Setelah itu Marpuah mulai mengoleskan ramuan buatannya di hidung Wans.
Sungguh tak terduga, secara perlahan luka bakar di hidung Wans pun mulai memudar. Seperti sebuah sihir.
Juju dan Patria begitu takjub melihatnya.
"Eh, beneran bisa sembuh loh," ucap Patria.
"Iya, Pat! Ternyata bener kata, Papi gue kalau si Tompel, itu memang jago membuat ramuan!" puji Juju.
Tapi sayangnya, Wans masih belum. Juga sadarkan diri.
"Patria, ada tisu enggak?" tanya Marpuah. Padahal kotak tisu itu sudah ada di depannya. Tapi namanya juga Marpuah, dia itu selalu bertingkah aneh dan nyeleneh, dan bukanya mengambilnya langsung, malah pakai acara meminta tolong kepada Patria.
"Elah, elu manggil gue pakek nama, giliran manggil Wans, pakek 'Bang' elu pilih kasih amat sih, Puah!" teriak Patria.
"Lah, elu ngapa sih, Pat! Kok bisa marah-marah begitu cuman gara-gara nama penggilan doang! Jangan-jangan elu cemburu ya?" tuduh Juju.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com