webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
235 Chs

Kematian yang Memicu Perang

TES! TES! TES!

Aliran darah terlihat meluber pelan dari luka tusukan itu, lalu turun dan menetes dibawah kaki Yui. Rasa sakit tusukan juga perlahan menyeruak, tapi tak Yui hiraukan. Dia lebih mencemaskan Adera.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Yui melalui komunikasi batin.

Adera mengerjap. "E-eh? Suara siapa itu tadi?" Mencari sumber suara, Adera sampai celingukan kesana kemari. Sampai akhirnya ia tersadar kalau suara itu berasal dari si beruang besar, sontak ia pun terkejut. "Ka ... Kau? Kau yang bicara padaku tadi?"

Yui mengangguk dan tersenyum tipis. "Syukurlah kalau Anda baik-baik saja!" katanya. "Sekarang saya mohon Anda menjauh sebentar dari punggung saya."

"O-Okey ..." Adera yang masih tidak mengerti maksud Yui itu pun menurut. Berjalan menjauh agak kebelakang.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com