webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · Urban
Not enough ratings
64 Chs

curiga

waktu berlalu begitu cepat sudah 2 minggu berlalu, naysila kini sudah berada di apartemen milik devian, berada di rumah sakit selama hampir dua minggu tanpa melakukan apa apa tentu saja itu membuat naysila jenuh dan terus merengek pada devian untuk cepat di bawa pulang, tapi nyatanya saat dia sudah pulang pun dia tetap tidak di ijinkan melakukan apa apa oleh devian, dan devian mengawasinya dengan ketat hal itu tentu saja membuat naysila kesal dia merasa sikap devian itu berlebihan tapi setiap naysila protes devian akan mengingatkan naysila tentang bagaimana cara naysila memperlakukanya dulu saat devian yang sakit. dan setiap devian memberikan jawaban itu naysila selalu kehabisan kata kata.

"kak vian" rengek naysila

"ada apa ?"tanya devian, yang saat itu tengah asik dengan laptopnya

"kak vian ih laihat aku dong" rengek naysila lagi, devian mendongak pada naysila yang tengah merajuk di atas tempat tidur

"ada apa sayang ?" tanya devian

" aku jenuh aku mau keluar mau jalan jalan" rengek naysila bagai anak kecil, devian seketika langsung bangun dan berjalan mendekati naysila

setelah berada di hadapan naysila tanganya terulur membelai lembut kelapanya

"kamu mau jalan jalam kemana hm.. ?"

"kemana saja asal keluar, aku jenuh aku bete di kamar terus aku mau menghirup udara segar " jawab naysila dengan manja, devian hanya tersenyum menanggapinya,

"baiklah tapi kamu harus gunakan kursi roda yah, tunggu sebentar aku akan mengambilnya" setelah berbicara devian langsung pergi .

Devian dan naysila akhirnya sampai di sebuah taman, devian membawa naysila berkeliling taman dengan mengunakan kursi roda tentunya dan devian lah yang mendorong kursi roda itu.

naysila tampak sangat senang akhirnya setelah sekian lama dia bisa juga berjalan jalan di taman, senang rasanya bisa menghirup udara segar kembali,

"bagaimana sekarang sudah senang?"tanya devian

"tentu saja, trimakasih ya kak vian sayang, aku cinta kakak" jawan naysila sambil meraih tangan devian yang sdang menegang kursi rodanya, di tariknya tangan itu dengan lembut lalu di tempelkanya di pipinya " aku sangat bahagia memiliki kakak "

"benarkah ?"tanya devian sambil mencondingkan badanya hingga wajah devian sejajar dengan wajah naysila

"tentu saja " jawab naysila lantang, devian tersenyum mendengar hal itu, kemudian bangkit kembali

"baiklah sudah cukup adegan romantis romantisanya, bagaimana kalau kita cari makannan sekarang, aku sangat lapar" usul devian

"baiklah, ayo kita cari makan" jawab naysila antusias,

Naysila duduk sendiri di kursi taman menunggu devian yang sedang membeli makanan untuk mereka, karena jenuh naysila berjalan jalan di sekitar taman tanpa menggunakan kursi roda,

dia melihat keindahan taman itu, benar benar menyegarkan, naysila menarik nafas kuat kuat, dia benar benar rindu udara segar seperti itu,

tapi saat naysil sedang menikmati keindahan taman tiba tiba dia mendengar suara orang ribur

"al aku mohon, beri aku kempatan, aku benar benar sangat mencintai kamu"

naysila menyusuri asal sumber suara dan dia terkejut saat mendapati tidak jauh dari tempatnya dia melihat alex sedang bersama perempuan tapi dia tidak bisa melihat wajahnya karena perempuan itu membelakanginya, tapi naysila yakin perempuan itu bukan raisa, karena postur tubuh mereka jelas sangat berbeda.

naysila melihat perempuan itu seperti memohon pada alex, seketika fikiran negativ muncul di kepalanya, tapi dengan cepat naysila menangkisnya, dia tau alex dan setaunya alex bukan tipe pria yang suka mempermainkan wanita, tapi berbeda dengan fikiranya tiba tiba perempuan itu memeluk alex dan hal itu membuat naysila sangat terkejut, naysila benar benar tidak petcaya dengan apa yang dia lihat, bagaimana mungkin alex menhianati cinta raisa, tepat saat itu juga tiba tiba sesrorang menepuk pundak naysila, dan membuat naysila terlonjak kaget saking terkejutnya dia hampir terjatuh tapu dengan cepat devian menahanya

"sayang apa yang kamu lakukan di sini, lihat kamu hampir saja terjatuh untung aku langsung menahan mu" naysila hampir tidak merespon ucapan devian dia masih terpikirkan akan penghianatan alex,

melihat naysila yang malah diam devian jelas langsung khawatir "sayang are you oke ?" tanya devian memastikan, seketika kesadaran naysila langsung kembali dia langsung buru buru berdiri tegak, naysila langsung menengok ke arah tempat alex tadi tapi di sana sudah tidak ada siapa siapa

melihat naysila yang malah celengak celinguk devian semakin bingung

"sayang are you oke? kamu sedang mencari apa?" tanya devian yang heran melihat tingkah naysila

naysila melihat devian yang tampak bingung, melihat devian yang seperti itu tidak mungkin dia menceritakan apa yang baru saja dia lihat, apalagi dia tidak punya bukti untuk menuduh alex,

"tidak ada apa apa kok kak, aku hanya ingin jalan jalan " jawab naysila bohong, devian tentu saja tidak mempercayai ucapan naysila tapi dia tidak ingin memaksa naysila, jika naysila tidak memberitahunya pasti di punya alasannya sendiri jadi dia tidak akan memaksa

" baiklah jika memang tidak ada apa apa, ayo.kita kembali jangan pernah ulangi perbuatan ini lagi, ini bisa membahayakanmu, kamu belum sembuh total " ucap devian memerintah

" iyah maafkan aku, aku tidak akan mengulangi nya lagi," jawab naysila berjanji

" baiklah ayo, apa kamu kuat berjalan jika tidak aku akan mengendongmu?" tawar devian, naysila tentu saja menolaknya, tidak mungkin di tempat umum begini dia harus di gendong devian itu pasti sangat memalukan

" tidak usah aku kuat berjalan kok, kakak jangan berlebihan deh, " balas naysila

"yah baiklah aku hanya takut kamu kenapa kenapa, kalau begitu ayo!"

naysila dan devian berlalu pergi menuju tempat duduk naysila tadi, di sana sudah ada beberapa kantung kresek yang berisi macam macam makanan.

"Raisa..." teriak selina dari balik pintu kamar, raisa yang berada di dalam kamar langsung menyahut

"masuk aja kak gak di kunci juga kok!" mendengar jawaban raisa selin pun langsung masuk, di dalam kamar raisa tengah membaca novel sambil rebahan.

"kamu lagi ngapain sih?" tanya selin sambil berjalan medekati raisa,

"oh aku lagi baca novel, aku baru aja di kasih novel baru sama pacarku, baik banget kan dia kak"

"benarkah, dia memang baik dan pethatian pada mu rai, kamy beruntung punya pacar kayak dia" balas selin,

"iya kak, kakak tau ga masa nih tadi tuh kan aku gak sengaja bilang sama dia kalau aku itu sangat suka banget baca novel, eh masa dia langsung beliin aku novel, " seru raisa dengan semangat, dia tampak sangat bahagia ketika dia bercerita hingga tanpa dia sadari selin terlihat sedih mendengar cerita raisa, hatinya sakit mendengar orang yang paling dia cintai malah memberikan perhatian lebih pada sepupunya sendiri, hatinya perih, rasanya dia ingin menangis.

raisa terus bercerita tentang dia dan alex pada selin, raisa begitu antusuas saat bercerita dan selin dia hanya diam mendengarkan, saat raisa tengah asik bercerita tiba tiba ponselnya berderin

ada panggilan masuk dari alex, dengan cepat raisa langsung mengangkatnya

" hallo.. sayang" jawab raisa dengan ceria

"....."

"ah tidak aku masih belum mengantuk, oh iya aku sudah baca novel pemberian dari kamu "

"...."

" enggak, belum aku baru nyampe setengahnya, tapi ceritanya seru banget deh, makasih yah aku sangat suka"

"....."

"iya sekarang aku akan tidur"

"..."

" iya ih kamu bawel banget sih, iya aku tidur sekarang nih"

"..."

"ya, good night to, love you, muach.."

raisa langsung menutup teleponnya saat dia menaruh ponselnya kembali ke atas nakas dia melihat selina yang tampak diam tertunduk, tentu saja raisa penasaran apa yang terjadi dengan kakak sepupunya itu

"kak?" panggil raisa tapi selin seakan tidak mendengar apapun dia tidak merespos raisa sama sekali, merasa penasaran raisa memanggil selin kembali

"kak ? ada apa?" tanya raisa dengan suara yang sedikit lebih keras

repleks selin langsung tersadar dan dia malah gelagapan tidak menentu

"ah eh iya ada apa raisa?"

melihay sikap selin yang seperti itu raisa tentu saja merasa aneh dan curiga,

"kak ada apa? kenapa kak selin aneh banget, apa kakak ada masalah ?" tanya raisa khawatir, tentu saja di tanya seperti itu oleh raisa selin tidak dapat menjawabnya, apa yang harus dia katakan pada raisa, apa mungkin dia harus bilang kalau hatinya sakit mendengar raisa yang bermesraan lewat telepon dengan orang yang paling dia cintai tapi telah dia tinggalkan hingga kini dia berpaling pada raisa, apa mungkin dia harus bilang kalau dia menyesal telah meninggalkan alex demi impiannya yang ingin menjadi super model dan sekarang dia ingin kembali pada alex setelah alex berhasil melupapannya dan menemukan cintanya kembali dari raisa.

itu tidak mungkin dia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan raisa dan alex, karena pada dasarnya dia yang salah karena telah meninggalkan alex dan sekarang menyesalpun tidak ada gunanya.

"aku tidak apa apa kok, hanya saja akhir akhir ini aku banyak sekali fikiran, aku sangat gugup karena hasil final audisi dari acara super model ku akan segera di umumkan, aku sangat tegang aku takut aku gagal" jawab selina berbohong,

"oh begitu ya, kakak tenang saja pasti kakak akan menang aku yakin tidak akan ada yang bisa mengalahkan kakak ku ini karena kakakku ini sangat luar bisa " seru raisa menyemangati selina, raisa mendekap tubuh selina dan selina sendiri dia hanya tersenyum, meskipun sebenarnya dalam hati dia menangis.

"makasih ya rai, kakak sangat bahagia mempunyai kamu di sisi kakak" raisa hanya tersenyum menanggapinya, sama seperti selina dia juga sangan bahagia memiliki kakak seperti selina, meskipun mereka hanya adik kakak sepupu namun kasih sayang mereka sudah seperti adik kakak kandung.