'Sejujurnya aku masih belum mampu untuk sering datang ke tempat ini. Bayang-bayang kenangan indah masa kebersamaan kita begitu jelas di ingatanku saat aku berada dekat dengan tempat ini. Tempat yang membuatku, membuat Aku mau tidak mau harus menerima kenyataan yang ada, menelan pahitnya kenyataan hidup yang harus aku terima setelah meminum seteguk madu yang kamu berikan. Luis ... kenapa begitu sulit bagiku untuk mengabaikanmu bahkan sampai sekarang pun dada ini masih bergetar saat mengingatmu' kata Winda dalam hati memandang pintu gerbang memasuki makam keluarga Adijaya.
Tiga tahun yang lalu, Winda pernah tumbang di tempat dimana ia berdiri sekarang. Waktu itu langit terasa runtuh dalam gelapnya malam, menyelimuti kehidupan Winda dengan kegelapan secara mendadak. Bahkan ia tidak memiliki jalan lain, tidak ada kesempatan bahkan pilihan agar ia bisa memutuskan sesuai keinginannya. Semua berjalan diluar kendalinya. Remuk redam hatinya mengingat kejadian pada malam itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com