webnovel

9

Siang hari tiba, mereka masih ada di rumah kakek surtono. Mereka juga masih berbincang bincang santai denganya tetapi, tiba tiba ada suara teriakan perempuan. Sepertinya itu anak gadis yang tadi.

"Kek! Kakek!" teriak gadis perempuan

Mereka semua langsung bergegas menghampiri gadis itu. Yang berada di belakang rumah. Karena takut terjadi apa apa pada nya.

Sesampainya di belakang rumah kakek surtono

Mereka semua sangat terkejut, melihat ada sesosok wanita berjubah hitam yang sedang berusaha untuk pergi, karna melihat kedatangan mereka semua. Tapi wanita itu, pergi tak biasa wanita itu pergi dengan cepat dan terbang ke atas.

"A.. Apa itu kek?" tanya vinsen

"Itu pasti mahluk halus dari rumah sakit itu. Mereka pasti tahu, bahwa kalian ingin berusaha mencari teman kalian. Makanya dia kesini untuk menggangu kita. Mungkin saja keberadaan kalian bisa sangat berbahaya" jelas kakek surtono

"Lalu kek, kami harus berbuat apa?" tanya merisa, khawatir

"Kalian masih bisa menyelamatkan teman kalian itu. Tetapi Mungkin, dengan kondisi tubuh yang sebagian sudah hilang" ucap kakek surtono

"Lalu, apa maria ada disana kek?" tanya merisa lagi, kini mereka semua sudah menjadi semakin cemas

"Ternyata kalian belum sadar juga. Anak muda bodoh ahhahaha.. Sudah pasti teman kalian ada disana" ucap kakek surtono

"Huhh.. Bilang dari tadi kek" sahut alex, merasa sangat kesal dengan kakek surtono

"Tapi apa yang harus kami lakukan sekarang kek?" tanya Merisa lagi

"Saya bisa membantu kalian. Sekarang Kalian balik lah dulu, dan kalian datang kesini nanti malam tepat jam 12, kalian sudah harus ke rumah saya" jawab kakek surtono

"Untuk apa kek?" tanya bella, kali ini yang yang bersuara

"Sudah, tidak usah banyak bicara Datang kesini saja nanti malam, dan kalian akan tahu maksud saya" jelas kakek surtono

Akhirnya vinsen,merisa, bella dan alex pun kembali ke villa untuk sekedar beristirahat. Dan juga untuk menunggu malam tiba.

Kini mereka semua pun telah sampai di villa.

Terdengar suara handphone berbunyi. Ternyata suara telfon milik merisa. Sepertinya itu adalah mama nya maria yang menelfon.

"Hallo tan.." sapa merisa di telfon

"Merisa, kalian benar baik baik saja disana? Tadi tante bertemu dengan sesosok wanita yang menyerupai maria tapi, tubuhnya sudah tak utuh" ucap tante vina

"A.. Apa tan?! Mu.. Mu.. Mungkin itu halusinasi tante saja, kami disini menikmati liburan kami" jawab merisa agak sedikit gugup

"Merisa, tante harap kamu mengerti kekhawatiran tante, pokoknya nanti setelah 3 hari, tante akan menyusul kalian kesana dengan mamamu" tante vina (mematikan telfon)

Merisa kini sangat bingung, tante vina telah mematikan telfonnya.

"Siapa mer?" tanya bella

"Tante vinaa" jawab merisa

"Mampus lah kitaa" sahut alex

"Tante vina bilang, 3 hari lagi dia bakal kesini" jelas merisa lagi, membuat semuanya menjadi tambah panik

"Yaudah, berati dlam 3 hari kita harus udah nemuin maria" ucap vinsen

"Gak semudah itu vin" balas bella

"Selama kita bareng bareng, dan berushaa gue yakin maria bakal ketemu kok" ucap vinsen

Sepanjang hari mereka berdebat terus berdebat memikirkan maria yang hilang ntah kemana. Ya mereka sudah tahu dia ada dimana, tapi meeeka sangat takut jika pergi kembali ke rumah sakit itu. Lagipula kakek surtono akan membantu mereka menemukan maria. Tetapi mereka tak harus selamanya berharap kepada beliau. Mereka juga harus berusaha sendiri untuk mencari maria. Karena mereka juga bingung harus bagaimana menghadapi semua ini.

Setelah berdebat, akhirnya malam tiba. Seperti biasa, suasana yang sangat mencekam. Sepeti banyak mata yang memperhatikan gerak gerik mereka semua.

Mereka semuapun bergegas untuk menyiapkan diri, untuk ke rumah kakek surtono. Setelah berjam jam mereka menunggu, akhirnya tiba jam 11 tepat.

Mereka semua langsung bergegas berangkat ke rumah kakek surtono. Diperjalanan mereka sangat ketakutan, karna tidak ada sama sekali penerangan disana, jikalau ada, itu pun hanya 1 atau 2 lampu jalanan yang masih berfungsi, sedangakan sisanya sudah tidak berfungsi lagi.

Setengah perjalanan mereka lalu, semua sangat tegang. Karna pemandangan dimalam ini sangat menyeramkan, bahkan melebihi dari sebelumnya.

"Gila sih, serem bat" ucap bella memecahkan keheningan

"Hi..hii..hiihii" ledek alex yang bertingkah seperti kunti

"Alex, jangan nakut nakutin dong" jawab bella

"Biarin SUKA SUKA GUE" ledek alex

"Ssstt.. Jangan pada berisik atuh" sahut vinsen yang akhirnya buka suara

Sebelum sampai ke rumah kakek surtono, mereka mendapat banyak ganguan diperjalanan. Seperti suara suara yang seolah olah sengaja menakut nakuti mereka. Namun tak mereka hiraukan, sepanjang jalan kami terus fokus agar cepat sampai.

Tiba tiba terdengar suara yang sangat mengerikan

*krekk.. Krekkk.. Krekk*

"Aduh.. Apa ituu ya tuhann.." ucap bella merasa sangat ketakutan

"Lex, priksa geh itu suaranya ada di belakang semak semak" suruh vinsen

"Dih, kok gw lu aja lah" tolak alex, karena ia takut

"Halah.. Bilang aja takut kan luu" ledek vinsen

"Hahah.. Lu kalo ngomong suka bener vin" jawab alex

Akhirnya, vinsen pun mengecek suara yang ada di balik semak semak itu.

"EHH! Yaampun cuman kucing ternyata" ucap vinsen sedikit berteriak

"Kucing kampr*t" ucap alex, karena jujur ia paling takut diantara yang lainnya

Akhirnya mereka semua melanjutkan perjalanan mereka ke rumah kakek surtono. Memang terasa sangat jauh rumah kakek itu, namun mereka harus tetap sampai tepat waktu.

Gangguan gangguan yang mereka alami, yang terjadi pads mereka memang sangat mengerikan. Untungnya salah satu dari mereka tidak ada yang berbuat aneh dan bertingkah laku tidak sopan. Karena kalau tidak mereka akan mendapat musibah yang mungkin lebih besar lagi dari ini.

Mungkin mereka semua akan mati ditempat ini? Atau mungkin mereka juga akan jadi seperti mahkluk mahkluk disana? Tidak ada yang tahu kedepannya bagaimana. Mereka selalu berharap agar semua nya selamat dan terhindar dari bencana sebesar ini.

Mungkin untuk saat ini mereka masih bisa berharap agar harapan mereka didengar oleh tuhan. Namun siapa yang tahu kedepannya seperti apa? Semuanya sudah direncanakan oleh tuhan. Mereka hanya bisa pasrah pads takdir tuhan.

Mungkin takdir mereka semua adalah mereka akan mati disana. Itu sama seperti pembantaian. Untung mereka tidak mengalami hal tersebut. Karena akan sangar mengerikan sekali jika mereka mati semua disana.