webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
235 Chs

Ketimpangan Informasi yang Mencurigakan!

Saat Liza hendak membalas pesan Christ, ponselnya malah tiba-tiba saja mati.

Ah, ya. Daya baterainya pasti benar-benar sudah habis sekarang! Terakhir kali Liza lihat persen dayanya hanya berkisar sepuluhan. Tapi itu sebelum Liza tinggal tidur. Tidak heran jika menjelang pagi, baterainya langsung habis dan otomatis membuat ponsel itu mati.

"Ponselmu mati, ya? Wah! Kau jadi tidak bisa membalas pesan dari kesayanganmu dong! Hahaha!" canda Denise lagi.

Liza menggembungķan pipinya kesal. "Kesayangan apa maksudmu, hum??" ucapnya seraya menjewer telinga Denise hingga tubuhnya tertarik mendekat kepada Liza. "Dan cepat sini serahkan ponselmu!!"

"Hei hei hei! Sakit brengsek! Kau mau buat telingaku putus, ya??" keluh Denise yang berusaha melepaskan telinganya dari tarikan jeweran Liza.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com