webnovel

Red Player

Seteleh beberapa saat memebeli keperluannya di toko itu, Rex berencana pergi unuk berburu, karena Quest yang ia terima dari Denn tidak memiliki batas waktu, dia bisa Grinding terlebih dahulu sehingga Int-naik ke 250, dan dapat menggunakan salah satu dari 3 Skill nya, Throne of Sphinx.

Rex membeli 3 buah gulir suci, karena musuh yang dihadapi adalah iblis, Elemen suci merupakan salah satu dari sedikit kelemahan mereka, dan itu adalah 2 gulir CC dan 1 gulir AoE.

Rex juga membeli 2 potion HP dan 1 potion MP, Pertanyaanya, kenapa dia hanya membeli 1 potion MP? Itu karena dia hanya dapat menggunakan 1 Skill nantinya saat dia memburu Iblis, karena itu terlalu banyak Potion MP sama sekali tidak bagus dan buang-buang Coin.

Rex saat ini sudah keluar dari Desa dan Berjalan disekitaran hutan barat, suasananya sangat asri untuk Rex yang tinggal di Jakarta yang padat.

Mau berapakalipun Rex memainkan game ini, ia tidak bisa tidak mengaggumi Perasaan nyata saat bermain Orbis, mulai dari Sentuhan, Suara, Visi dan segala halnya adalah perasaan nyata 100 %, walaupun ia belum mencoba lidahnya untuk memakan makanan disini, namun ia berencana melakukan itu setelah misi dari Denn ini.

Sebenarnya ini adalah total Quest ke 6 nya di Orbis, dalam 6 hari pendek ia bermain, namun setelah Akunnya Tereset atau bahkan Direset, ini adalah misi pertamanya, dan juga Quest Rank A, itu gila.

Bahkan jika saat ia di level sebelum Tereset, ia tidak berani mengambil Quest gila semacam ini, walaupun ia merencanakan sematang-matangnya, di permainan ini banyak faktor yang menentukan kemenangan, Apakah itu dari Kontrol, Equipment, Skill, Possesioning, Strategi, atau bahkan Stat murni, banyak sekali hal-hal yang menentukan kemenangan dalam game ini.

Karena kemungkinan yang sebanyak itulah, Perlahan tapi past Rex mulai menikmati permainan ini, mungkin saja game ini akan menggantikan Realitas suatu hari nanti, mungkin saja.

Saat Rex sedang berjalan-jalan di Hutan barat, ia tiba tiba ingat Percakapannya dengan dua orang pemain di Toko Sihir tadi, tidak lebih tepatnya percakapannya dengan satu orang.

------------( Flashback )------------

Saat ini Rex sedang menunggu pesanannya diambilkan oleh Pelayan toko, jadi dia hanya duduk sambil dengan mata bersinar melihat lihat alat-alat sihir yang bersinar berbagai warna.

Tiba tiba dua orang pemain masuk dari pintu, mereka adalah seorang laki-laki rata-rata yang dapat ditemukan dimana saja dan seorang wanits yang sangat, dan mereka berdua sedang terlihat mengobrol dengan wajah serius.

Saat Rex melihat Equipment mereka, sedikit muncul senyum mengejek diwajahnya, lalu berpikir.

' Apa ini ? Bukankah perlengkapannya buruk sekali untuk Pemain yang datang ke kota ini ? Bagaimana mereka bisa melawati monster di Hutan Barat jika memakai perlengkapan itu. '

Kedua pemain yang masuk itu, melihat senyum mengejek yang terpampang di wajah Rex, merasa terhina, Pria yang memiliki id Prams diatas kepalanya, memasang wajah jelek dan bertanya dengan nada mengancam.

" Apa kau Senyum-Senyum ?! Mau ngajak Berantem hah ?! "

Mendengar itu Rex hanya memasang senyum yang lebih lebar sambil menggoyang goyangkan tangannya.

" Tidak, tidak, hanya saja, itu sangat lucu melihat Equipment kalian berdua. "

" Apa katamu !?!? "

Mendengar hinaan blak-blakan dari Rex itu, Prams yang berbicara kepada Rex tadi, wajahnya bertambah jelek, dan menerjang kearah Rex dengan tinjunya.

Melihat pergerakan dan kecepatan dari Prams, Rex tahu jika statistik STR nya masih sedikit kalah dari pria ini, jadi dia mengeluarkan Ramesseus dan dengan cepat mengaitkan Ujung tongkat Ramesseus yang seperti setengah lingkaran dan terbuka, Bentuk Ramesseus sangat unik, berbeda dari tongkat sihir lainnya yang berat dan tebal, Ramesseus adalah kebalikannya.

Bentuk Ramesseus seperti tanda tanya yang diperpanjang ekornya, itu sangat ringan, tidak, bahkan menurut penjelasan itemnya, Ramesseus sama sekali tidak memiliki berat namun tidak terhancurkan, lalu seluruh bagian tongkatnya sangat tipis dan itu silinder, tidak seperti tongkat sihir lainnya yang badannya sedikit kaku dan memiliki sudut.

Warna dari Ramesseus juga unik, itu seperti warna dari asal dimana dia diciptakan, yaitu Skeleton Sphinx, jadi warnanya juga merupakan warna biru dan emas yang diselang seling, Bagaimanapun, Ramesseus adalah sebuah item Growth, yang akan terus tumbuh selama Pemiliknya tumbuh, semakin cepat seseorang memiliki item Growth, semakin baik.

Ujung tongkat Ramesseus lalu berhasil dikaitkan dengan leher Prams, Prams sedikit kaget dengan munculnya tongkat yang tiba-tiba, lalu Rex yang melihat tombaknya berhasil dikaitkan, tersenyum lalu melompat kebelakang Prams sehingga arah kaitannya berubah dan membuat wajah Prams menghantam lantai toko dengan keras.

Lalu Rex menatap wanita yang daritadi hanya diam saja, Wanita itu memiliki Id Violet, seperti Idnya dia memiliki Rambut Ungu muda yang indah, dan Pupil mata merah muda terang, memang, Violet sangat cantik, namun bagaimana seorang dengan otak rusak seperti Rex bisa mengerti hal seperti itu ? Rex hanya tersenyum dan bertanya kepada Violet.

" Bisakah kau menceritakan kepadaku kenapa kalian dapat datang ke Desa ini jika perlengkapan kalian seperti ini ? Apakah kalian naik bus atau semacamnya. "

( Naik Bus bisa diartikan sebagai Numpang enak doang pas maen game, bahasa kitanya Di TB-in )

Melihat tidak ada rasa permusuhan sama sekali di nada Rex, Violet mengendurkan sikapnya lalu menghela napas, dan berbicara kepada Rex.

" Sebelum itu, bisakah kau melepaskan temanku disana. "

Mendengar ucapan Violet, Rex lalu ingat jika dia menduduki kepala Prams, melihat sebentar Prams di bawahnya yang meronta ronta, walupun stat STR nya sedikit lebih tinggi dari Rex, Prams sama sekali tidak dapat lepas dari Rex, itu karena dia ditimpah oleh Ramesseus Staff milik Rex.

" Oh, Maaf~ "

Rex lalu berdiri dan membiarkan Prams lepas, Prams yang sudah lepas, berencana untuk menyerbu Rex lagi, namun dihentikan oleh Violet.

" Lepaskan aku Violet, aku harus memberi pelajaran pada orang kurang ajar ini, Gggggggghhhh. "

" Sudahlah, aku yakin dia tidak bermaksud untuk melakukan itu, ya kan, Rex ? "

Mendengar pertanyaan yang sudah jelas dari Violet, Rex tersenyum dan menjawab.

" Tentu saja itu tujuanku. "

Melihat senyum polos Rex, amarah Prams yang sebelumnya sudah reda kembali berkecamuk, dan Violet hanya bisa menghela napas.

" Apa kau bilang !!!! "

" Sudah Cukup !, dan juga kau.... Rex, hentikan senyum bodohmu itu, kupukul kau, sekarang duduk di kursimu ! "

" Ba-baik. "

Violet memukul kepala Prams dengan tinjunya sambil membuat wajah kesal dan urat nadi menonjol diwajah cantiknya, namun senyum sangat membunuh sehingga membuat bulu kuduk Rex menggigil.

' Wanita ini menakutkan, aku sebaiknya tidak membuatnya marah, jika tidak..... habis riwayatku..'

Rex sangat menggigil dan hanya dengan patuh duduk dikursinya. Prams juga duduk dikursi disebelah Violet sambil memegangi kepalanya tempat Violet memukul. Prams juga berpikir sambil membuat wajah meringis.

' Apa dia yakin kelasnya benar benar Caster, bukankah dia lebih seperti Fighter.. Ouch, itu sakit sekali. '

" Jadi apa pertanyaanmu tadi, Rex ? "

" Eh, itu, mm, Kenapa kalian bisa melawati Hutan Barat dan datang kesini jika kalian memiliki perlengkapan seperti ini ? "

Rex berbicara dengan terbata bata, jika ayahnya melihat Rex bertingkah seperti ini, ia akan memuntahkan darah, Rex yang sombong dan pemberontak itu patuh kepada seorang wanita, pasti ada yang salah dengan kepalanya.

" Itu karena kami terkena PK saat perjalanan kesini. "

Ucapan Violet membuat Rex sedikit mengernyitkan alis, PK ? Tapi seharusnya level mereka cukup tinggi.

" PK ? Ngomong-Ngomong, berapa level kalian ? "

" Levelku adalah 25 sedangkan Prams adalah 21, kami baru bermain 3 hari lalu waktu orbis, karena beberapa halangan, kami baru bermain Orbis, tapi setelah kami bermain, kamo langsung terkena PK, menyedihkan sekali. "

Setelah mendengar cerita singkat Violet, Rex sedikit berpikir, 3 hari dan sudah mencapai level itu ?

' Sepertinya banyak sekali orang-orang yang sangat berbakat di Game ini, kukira kecepatan Leveling ku sudah sangat hebat dan aku terlalu sombong, haha, ini sangat menarik. '

Saat Rex masih berpikir tentang rencana masa depannya, sebuah suara wanita menyadarkannya, itu adalah suara dari pelayan toko, yang membawakan pesanannya.

" Tuan, ini 2 Gulir suci tipe CC dan 1 Gulir suci tipe AoE, dan juga 2 Potion HP lalu 1 Potion MP, semuanya telah dibayar. "

" Terima kasih. "

Setelah mengucapkan itu Rex mengambil semua barang yang diberi Pelayan lalu ia masukkan ke Inventory, setelah itu Rex bangkit dari tempat duduknya berencana untuk pergi.

" Kalau begitu Olivia, Prams, aku duluan. "

Sebelum Rex melanjutlan langkahnya, suara Olivia menghentikannya.

" Ah Rex ! Bagaimana kalau kita saling menambah pertemanan. "

" Oke, tidak masalah. "

Setelah itu, Rex, Olivia, dan Prams saling menambahkan Pertemanan, walau awalnya Prams tidak mau, namun ia takut akan murka Violet. Saat itulah si penyendiri Rex mendapatkan teman pertamanya di Orbis.

---------------( Flashback End )-------------------

' Mau diingat bagaimana pun, berbicara dengan Violet sangat membuatku takut.'

Rex berpikir sambil menggil saat dia berjalan di Hutan, namun tiba-tiba, ia merasakan kehadiran dari semak belukar didepannya, bukan satu atau dua, namun belasan kehadiran.

Rex langsung berhenti dan berbicara cukup keras agar dapat didengar oleh kehadiran-kehadiran itu.

" Keluarlah, Aku tahu kalian bersembunyi disana. "

Setelah Rex mengatakan itu, keluarlah belasan orang pemain dari semak belukar, dan yang paling menarik perhatian Rex adalah Warna Id mereka.

Walaupun tidak terlalu merah, namun jika itu bahkan hanya setitik merah di Id seorang pemain, maka ia adalah Red Player, alias PK atau Player Killer.

" Wah wah, inderamu bagus juga, kami jadi katahuan deh~, kau tahu, kan ? Kalau kau baru saja memancing kami. "

" Lalu kenapa ? "

" Tidak, hanya saja, Tongkatmu itu begitu bagus, aku jadi ingin memilikinya, bolehkah itu untukku. "

Mendengar pertanyaan polos yang kurang ajar dari para kriminal seperti mereka, Rex hanya tersenyum lembut dan berkata.

" Sayang sekali itu adalah item eksklusif Pemain, jadi aku tidak bisa memberikannya padamu, maaf ya~ "

Mendengar perkataan Rex, para PKer sedikit kaget, item eksklusif pemain dia bilang ? Dan juga mereka kesal dengan nada bicara Rex uang seperti bermain main.

" Hooo, kalau begitu, kami akan membunuhmu sampai kau tidak dapat memainkan Orbis lagi. "

Mendengar pernyataan dari salah satu PKer itu, Senyum main main di wajah Rex hilang dam digantikan oleh senyum membunuh dan matanya yang sedikit terbuka, penuh dengan niat membunuh yang membuat jantung para PKer berhenti sejenak saat Rex membuka mata emasnya.

" Kalau begitu aku akan membantai kalian dengan nyaman . "

Hahahaha, Selamat Menikmati (^~^)

Aerercreators' thoughts