Al dan Neandro masih terjebak dalam suasana canggung. Keduanya menikmati makanan dengan hanya saling diam. Sesekali mereka mengecek ponsel masing-masing untuk mengusir sepi.
Neandro tidak banyak bicara, pria yang biasanya selalu cerewet saat dekat dengan Al itu hanya memakan kue dengan tatapan kosong. Dia bahkan memakan nasi dengan dicampur kue, lalu dia lanjutkan dengan memakan ayam gorengnya. Sungguh bukan pemandangan yang biasa bagi Al.
"Fokuslah dengan makananmu. Masalah di kepalamu tidak akan membuat kenyang," ujar Al yang mengerutkan dahinya saat melihat sikap aneh Neandro itu. Namun tidak dorespon.
--
--
"Kapten kami hebat, Ayah. Harus kuakui kalau dia memang layak menjadi kapten …," ujar Al yang sebelumnya sempat merasa kesal karena bukan dirinya yang diposisikan sebagai kapten oleh Pelatih.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com