Ivannie segera menguasai keadaan dengan bersikap tenang terlebih dahulu. Walaupun dia sangat tidak mengharapkan kembali bertemu dengan pria aneh yang telah mendapatkan ciuman pertama nya.
Meskipun bibir pria itu hanya menyentuh kening nya tapi bagi Ivannie tetap saja sangat menjengkelkan.
Dan Ivannie juga bersyukur setidak nya bibir nya masih bisa di jaga nya dengan lebih baik lagi. Dan pria yang akan merasakan bibir nya adalah pria yang di cintai nya juga mencintai nya kelak.
" Hem ... hemmm ... maaf tuan, sopir anda masih berada di mini market kami. Kebetulan di dalam mini market kami ada seorang wanita hamil yang hendak melahirkan. Dan kami membutuhkan bantuan anda untuk mengantarkan wanita hamil tersebut karena ... " belum selesai Ivannie berkata pintu mobil mewah itu terbuka dan membuat Ivannie secara reflek pun berjalan mundur sedikit menjauh dari pintu mobil itu.
" Tuan ???!!! " Ivannie bingung melihat pria itu bukan mendengarkan nya berbicara tapi membuka pintu mobil nya dan berjalan keluar lalu menutup kembali pintu mobil nya.
Dan pria itu berjalan terus meninggalkan mobil nya dan meninggalkan Ivannie yang masih berdiri dalam bingung.
Merasa tidak ada yang mengikuti langkah nya, pria itu memalingkan tubuh nya dan melihat ke arah Ivannie yang sedang berdiri mematung.
" Apa yang kamu tunggu ? Bukan kah kamu ingin aku membantu mu ? Perlu aku menggendong mu ?. " ucap pria itu yang segera di jawab Ivannie :
" Tidak perlu tuan, mari !. " Ivannie berjalan mendahului pria itu menuju mini market nya.
Si sopir yang melihat bos nya tiba terkejut dan berpikir dia akan mendapatkan amarah sang bos.
" Bawa ibu itu ke rumah sakit. Duduk an dia di depan, di samping mu. Lalu cuci mobil nya sampai bersih. "
Ucapan si bos membuat si sopir bingung dan dia berpikir mungkin diri nya salah mendengar.
Rasa nya tidak mungkin pecinta kebersihan seperti bos nya mau menolong ibu hamil ini yang tidak di kenal nya. Wanita cantik dengan bau parfum wangi pun tidak di biarkan nya ikut masuk ke mobil untuk duduk bersama nya duduk dalam satu mobil yang sama.
Bahkan sopir pun di seleksi nya dengan ketat.
Melihat sopir nya diam mematung hanya menatap nya, Hendry pun membuka suara nya lagi :
" Apa lagi yang kamu tunggu ?. Mau tunggu sampai dia melahirkan di sini ?. "
" Apa ??? Tidak tuan. Segera saya bawa. " ucap si sopir.
" Heiii kamu !!! Hanya boleh membantu ibu itu sampai mobil, lalu kembali lah kesini. Aku mau rokok ku !. " suara tegas Hendry yang tertuju pada Ivannie.
Tanpa di sadari Ivannie, dia pun langsung meng ia kan perintah pria tampan yang aneh itu.
Ivannie di bantu oleh si sopir membawa ibu itu ke mobil mewah dan mendudukkan nya di kursi depan samping sopir seperti perintah dari bos Hendry.
Setelah melihat mobil itu berlalu dari hadapan nya Ivannie pun berjalan kembali menuju arah mini market nya.
Sepanjang jalan nya Ivannie berpikir :
" Kenapa aku begitu patuh pada pria aneh itu ?. Saat dia menyuruh ku, aku tanpa berpikir panjang langsung meng ia kan nya. Padahal dia bukan atasan ku. Aneh sekali !!!. Tapi sudah lah, anggap saja aku mengalah demi ibu hamil itu. Anggap lah itu ucapan terima kasih karena mau membantu. Dan semoga mobil mewah nya baik - baik saja karena aku tidak akan mampu membayar ganti rugi nya. "