi orang yang berharga untukku.

Elliot, maxi dan semua tokoh yang tergambar didalam dunia ini. Semoga kemalangan itu dapat dicegah.

Sekarang juga dia harus berangkat.

'Semoga semuanya tidak terlambat. '

Setelah mengambil sisa artefak yang dikumpulkan olehnya, Venus dan Elliot berkuda meninggalkan perbatasan desa gorgolta untuk menuju tanah terlarang.

Tempat yang mereka tuju adalah tempat yang lenyap dari peta.

Kota mati yang menjadi legenda. Tempat yang dilihatnya didalam mimpi, kota yang menjadi lautan api.

"Tempat ini..."

Setelah berkuda cukup lama akhirnya mereka sampai ditempat tujuannya.

Tubuh Venus bergetar ketika memasuki tempat itu, pemandangan disekelilingnya terlihat mengerikan.

Puing-puing hitam yang rata dengan tanah, tulang-tulang yang tidak habis terbakar juga tergeletak disepanjang tempat itu.

Elliot menutup mata Venus dengan telapak tangannya, sehingga pandangan Venus menjadi gelap.

"Jangan dilihat. " Suara rendah Elliot membuat hati Venus menjadi sedikit tenang.

"Tidak apa-apa el, aku dapat menghadapinya."

Bayangan yang dilihat didalam mimpinya itu terus bermunculan. Suara teriakan tubuh yang terbakar api itu masih dapat terdengar dengan jelas didalam pikirannya.

Venus berusaha untuk menemukan petunjuk yang terdapat didalam ingatan bawah sadarnya.

Perasaan yang tidak menyenangkan menyelimuti seluruh tubuhnya.

Venus mencoba menenangkan dirinya dan menatap keatas langit. Namun bayangan sosok Farel yang terbang bersama naga hitamnya kembali menghantui pikiran Venus.

Sosoknya yang tertawa dengan suara yang menakutkan seakan-akan penderitaan semua orang yang ada dibawah kota ini adalah mainan untuknya, tergambar dengan jelas di dalam kepala Venus.

' terkutuk! '

Ditempat Venus berpijak adalah tempat dimana semua penduduk di tempat itu mengutuk Farel.

'Penyihir terkutuk.'

Nama itu diteriakkan diseluruh kota. Pemandangan kota yang telah ditelan oleh api merah. Pemandangan yang telah menghilang dari sejarah.

Sekarang, bahkan satu pohonpun tidak bersisa. Api terkutuk yang membakar kota ini telah menjadi legenda yang menyebar ke seluruh kerajaan.

Jika saja Farel berhasil bangkit kembali dan mengalahkan ariel, apakah kerajaan emerland akan menjadi sama seperti tempat ini?

Membayangkan sosok Farel yang terbang bersama naganya diatas langit kerajaan emerland sambil melihat kota itu terbakar api dari atas langit, membuat tubuh Venus bergidik ketakutan.

'Apa tujuan Farel sesungguhnya? '

Penyihir itu mengetahui konten buku takdir, dia tahu jika kematian telah menunggunya. Kenapa dia bersikeras untuk bangkit dan menghancurkan  kerajaan ini?

Kenapa kau mengikat janji kepada piero van trochel? Semua itu sengaja dilakukannya sejak dulu. Sebenarnya apa alasan dirimu begitu membenci semuanya?

Tidak ada sejarah yang menjelaskan dengan pasti tentang sosok Farel sebelumnya. Yang diketahui oleh rakyat kerajaan hanyalah farel, sosok penyihir terkutuk yang melenyapkan satu kerajaan. Begitu pula yang dilihat oleh Venus didalam ingatan naga hitam zed.

Kenapa dia begitu membenci dunia ini? Apakah dia sengaja diciptakan untuk menjadi antagonis dunia ini tanpa sebab?

Seketika sebuah sosok yang tidak pernah Venus pikirkan muncul didalam kepalanya.

Pencipta? Benar! Jika semua yang ada didunia ini telah diciptakan untuk menjalani takdirnya, berarti ada sosok 'pencipta' yang membuat semua ini berjalan sesuai takdirnya.

Apakah itu Farel? Benarkah Farel yang sesungguhnya benar-benar mati didalam buku itu? Ataukah kematiannya hanyalah permainannya saja?

"Venus"

Suara rendah Elliot membuyarkan pikiran Venus. Venus memandangi mata

Emas Elliot yang menatapnya dengan tatapan  cemas.

" Kau tidak apa-apa? "

Venus tersenyum kecil.

"Aku tidak apa-apa el, aku hanya terpikir sesuatu yang penting."

"Apa itu? "

"Elliot, menurutmu siapa yang telah membuat takdir didalam dunia ini? Sosok pencipta yang menentukan alur kehidupan semua manusia didalam dunia ini. Takdir Farel sebagai antagonis dan takdirmu? "

Elliot terdiam sejenak karena memikirkan sesuatu. Kemudian dia menjawab dengan suara rendahnya.

"... Jika memang ada sosok sialan yang menciptakan semua ini, mungkin sosok itu adalah sesuatu yang dipanggil dengan sebutan dewa. "

"Hm.. Dewa ya.... "

Jika dari awal dia dapat menentukan semuanya, kenapa dia membuat kehidupan mereka menjadi menderita? Kenapa harus membunuh Elliot? Kenapa harus menciptakan sosok kejam seperti Farel? Apa benar itu adalah sosok dewa.

" Daripada disebut dewa.... Mungkin dia lebih cocok disebut sebagai iblis. "

Sosok iblis yang mempermainkan kehidupan manusia.

Setelah berkuda selama beberapa saat, mereka mulai melihat bangunan megah yang terdapat tidak jauh dari tempat mereka.

"Kita sudah sampai. "

Elliot menghentikan kudanya dan menuntun Venus untuk turun dari kuda.

Tempat itu adalah kastil tua yang dibangun dengan batu yang berwarna gelap. Kastil itu adalah kastil yang sama yang pernah dilihatnya didalam ingatan naga hitam.

"Ini adalah tempat yang pernah kulihat. "

"Dimana kau melihatnya Venus? "

"Didalam memori naga hitam yang kita temui di pulau laluna."

Elliot menggenggam tangan Venus dengan erat dan menuntunnya masuk kedalam gerbang kastil.

'Tempat ini! '

Lapangan luas didalam halaman kastil adalah tempat dimana Farel merapalkan mantranya untuk menghancurkan kerajaan. Saat itu, zed terbang turun dari langit.

"Benar-benar masih sama persis dengan yang tergambar didalam ingatanku. "

Venus melepas tangan Elliot dan berjalan masuk kedalam kastil Farel. Bagian dalam kastil itu terlihat kotor dipenuhi oleh jaring Laba-laba.

Walaupun kastil itu sangat luas, hiasan didalam kastil itu benar-benar kosong.

Tidak terdapat hiasan apapun didalamnya. Benar-benar kastil yang suram seperti penampilannya dari luar.

"Farel tinggal didalam kastil ini. " Venus bergumam kecil.

Venus menyusuri tangga kastil untuk mencapai suatu tempat yang ada didalam ingatannya.

Langkahnya terhenti didepan pintu megah yang dibangun ditengah lantai dua kastil itu.

Dengan memutar knop pintu yang penuh dengan debu, Venus berhasil membuka pintu itu.

Tempat itu adalah kamar tidur Farel yang berada didalam ingatannya.

Tempat tidur dan seluruh benda didalam kamar Farel masih terlihat sama persis, seperti yang ada didalam ingatannya.

Venus menahan nafasnya sejenak dan melangkah masuk kedalam tempat itu.

"! "

Elliot meraih tangan Venus dan menggenggamnya dengan erat.

Mereka berjalan bersama kearah meja besar yang terletak disamping tempat tidur Farel.

Venus menggeser patung kecil yang berbentuk seperti piala diatas meja itu.

Seketika itu juga, dinding kamar Farel bergeser dengan sendirinya dan membuka jalan kedalam ruangan rahasia yang ada didalam kamar itu.

Jantung Venus berdetak dengan cepat.

Dirinya sadar bahwa dibalik dinding itu adalah pintu yang akan membawanya ke tempat Farel berada.

Tubuhnya terasa kaku, keringat dingin terus mengalir dari tubuhnya.

Elliot meraih tangan Venus dan mengenggamnya dengan erat.

" Ayo kita masuk. "

Venus menelan ludahnya sambil memantapkan hatinya. Setelah menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya, Venus menganggukan kepalanya.

" Ayo kita temui Farel. "

Elliot berjalan didepan Venus sambil menuntun jalannya, tangan mereka masih saling terhubung.

Venus menurunkan tangan kanannya untuk menyentuh bagian paha atasnya.

Belati kecil yang diikatkan didalam gaunnya masih dapat disentuhnya.

Jalan didalam tempat itu terlihat gelap. Entah kenapa tempat itu terasa familiar.

Jalan masuk itu terlihat seperti terowongan. Semakin dalam mereka memasuki tempat itu, semakin gelap pandangan mata mereka. Karena sinar matahari yang masuk dari jendela Farel tidak dapat menyinari hingga kedalam terowongan rahasia itu.

Mereka berjalan cukup jauh didalam keheningan. Entah kenapa rasanya terowongan ini tidak memiliki ujung.

Kemana arah terowongan ini membawa mereka?

Venus mencoba meraba dinding terowongan untuk mencari benda yang dapat berguna untuk mereka. Tetapi dia tidak menemukan apapun. Yang terasa hanyalah dinding kosong yang lembab.

Terowongan ini terasa sama seperti yang dilihatnya didalam mimpinya.

"Takut?" Mungkin karena Elliot dapat merasakan jari tanganku yang terus bergetar. Dia bertanya dengan nada khawatirnya.

"Iya.. Takut." Ketakutan yang sudah tidak dapat ditutupi. Karena itu, Venus mengakuinya, bahwa dirinya sekarang sangat ketakutan.

Yang menunggu mereka diujung terowongan adalah penyihir hitam Farel. Tokoh antagonis utama didalam dunia ini. Bagaimana bisa dirinya tidak takut?

Elliot mengencangkan genggaman tangannya. Jari panjangnya menyentuh telapak tanganku. Walaupun Elliot tidak banyak berbicara, aku tahu sekarang dia juga sama takutnya denganku, tetapi dia masih mengenggam tanganku dengan erat seperti ini.

Duk!

Kaki Elliot menyentuh ujung dinding. Elliot melepaskan genggaman tangannya untuk meraba dinding yang ada di depannya.

Venus juga mencoba mencari hal yang dapat menjadi petunjuknya di ujung dinding itu.

Dinding itu dipenuhi ukiran-ukiran asing. Walaupun tidak dapat melihat apapun didalam kegelapan, Venus bisa merasakan alur pahatan dinding itu dari sentuhan jari tangannya.

Tidak lama kemudian dia menemukan lubang kecil diantara pahatan dinding itu.

Venus mengulurkan jari telunjuknya dan memasukkannya kedalam lubang itu dengan perlahan.

Kwang!

Bunyi melengking terdengar dari balik dinding itu. Bersamaan dengan itu, seluruh ukiran yang ada didinding itu mengeluarkan cahaya merah.

Dalam seketika, Venus dan Elliot dapat melihat dengan jelas semua ukiran yang ada disana.

"Ini!..."

Ukiran-ukiran itu membentuk tulisan yang hanya dapat dibaca oleh Venus. Tulisan itu tidak lain adalah tulisan dunianya.

Dengan suara pelan, Venus mulai membaca isi tulisan itu.

"Malam tiada akhir menyelimuti jiwa yang tertidur didalamnya, bagian yang hilang akan kembali pada waktunya. Setelah matahari bersinar terdapat malam yang gelap, namun terang bulan dapat menyinari segalanya. Ketika hitam dan putih saling bertemu, kau akan melihat semua kebenarannya. "

Setelah selesai membaca tulisan itu, Venus mencoba mengartikan isinya.

"Seharusnya kepingan artefak terakhir terdapat ditempat ini, tetapi apa arti dari tulisan ini?"

"Jika jiwa yang ada didalam tempat ini adalah jiwa Farel, berarti dibalik tembok ini ada pintu menuju jiwanya.... " Venus berguman sejenak.

Elliot terdiam untuk beberapa saat sambil memikirkan maksud perkataan Venus.

"Setelah matahari terdapat bulan... Bulan..... Menurutmu apa yang dimaksud dengan bulan didalam tulisan ini Venus?"

"Jika matahari itu kita lambangkan dengan kekuatan suci atau saintess... "

"Farel!... Berarti bulan adalah farel!" Elliot mulai melihat ukiran tulisan yang berkilauan yang ada diatas dinding itu. Kemudian dia meneruskan perkataannya.

"Dimana tulisan matahari yang ada di dinding ini Venus?"

Venus menunjuk ukiran batu yang berisi tulisan matahari.

Elliot menyentuh batu itu dengan cepat untuk memastikan sesuatu. Batu yang tersusun didepan dinding itu sedikit bergoyang. Ketika  mengetahui hal itu, Elliot mencoba mengeluarkan kepingan batu besar yang bertuliskan 'matahari' dengan kedua tangannya.

Batu ukiran itu terlepas dari tembok.

"Ketemu! "

Dibalik tembok itu ada sesuatu yang bersinar dengan terang.

Pola pentagram terlihat jelas didalamnya.

Venus dan Elliot mengamati dengan jelas tembok itu.

Dua kepingan artefak Farel tertempel didalam lubang pentagram yang disesuaikan dengan besar artefak sihir Farel. Tampaknya itu adalah kunci dimensi yang dicarinya.

"Elliot, keluarkan kepingan Artefak kita."

Setelah mengeluarkan kepingan segitiga itu dari tas bawaanya. Venus memasukkan artefak Farel kedalam pola pentagram itu satu persatu.

"Ini adalah kepingan terakhir."

Tangan Venus terhenti sejenak ketika akan memasukkan keping terakhir pentagram itu kedalam polanya.

Elliot mengulurkan tangannya lagi untuk menyentuh pergelangan Venus.

"Kita masukkan bersama"

Venus mengangguk kecil.

Perlahan artefak itu berhasil dimasukkan kedalam polanya.

Kwang!

Kwang!

Kwang!

Cahaya merah yang ada didalam pola pentagram itu meledak sehingga mengeluarkan cahaya yang terang. Elliot memeluk tubuh Venus dari belakang dan memundurkan tubuh mereka.

Setelah mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Terowongan itu bergetar hebat.

Lubang bewarna merah terbentuk dari depan pola pentagram. Semakin lama lubang itu semakin besar.

" Itu dia pintu dimensinya!"

" Ayo kita masuk Venus. "

Setelah lubang itu terbuka cukup lebar, Elliot mengangkat tubuh Venus dan melompat masuk kedalam lubang dimensi yang terbuka didepan mereka.

Duk!

"Akh! "

Venus mencoba membuka matanya sambil melihat disekeliling tempat itu.

"Ini.... Tempat peristirahatan Farel? "

Tempat itu dikelilingi oleh hamparan bunga lily putih. Rasanya terlalu indah untuk menjadi tempat peristirahatan penyihir hitam. Harum bunga yang menyengat menyelimuti tempat itu, langit biru dan awan putih menghiasi langit. Tempat itu dibuat dengan sempurna sehingga terlihat sangat indah.

Dibandingkan dengan tempat peristirahatan penyihir, hamparan bunga dan pemandangan ini lebih cocok untuk dijadikan tempat peristirahatan putri dalam negri dongeng.

"Indah! "

Elliot dan Venus terduduk ditengah taman bunga.

"Kupikir dimensi Farel berisi monster dengan wajah mengerikan, tetapi apa ini...? Tempat ini jauh dari kata mengerikan. "

"Selera Farel cukup bagus. "

Elliot bercanda sambil tersenyum kecil.

Apa ini yang dinamakan melihat surga sebelum mati?

"Kuakui ini memang cukup bagus. "

Venus menaikkan kedua sudut bibirnya.

Didepan tempat itu terlihat peti yang berbentuk seperti peti mati yang terbuat dari kayu coklat.

Elliot membantu Venus untuk berdiri dari tempatnya dan mereka mulai berjalan mendekati peti itu.

'Farel, akhirnya aku dapat melihat dirimu. '

Sosok yang ada didalamnya semakin lama menjadi semakin jelas.

Semakin jelas,

Semakin jelas....

"Ah! "

Ketika berada tepat didepan peti mati itu, mata Venus terbelalak dan tubuhnya terguncang hebat.

Venus terjatuh dari posisinya karena kakinya telah kehilangan kekuatan untuk berdiri. Wajahnya memucat seperti mayat.

Pupil mata Elliot juga bergetar hebat melihat sosok yang ada didalam tempat itu.

Matanya menatap wanita itu kemudian memalingkan pandangannya kearah Venus.

'Farel! '

Tubuh yang terbaring didalam peti itu dikelilingi oleh bunga lily. Tubuh itu adalah tubuh Farel, sosok Farel yang pertama kali dilihat oleh mereka.

Mata yang tertutup seperti sedang tertidur lelap. Rambut panjang bergelombang dengan kulit yang seputih gading. Wanita itu terlihat sangat cantik.

"Venus...? "

Suara Elliot terdengar bergetar hebat.

"Elliot... I.. Ini? Kenapa wajah itu.... Wajah itu seperti wajahku?"

Tubuh Venus masih bergetar hebat. Sosok wanita berambut emas yang ada didepan mereka itu adalah sosok yang sama persis dengan wajahnya.

Notes:

Cukup terkejut?