webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
64 Chs

kisah putra

Di rumah sakit devian masih setia menunggui naysila dia seakan enggan meninggalkn raisa, dia ingin terus berada di samping raisa menjaganya dan menjadi satu satunya pelindungnya.

"kak.. " suara lirih naysila menyadarkan devian dari lamunanya, devian langsung berpaling menatap naysila

"ada apa? apa kamu merasakan sakit ?" tanya devian sedikit khawatir, naysila menggelengkan kepalanya

" tidak aku baik baik saja, kak.. ? " naysila memandangi wajah devian yang tampak lelah dia ingin sekali bertanya tapi dia ragu, dia takut devian malah semakin bersedih

"ada apa ?"tanya devian lagi saat melihat keraguan di wajah naysila,

"tidak apa apa, aku hanya khawatir kak vian kelelahan karena menjagaku" elak naysila sambil memalingkan wajahnya dari devian, tapi devian seperti dapat membaca isi fikiran naysila,

"aku tau kamu mau bertanya soal kakek kan"

mendengar itu jelas naysila langsung berpaling menghadap devian lagi, dia melihat ekspresi devian yang datar tanpa eksprsi tapi dia tau saat raut wajah devian seperti itu bukan berarti devian baik baik saja

"jangan fikirkan yang lain urusan ku dengan kakek biar aku yang urus, kamu tidak perlu khawatirkan aku ! aku baik baik saja selama kamu baik baik saja dan selalu ada di samping ku aku akan selalu bahagia" ucap devian, naysila tidak menjawab dia hanya diam sambil memandangi devian

"maaf kan aku" lirih naysila " jika bukan karena aku hubungan kakak dan kakek pasti tidak akan seperti ini, aku telah membuat kakak dan kakek bertengkar, maaf kan aku" ari mata naysila kembali mengalir devian langung menarik naysila kedalam dekapannya,

" cukup ini bukan salah mu, hubunganku dan kakek memang sudah tidak baik dari dulu hanya saja dulu mungkin aku masih bisa menahan diri dan bersabar tapi jika dia sampai menyakitimu aku tak bisa menahan diri lagi, kamu tau alasan ku selalu bersabar dan menahan diri pada kakek itu semua hanya untuk kamu, supaya kakek tidak selau menyalahkan mu atas kejadia yang menimpa mama dan papa, aku tidak ingin dia selalu menyalahkan mu, makanya aku bertahan"

" aku sayang kak vian aku tidak ingin jauh dari kak vian" ungkap naysila

"aku tau, dan aku akan selalu ada di sampingmu" janji devian, tak ada yang bisa memisahkan mereka cinta mereka akan terus abadi, dan sekeras apapun orang lain berusaha memisahkan mereka dinding cinta mereka terlalu kuat tak akan ada yang bsa meruntuhkannya.

berbeda dengan devian dan naysila yang tengah berbahagia karena bisa saling memiliki dan saling berbagi cintanya, di rumah putra tampak termenung sedih, setelah pertengkarannya dengan devian dia terus mengurung diri di dalam kamar, putra yang di kenal tegas kini terlah berubah menjadi pria yang sangat menyedihkan, butir air matanya terus meluncur di pipinya, dia sangat rapuh, keluarganya yang dia bangun dan dia jaga telah hancur karena sikapnya yang egois, sekarang dia telah kehilangan segalanya, niatnya yang ingin cucunya mendapat hidup yang baik justru malah membuat cucunya menderita dan pergi meninggalkannya, sekarang dia sendiri.

kenangan pahit diari masalalunya seakan kembali teriang di fikiranya rasa sakit, marah, kecewa, dan tak berdaya seakan dia rasakan kembali, dia pernah berfikir jika dia menjadi seseorang yang sukses dan di segani semua orang, hidup keluarganya mungkin akan bahagia. tapi dia salah justru keluarganya malah menderita. di ronggahnya sebuah poto usang dari saku jaketnya, di dalam foto itu ada fotret sebuah keluarga yang tampak bahagia meskipun kehidupan mereka tampak menyedihkan, di dalam poto itu ada seorang pria paru baya yang wajahnya sudah tampak keriput karena terlalu bekerja keras dan di sampingnya berdiri perempuan paru baya dengan wajah yang tampak lelah namun masih bisa tersenyum bahagia

di depan pria paru baya seorang gadis remaja yang cantik tampak memeluk seorang anak laki laki yang tampak cemberut karena enggan untuk di foto,

flashback...

di sebuah perkampungan kumuh seorang anak laki laki tampak di seret oleh seorang gadis remaja, anak laki laki itu terus memberontak berusaha melepaskan diri namun gadis remaja itu menariknya dengan kuat hingga anak laki laki itu tak berdaya

"ah hentikan semua ini aku tidak mau di foto, kakak lepaskan aku" rengek anak laki laki itu

"tidak kita harus membuat foto keluarga, jangan memberontak kau harus ikut putra, kau mau tidak di aku di keluarga kita karena kamu tidak punya foto keluarga" jawab anak gadis remaja itu

" ah tapi aku tidak mau" rengeknya lagi,

"diam, atau aku akan memberitahu ayah dan ibu kalu kau pernah bolos sekolah dan malah mengamen" mendengar ancaman itu sontak anak lelaki itu yang tak lain adalah putra kecil langsung terdiam.

dia dengan terpaksa berfose dengan keluarganya tentunya dengan wajah yang cemberut,

tapi tanpa tau apa yang akan menimpa kita selanjutnya tidak ada yang bisa mendebak takdir. putra tidak akan menyangka itu akan jadi potret pertama dan terakhir kali dengan keluarganya. karena setelah itu sebuah badai besar sedang menuju padanya.

setelah acara berfotonya selesai putra langsung berlari pergi dari studio kumuh itu, bahkan tempat itu tak pantas di sebut sebagai studia foto itu lebih layak di sebut sebagai gubuk usang yang terabaikan,

putra betlari lari melewati gang sempit yang tampak kotor dan berbau tidak enak bangunan di kanan kirinya tampak usang dan tidak layang untuk di tinggali itu bagaikan tempat pembuanfan sampai karena sampah bertaburan di mana mana.

putra terus berlari sangat jencang sampai dia menabrak tubuh kekar seseorang dan dia langsung terpental jatuh,

"aduh " rinti putra saat dirinya terjatuh menyentuh tanah, saat putra mendongak hendak menastikan siapa yang dia tabrak dia sangat terkejut, sampai dia mematung tanpa kata.

di depanya tampak seorang pria berusia sekitar 40 tahunan berdiri dengan gagah, pria itu memancarkan aura kepemimpinan yang sangat menakutkan, pria itu tampak memandang putra dengan tatapan tajam tapi kemudian sesrorang di belakangnya tampak langsung membisukan sesuatu pada pria itu, raut wajah pria itu seketika berubah dia tiba toba tersenyum pada putra,

" karena kau adik dari calon istriku maka aku akan memaafkan mu, menyingkirlah dari jalan ku "

ucap pria itu, putra seketika langsung bangun dan langsung menepi untuk memberi jalan pada pria itu, dan pria itu beserta orang orang yang mengikuti di belakangnya langsung melanjutkan perjalananya.

putra terdiam beberapa saat tapi setelah itu dia langsung berlari kembali,

putra terus berlari dan sampailah dia di tepi kali yang airnya sangat keruh di sana sudah ada beberapa anak yang sedang mandi,

"hey putra kau lambat sekali, ayo cepat melompat, dan kita balapan renang, kali ini aku pasti akan mengalahkanmu"teriak salah seorang anak yang sudah berada di kali, merasa tettantang putra langsung melepaskan pakaian nya hingga tersisa boker tanpa corak yang sangat usang,

putra langsung melompat kedalam air denfan penuh semangat, semua teman temanya menyambutnya dengan sorak gembira.

putra terus bermain air di kali itu, dia sudah 8 kaki balapan renang dengan teman temanya dan tetap dia yang menang. saat tengah asik bermain air tiba tiba seorang anak berlari dengan terburu buru

dengan nafas terengah engah anak itu berusaha menanggil putra

"putra cepat pulang"triak anak itu

putra yang mendengar itu seketika langsung berhenti main air

"ada apa memangnya" tanya putra

"cepat lah pulang dan lihat keluargamu sedang dalam masalah " jawab anak itu dengan nafas yang masih belum setabil, mendengar itu putra langsung buru biru menepi dia langsung mengenakan pakaian nya lagi, kemudian langsyng berlari sekencang kencannya.

petasaan putra benar benar tidak enak, dia terus dengan kencang bahkan meskipun dia tetjatuh berkali kali dia akan cepat berdiri lalu berlari kembali.

saat sudah betada di depan rumahnya dia melihat orang orang berkerumun, perasaanya sungguh tidak enak putra langsung menerobos orang orang di depanya saat dia sudah berhasil menerobos orang orang dia di kejutkan dengan pemandangan yang ada di depa matanya, di sana dia melihat ayah dan ibunya sudah terkapar di tanah dengan di penuhi darah di sekujur tubuhnya, dan saat dia melihat kakak perempuanya dia semakin terkejut pria tadi yang dia tabrak tengah menjambak kasar rambut kakanya, tubuh putra genetar melihat hal itu, kakaknya tampak menangis kesakitan

"tuan maaf kan aku tapi aku tidak bisa menjadi istri ke tujuh tuan, saya masih ingin melanjutkan pendidikan saya, saya minta maaf" rintih kakak putra

pria itu semakin kasar memperlakukan kakaknya, melihat itu putra sangat panik hingga itu berteriak minta tolong pada orang orang di sekitarnya supaya mereka menolong kakanya, tapi tidak ada yang mau menolong orang orang itu malah diam tertunduk, dengan kemarahan yang meluap putra berlari menghampiri pria itu laly menarik tangannya supaya pria itu melepaskan kakaknya, tapi tenaga putra tidak ada apa apanya, jadi dengan sekali hentakan tubuh putra langsung terlempar ke belakang,

"kalian dengar ini" teriak pria itu dengan keras " tidak ada yang boleh menentangku, kalin dengar semua yang ada di sini harus mematuhiku, jika tidak kalian akan bernasip sama seperti mereka" tegas pria itu

lalu tiba tiba dorrr.. suara tembakan itu bagai bom waktu di telinga putra, di depan matanya dia melihat kakanya tewas, lebih tepatnya seleluruh keluarganya telah di bantai, dan tidak ada satu orang pun yang mau membatunya bahkan setelah kejadian itu orang orang berprilsku seperti tidak terjadi apa apa,

putra menguburkan jasad seluruh keluarganya seorang diri tidak ada yang membantunya, dan sejak saat itu dia bertekad dia akan menjadi orang sukses dan di segani oleh semua orang di masa depan nanti.

...