webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
235 Chs

Memikirkan Cara Mengatasi Wabah Monster

Makin banyak pemberitaan orang asing pendatang yang mulanya datang untuk sekedar melihat-lihat, penasaran, juga meliput keadaan disana. Namun kesemuanya yang masuk ke wilayah itu selalu tak pernah kembali.

Hilang tanpa jejak.

Bahkan pihak kepolisian maupun detektif mana pun yang berusaha mencari keberadaan mereka pun sama sekali tidak bisa mendapatkan jejak terakhir mereka, ataupun mayat mereka.

Alih-alih mencari keberadaan korban hilang, justru para polisi dan detektif itu yang selanjutnya hilang. Begitu seterusnya. Seolah penunggu wilayah Bernbergh ini seperti meminta "tumbal". Karena tiap kali manusia masuk kesana mereka, tak pernah ada yang berhasil keluar dalam keadaan hidup-hidup. Bahkan wujud mereka hilang, layaknya ditelan bumi.

Tak hanya di permukiman wilayah Bernsbergh. Di wilayah penampungan bencana di lereng gunung--tempat para warga biasa mengungsi kesana setiap kali ada badai, tempat itu juga sama saja. Orang yang masuk kesana juga lenyap.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com