Emera dan Naruto berhasil mendarat dengan aman, walau sayangnya Gaara harus menabrak tanah dengan lebih keras karena tidak ada yang mau menolongnya. Dia tidak terluka, tapi sangat menyakitkan ketika menjadi satu-satunya individu yang diabaikan.
"Apa kamu tidak apa-apa, Emera-chan?" tanya Naruto dengan khawatir yang dapat dilihat dari alisnya yang sedikit turun.
"Ya, aku tidak apa-apa." Emera menggelengkan kepalanya sebelum menatap mata Naruto. "Jangan melihatku seperti itu. Memangnya ada sesuatu di wajahku?"
"Tidak. Hanya saja, aku rasa ada yang berubah dari matamu. Seingatku, kamu memiliki mata berwarna hitam sedikit keabu-abuan. Tapi sekarang, matamu terlihat memiliki pupil dan saklar berwarna hitam sedangkan bagian irismu memiliki warna merah kecoklatan."
"Benarkah? Yah, mungkin kamu salah lihat, jadi abaikan saja tentang ini. Dari pada itu, …." Emera memandang Gaara yang terkapar di tanah sebelum melanjutkan, "Apakah menurutmu kita harus membawanya pergi? Aku rasa, kasihan jika harus membiarkan dia tetap di sini sendirian."
Gaara yang terkapar di tanah menatap mereka berdiam dengan tidak senaang. Antara karena dia benci kalah oleh keduanya atau karena dia memang membenci semua orang masih kurang jelas apa alasannya. Tapi yang pasti, dia tidak sedang dalam kondisi hati yang baik saat ini.
"Um! Aku akan mengurusnya." Naruto mengangguk, dilanjutkan dengan dia yang berjalan menuju pada Gaara.
"Ya, aku tahu apa yang akan kamu lakukan padanya. Jadi jika kamu berkenan, aku permisi dulu untuk menenangkan pikiranku." Emera menjauh dari tempat itu, sudah mengatahui apa yang akan Naruto lakukan selanjutnya.
'Jika aku mengingat kembali plot dari animenya, seharusnya Naruto akan menggunakan Talk no Jutsu milikmu untuk mengubah pandangan Gaara. Sebaiknya aku tidak terlibat dalam masalah ini jika tidak mau terlibat dalam urusan mereka. Dari pada itu, aku menerima banyao ingatan baru di dalam kepalaku.'
Sesampainya Emera di sebuah pohon, dia mengambil posisi duduk bersila dan merilekskan tubuhnya dengan menyandarkan pada pohon. Sekarang dia tidak akan mengurusi sesuatu yang ada di luat dan lebih fokus berpikir mengatur kepalanya kembali.
'Pertama, ini tentang misi. Semua misi di dunia ini sudah aku selesaikan sehingga semua hadiah yang aku dapatkan ditransfer langsung ke dalam ingatanku karena ini berupa keterampilan atau bloodline.'
'Aku masih bisa mengingat dengan jelas jika satu misi lagi, yaitu merekomendasikan guild itu pada satu orang di dunia ini masih belum selesai, jadi menurut spekulasiku, yang satu ini bukan misi dari Spectacular Queen of The South Sea, melainkan ini misi yang dikarang sendiri oleh Elena.'
---
Di dalam kafenya, Elena sedang gabut dengan menaruh kepalanya di atas tangan yang dia lipat di atas meja. Tidak ada satupun pelanggan saat ini sehingga tidak ada pekerjaan yang bisa dia lakukan.
"Acho!" Elena menggosok hidungnya ketika dia tiba-tiba bersin.
---
'Kedua tentang ketentuan pemberian hadiah, bloodline atau garis darah langsung diterapkan pada tubuhku sedangkan keterampilan dimasukkan ke dalam ingatanku. Saat ini aku sudah menjadi Ajin dan memiliki semua keterampilannya.'
'Ajin merupakan sebuah ras humanoid, di mana mereka memiliki kemampuan yang membuat mereka abadi. Salah satu kekuatan yang mereka miliki dan aku rasa penting, adalah Invisible Black Matter (/= Materi Hitam Tidak Terlihat), yang mana ini tidak bisa dilihat manusia normal. Invisible Black Matter ini merupakan materi asing yang bisa … sulit kalau menjelaskan dengan kata-kata, pokoknya ini memberikan regenerasi tingkat tinggi, mengganti semua gizi, karbohidrat, dan lain sehingga aku tidak perlu makan, dan terakhir bisa diubah menjadi makhluk yang disebut Black Ghost.'
'Black Ghost (Kuroi Yūrei /= Hantu Hitam) adalah entitas yang dimanifestasikan oleh Ajin dan paling sering digunakan untuk tujuan pertempuran. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua Ajin mampu mewujudkan Black Ghost. Juga tidak ada metode yang diketahui tentang bagaimana seorang Ajin dapat mewujudkan Hantu Hitam dengan baik. Karena ini terbuat dari Invisible Black Matter, Black Ghost juga tidak dapat dilihat oleh manusia biasa.'
'Tapi dari pada membuat Black Ghost, aku lebih rasa aku akan mengatur Invisible Black Matter milikku agar membentuk seperti Jutsu Rasengan atau yang lainnya. Bukankah sia-sia menggunakan sesuatu yang memiliki banyak pilihan namun hanya menciptakannya dalam wujud humanoid? Aku mungkin bisa membuat tubuhku tidak terlihat jika mengubah semua komponen tubuhku menjadi Invisible Black Matter.'
'Oh, sebagai tambahan. Chakraku langsung terisi penuh setelah aku menjadi Ajin. Mungkin, Invisible Black Matter juga memulihkan chakraku sebagai efek samping regenerasi tubuh dalam tingkat tinggi. Tapi tentunya aku masih memiliki batasan, berupa aku tidak bisa mengeluarkan jutsu dengan jumlah chakra melebihi kapasitas maksimum output.'
'Oke, sekarang adalah hadiah ke-2. Ini merupakan teknik pernapasan dari dunia The Last Human. Teknik ini memungkinkan aku untuk menggunakan virus Airola —virus dari dunia The Last Human— untuk memutasikan tubuhku sendiri menjadi eksistensi yang lebih kuat.'
'Tentu saja ada perbedaan besar antara virus Airola dan virus Gastrea. Tapi dengan sedikit modifikasi, aku seharusnya bisa menggunakan ini agar bisa diterapkan pada virus Gastrea. Yah, jika aku gagal dan menjadi Gastrea, aku yakin Invisible Black Matter akan menciptakan ulang tubuhku. Jadi ini bukan masalah.'
'Huh, sebelumnya aku adalah manusia setengah Gastrea, tapi sekarang aku benar-benar bukan manusia. Terus nanti setelah aku menggunakan teknik pernapasan ini, aku juga akan menjadi Evolved (orang yang berevolusi menggunakan virus Airola). Aku jadi ingin tahu, aku akan berubah menjadi makhluk apa nanti.'
'Sekarang yang ketiga, ini berhubungan dengan misi terakhirku, yaitu mencari seseorang untuk direkomendasikan tempat itu. Sebelumnya aku ingin memilih Naruto karena kami cukup dekat dan dia merupakan protagonis, tapi setelah kupikir-pikir kembali, kepribadiannya tidak cocok untuk itu. Aku perlu seseorang yang memiliki keinginan tinggi untuk menjelajah ke berbagai tempat dan mengerjakan permintaan.'
'Kepribadian Naruto yang ingin menjadi hokage, aku rasa dia tidak akan mau lagi menjalankan misi di masa mendatang. Selain itu, dia mungkin akan membocorkan tempat ini ke semua temannya yang akan membuatnya lebih jumlah agen tidak terkendali.'
'Bukannya aku membenci ini, tapi aku tidak suka memiliki banyak saingan. Aku perlu mencari seseorang yang memiliki sikap individualisme, introver, dan tidak punya banyak hubungan dengan dunia ini atau dia akan membocorkan sesuatu yang tidak perlu.'
'Dari hasil pemikiranku yang mendalam, aku rasa orang itu cocok untuk bergabung dengan guild. Dia tidak terlalu memperdulikan orang di sekelilingnya dan sangat berambisi untuk memenuhi impiannya. Menurutku, ini merupakan kriteria yang cocok untuk masuk ke dalam guild.'
'Apakah aku sudah mulai melakukan pekerjaan lembur? Jujur saja, tidak ada kriteria tambahan dari misi tentang siapa yang harus kuajak, tapi aku berpikir keras untuk memilih satu orang. Sepertinya aku benar-benar telah berubah menjadi orang yang gila kerja.'