Memasuki mini market tempat nya bekerja, Ivannie melihat pria aneh yang tampan itu sedang berkeliling.
Ivannie pun tidak menghiraukan nya lagi. Ivannie segera berdiri di belakang meja kasir.
" Heiiii .... buatkan aku mie seduh itu. " ucap pria tampan itu yang tiba - tiba sudah berada di depan Ivannie.
" Silakan tuan pilih ingin mie yang mana lalu lakukan pembayaran. Dan karena akan menggunakan air panas akan di kenakan biaya tambahan lima ribu rupiah. " jawab Ivannie dengan sopan.
" Kenapa harus aku yang memilih mie nya ?. " tanya pria itu dengan santai.
" Karena tuan yang akan memakan nya. " jawab Ivannie tidak kalah santai juga.
" Kamu yang membuat ku terlantar seperti ini. Jadi kamu harus bertanggung jawab. " ucap nya dengan wajah datar dan mata yang menatap Ivannie.
" Kenapa ... saya .... ???. " tanya Ivannie bingung.
" Karena kamu yang datang pada ku dan meminta tolong pada ku. Kalau bukan kamu, apa mungkin aku mau mengorbankan waktu ku yang sangat berharga hanya untuk berada di mini market ini. " Hendry menjawab lagi tanpa basa - basi.
" Jadi maksud anda, kalau bukan saya yang meminta tolong tadi, anda tidak akan menolong ibu hamil yang tengah kesakitan ?. Anda ternyata suka bercanda tidak seperti penampilan anda yang terlihat serius. " ucap Ivannie dengan sopan.
" Aku tidak bercanda tuh. Jadi pilih mie dan seduhkan mie itu untuk ku. Aku lapar sekali. " ucap Hendry dengan memberikan uang seratus ribu yang di ambil dari dalam dompet nya ke Ivannie.
" Kalau bukan karena dia tampan, orang pasti akan setuju dengan ku jika pria ini sedikit gila. " benak Ivannie.
" Heiiii apa lagi yang kamu pikirkan ?. " tanya Hendry pada Ivannie yang masih berdiri diam di belakang meja kasir.
" Baik tuan. Mohon tunggu sebentar. " jawab Ivannie dengan berusaha tetap bersikap sopan.
Ivannie pun berjalan keluar kasir dan menuju ke rak yang berisi segala macam mie seduh. Ivannie mengambil acak lalu mengecek tanggal kadaluwarsa nya.
Setelah memeriksa tanggal kadaluwarsa yang masih jauh, Ivannie kembali ke meja kasir nya dan menyelesaikan transaksi terlebih dahulu.
Ivannie juga memberikan uang kembalian pada Hendry dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Lalu Ivannie menuju ke dispenser yang memang di siap kan untuk pembeli yang membutuhkan air pantas. Seperti untuk menyeduh mie atau juga pembeli yang ingin menyeduh kopi.
Setelah selesai, Ivannie menuju ke Hendry yang tengah duduk di pojokan.
" Ini mie nya tuan. Selamat menikmati. " ucap Ivannie dengan memberikan mie itu pada Hendry masih dengan sikap profesional dalam melayani pembeli nya itu, lalu berjalan meninggalkan Hendry.
" Tunggu !!!. " suara Hendry kembali terdengar.
Ivannie kembalikan badan nya dan kembali berjalan menuju pria tampan yang sangat mengesalkan itu.
Tiba di depan pria itu Ivannie tersenyum dan bertanya :
" Apa ada yang bisa saya bantu LAGI tuan ?. " tanya Ivannie yang dengan sengaja menekan kan kata "lagi" nya tapi dengan wajah tersenyum.
Hendry tahu, gadis muda di depan nya sudah mulai kesal dengan tingkah nya. Tapi entah mengapa, ada rasa enggan untuk berhenti mengganggu nya. Di mata Hendry, gadis muda di depan nya terlihat menggemaskan.
" Kamu yakin sudah memasukan air panas di mie ini ?. " tanya Hendry asal - asal an. Karena tujuan nya hanya untuk bercanda dengan Ivannie.