webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
235 Chs

Mencoba Menyusup ke Pertemuan Para Ketua

"Kedengarannya memalukan, memang. Dulu sewaktu aku masih remaja, aku dengan mudahnya tutup mulut hanya demi kudapan dan makanan lezat," cengir Raul dengan semu merah di pipinya.

Liza yang mendengar ceruta flashback itu sontak terkikik geli. Moodnya jadi sedikit terobati karena cerita Raul tentang kehidupan Adera dan Raul di masa lalu. Membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan.

"Sepertinya kalian sangat bahagia ya, walau dengan segala keterbatasan. Aku salut dengan kalian yang bisa bertahan dengan hidup seperti itu selama bertahun-tahun!" ucap Liza yang masih terkekeh geli.

Raul balas terkekeh. Sembari melirik ke jam di pergelangan tangannya. Itu jam khusus untuk menunjukkan energinya. Ternyata masih cukup banyak. Jadi masih bisa mengobrol lama di dunia manusia. Lagipula ada Christ yang bisa membukakan gerbang gaib nanti. Namun meski begitu dia harus menghemat energinya dengan baik.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com