8 Pembantaian

" Kalau begitu aku akan membantai kalian dengan nyaman . "

Mata emas Rex terbuka dan terpancar sinar emas tipis setiap kepalanya bergerak, Seketika Para PK-er menggil sampai ke tulang, senyum kejam Rex muncul dan menghantui mereka, Player yang terlihat seperti pemimpin diantara PKer terlihat tenang, namun hatinya menjerit ketakutan.

' Apa orang ini sudah pernah membunuh orang sebelumnya !?!?!? '

" O-oi kalian semua, dia hanya sendiri untuk apa takut ! "

Ucap Pemimpin itu yang memiliki Id merah dengan tulisan Houndra, Houndra adalah PKer tingkat rendah yang sering membunuh pengguna peringkat rendah pula.

" Benar untuk apa kita takut, ia hanya menggertak. "

" Benar kata boss, ayo kita serang orang ini ! "

Setelah saling menyangkal ketakutan di hati mereka, tanpa sadar Rex sudah muncul di PKer yang terlihat memiliki kelas Mage dari Equipmentnya, tanpa buang waktu, Rex mengayunkan Ramesseus dengan sangat cepat hingga membentur kepala Mage itu dengan keras, hingga terpental ke pohon yang cukup jauh jaraknya.

[ Anda telah Membunuh Player Dare, Tidak ada hukuman diterapkan ]

[ Anda telah naik Level ]

[ Anda telah naik Level ]

Melihat Notifikasi itu, Senyum Rex bertambah lebar dan cahaya emas dimatanya semakin terang, di bawah rindangnya pohon pohon besar, mata emas Rex bersinar saat melihat mangsannya, Tanpa membuang waktu, Rex langsung menghabisi Healer di antara para PKer.

Itu adalah strategi dasar dari bermain game sejak dulu, bunuh dulu Healer atau Mage, agar mereka tidak bisa mensupport teman setimnya, Setelah itu Rex langsung menghilang kembali dari pandangan para PKer yang ketakutan.

" Ba-baagaimana dia bisa membunuh Dare dan Feeawoul secepat itu, ini gila, apa kelasnya. "

" Apa jangan-jangan dia player tingkat tinggi, sial ini semua salahmu Houndra !!! "

" Apa kau goblok !? Mana mungkin ada Player tingkat tinggi di dekat desa pemula seperti ini, kita hanya lengah, bersiaplah, dia pasti masih disekita sini !! "

Para PKer saling menyalahkan satu sama lain, yah, itu adalah respon alami manusia disaat terkena masalah. Rex yang memantau lewat kegelapan hanya bisa membuat wajah mengejek.

' Benar benar para sampah, kurasa aku harus membunuh mereka semua dengan cepat, sampah seperti mereka tidak baik jika dibiarkan hidup kan, yah walaupun mereka akan Hidup lagi nanti. '

Rex lalu dengan cepat mendekat kearah mereka, Houndra yang menyadari itu, langsung mengarahkan pandangannya kearah Rex datang, dia berteriak.

" Awas !!! dari kanan !! "

Namun para PKer terlambat bereaksi, dan Rex kembali membunuh dua orang, namun Houndra tidak melepaskan kesempatan itu, ia langsung mengirimkan serangan kritikal menggunakan Pedangnya.

[ Anda telah menerima luka kritis 258 !! ]

Terdengar notifikasi seperti itu dan layar hologram di depan Rex, namun ia tidak peduli, dia memiliki tambahan 3000 HP berkat Judulnya, jadi Rex langsung memutar tubuhnya kearah Houndra yang masih berusaha kembali mengatur Posturnya, namun dnegan cepat Rex menusukan ujung Ramesseus ke dahi Houndra, lalu dengan cepat ditikam ke tanah, dan menyebabkan serangan kritis.

[ Anda telah memberikan Serangan Kritis 645 ]

[ Anda telah Membunuh Player Houndra, Tidak ada hukuman diterapkan ]

[ Anda telah naik Level ]

Hanya satu pikiran Houndra saat ia melihat Luka Kritis yang diterimanya, ' Apa ada pemain tingkat rendah yang memiliki tingkat Kritis gila seperti itu !?!?!? '

Wajar saja Houndra berpikir seperti itu, Luka kritis yang diberikan Rex seharusnya diberikan oleh pengguna level 40 keatas, namun, Rex ?? dia hanya level 20 saat ini setelah membunuh para PKer.

Para PKer yang yang masih tersisa dan melihat pemimpin mereka mati, wajahnya berubah pucat, dan mulai memohon atas hidup mereka.

" Tolong jangan bunuh kami. "

" Kami akan memberimu koin "

" Benar-benar, bagaimana ? "

Mendengar permohonan mereka semua, Rex hanya tersenyum lembut, namun senyum itu merupakan horor paling menakutkan di hati para PK-er. Rex lalu berbicara.

" Aku tidak bermain game untuk uang, jadi, membantai kalian lebih menyenangkan, dan tidak ada ruginya, jadi kalian diam diitu baik-baik saat aku memenggal kepala kalian satu-satu, Oke ? "

Setelah mendengar itu dari Rex yang dengan polosnya tersenyum, para PKer benar benar tahu, bahwa riwayat mereka telah berakhir disini, mereka bertemu dengan seorang iblis hari ini. Lalu salah seorang PKer mengucapkan sebuah kata saat melihat Rex yang mendekat dengan senyum dan mata bersinar.

" Mahesvara. "

Setelah itu, kelompok PK mengalami mimpi terburuk mereka yang tidak akan pernah mereka alami lagi, dan itulah awal dari legenda seorang pemain yang akan disebut sebagai Mahesvara, yang secara harfiah berarti Raja Besar.

---------

Setelah berhasil membantai seluruh kelompok PK yang melucuti Equipment Violet dan Prams, Rex lalu mengecek status terbarunya. Ia sedikit melebarkan matanya dan bergumam.

" Hmmm, sepertinya membunuh para PKer juga mendapatkan Poin Stat ya, Sebaiknya aku distribusikan semuanya ke Int, semakin cepat aku memakai Mantra, semakin baik. "

Setelah mendistribusikan seluruh Poin statnya ke stat Int, Int Rex melambung hingga ke 200 poin.

_____________________

● Nama : Rex

● Level : 25 ( 9876 / 12550 )

[ Setiap Naik Level Kapasitas Exp nya ditambah 500 ]

● Kelas : Conqueror of Reality ( Special )

* Conqueror Will :

Mengeluarkan sebuah tekanan kepada lawan yang Levelnya lebih rendah daripada pengguna, semakin besar selisih Level, semakin besar tekanan.

* All Weapon User :

Pengguna kelas ini tidak dibatasi penggunaan senjatanya, pengguna dapat memakai senjata jenis apapun selama itu masih dalam syarat penggunaan senjata itu.

* ( new ) All Equipment User :

Pengguna kelas ini tidak dibatasi dengan Debuff akibat memakai Item kelas lain.

* Efek Terkunci.

* Efek Terkunci.

* Efek Terkunci

»» Atribut : Reality

»» Tittle : Legendary Slayer

* Memberi waktu keadaan abadi saat HP mencapai 1 % selama 10 detik.

* HP +3000

● HP : 150 / 150 ¦ + 30 ( 3000 )

● MP : 180 / 180 ¦ + 54

○ Strength : 97

○ Stamina : 109

○ Agility : 123

○ Intelegence : 203

○ Dexterity : 118

○ Insight : 122

○ Balance : 120

◎ Poin Stat :

© : 6980

[ Pemain mendapat poin Stat saat menyelesaikan Quest, dan jumlah Poin stat yang didapat tergantung dengan rating seseorang dalam menyelesaikan quest ]

● Weight : 100 / 2000

[ Jika melebihi batas, akan terjadi Debuff pada stat Agility dan Balance ]

_______________________________________

" Hmm, masih kurang 47 Poin Int lagi untuk dapat menggunakan Throne of Sphinx, kurasa aku harus lanjut Grinding terlebih dahulu, Ah tapi aku sudah bermain lebih dari 7 hari waktu Orbis tanpa hati, mungkin sudah 1 3/4 hari di dunia nyata, aku harus makan. "

Setelah mencari tempat yang aman untuk Log Out, Rex lalu berkata.

" Log Out. "

Setelah mengucapkan itu, Visi Rex menjadi Gelap, lalu perlahan digantikan dengan pandangan Transparan dari dalam Kapsul Game.

Rex atau Rendra lalu membuka kapsul game, dan sedikit melakukan peregangan, karena badannya terasa sangat sakit sekali.

" Aaghh, aku bau sekali, Sebaiknya aku mandi terlebih dahulu, lalu keluar untuk membeli beberapa makanan. "

Walaupun Rendra bisa memasak namun sekarang dia sedang tidak memiliki mood dan sangat lelah jadi dia berencana untuk membeli makan diluar.

Setelah itu Rendra pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah selesai mandi, ia lalu keluar dari rumah untuk membeli makanan.

" Hmmm, ini baru jam 7 malam, Bang Denis belum tutup. "

Ucap Rendra, ia lalu mengambil Hoodie hitam dan memakai celana training putih, dan keluar rumah, Malam di jakarta benar benar bercahaya, bahkan Rendra sampai berpikir.

" Aaah, aku lebih suka suasana di Orbis, tenang dan asri, aku sudah muak dengan perkotaaan. "

Setelah beberapa saat, Rendra sampai disebuah warung pinggir jalan besar, rumah makan kaki lima ini adalah langganan Rendra, iu karena masakannya sangat murah dan rasanya sangat enak walaupun harganya murah.

Bahkan dizaman super modern ini, warung seperti ini masih buka dan bahkan sangat ramai dan melebihi restoran restoran lainnya, hal itulah yang membuat Rendra begitu salut kepada Bang Denis sang pemilik.

Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang diakui oleh Rendra, terutama karena keahlian masak dan kegigihannya mencari nafkah.

Rendra lalu mendekat ke gerobak tempat seorang lelaki sedang memasak, dan wanita paruh baya yang memotong sayuran.

" Yo bang, Apa kabar. "

Mendengar Suara Rendra, Lelaki itu menengok, lelaki itu Adalah orang yang Rendra sebut Bang Denis, nama aslinya Denis Hermansyah, dia adalah pedagang kaki lima yang biasa menjual, Nasi goreng, Ketoprak, Soto, Lontong dan banyak makanan tradisional indonesia lainnya, namun yang paling menjadi Favorit Rendra disini adalah Nasi Gorengnya.

Kenapa Rendra yang notabene seorang sous chef dan memiliki Restoran sendiri senang dengan Nasgor disini, karena Restorannya hanya menjual masakan arab, Rendra yang lidahnya lebih cocok dengan masakan Indonesia sering makan disini saat tidak ada sayur atau makanan.

" Oi Rendra, Darimana aja lo ?! "

Bang Denis masih dengan lihai memasak Nasi Gorengnya di wajan besar sambil menyaut Rendra.

" Dari Rumah Bang, biasalah. "

" Mau Pesan Apa ? "

" Nasi Goreng Spesial yang biasanya, satu bang . "

" Oke. "

Rendra menjawab pesananya sambil duduk di tempat duduk di dekat Bang Denis yang sedang memasak Nasi Goreng.

" Oh iya, gimana kabar restoran sama babe lu. "

Mendengar pertanyaan dari Bang Denis yang tentang ayahnya, Rendra hanya menghela nafas.

" Aahhhh, Orang tua brengsek itu, dia meninggalkanku dan pergi ke Dubai untuk memasak disana, lalu seenaknya saja menutup restoran. "

" Oh, Paman Ali benar-benar dapet kerjaan di Dubai ?. "

" Iya. "

" Kau seharusnya senang Ren, mungkin dia akan mengirimimu banyak uang nanti. "

" Haaah, padahal aku hanya mau memasak saja. "

Rendra menghela nafas, karena bahkan dengan Uang untuk apa itu Uang ? jika sampai merebut gairah seseorang untuk mendapatkannya.

" Ini pesananmu. "

" Thanks bang. "

Lalu Bang Denis membawakannya sepiring nasi goreng spesial, yang biasa ia pesan disini, rasanya benar-benar Emas. Lalu Rendra mulai memakan makanannya dan melihat ke TV Lcd yang dipajang didekat tembok.

Di TV itu terlihat seorang Pria Muda Tampan yang sepertinya sedang diwawancarai, dan setelah melihat namanya Rendra tahu siapa Pria di TV itu.

Pria di TV itu adalah orang terkaya di dunia, developer dari Orbis, Ilmuwan Jenius dengan banyak aset, dan pencipta Super Komputer Primus, Thomas Fregor.

Rendra sambil memakan Nasi Gorengnya lalu memperhatikan TV.

- Jadi Bapak Thomas, Bagaimana tanggapanmu atas kabar yang menyebar bahwa pihak Dev Groups akan menyelenggarkan Turnamen Dunia Orbis, Bagaimana tanggapanmu atas hal iu Pak ?

Mendengar itu, Rendra sedikit terkejut.

' Turnamen Dunia ? Apa hal seperti itu benar-benar bisa diselenggarakan ? '

Rendra keluar dari pikirannya dan kembali memperhatikan TV dengan seksama agar tidak kelewatan satu info pun.

- Kabar Itu memang Benar, kami akan menyelenggarakan Turnamen Dunia Orbis yang pertama.

Mendengar hal itu, para wartawan menjadi ribut dan berbincang bincang, lalu ada seorang wartawan yang angkat bicara.

- Jika hal itu benar, bagaimana sistem yang akan digunakan di Turnamen Dunia ini ? Apa itu antar Guild ?

- Tidak, ini akan menjadi Turnamen Dunia antar Negara, jadi tidak ada perbedaan Guild sama sekali, selama seseorang masih berwarga negara, maka ia dapat membela tanah kelahirannya, entah itu dari bermacam macam guild.

Para wartawan sekali lagi kaget dengan pernyataan Thomas, Antar Negara, itu artinya, banyak Player dari berbagai macam Kubu akan bersatu demi Negaranya untuk memenangkan Turnamen.

- Jadi kapan dan dimana akan dilaksanakannya Turnamen Dunia ini ?

- Turnamen Dunia Orbis yang pertama ini akan Dilaksanakan di Amerika Serikat satu tahun lagi, jadi diharapkan bagi para pemain untuk bersiap, dan para Negara yang akan berpartisipasi nantinya diharapkan memilih pemain terbaik, kami akan mengumumkan Negara-Negara yang berpartisipasi di Orbis TV, 2 Bulan lagi.

Mendengar Pernyataan Thomas para wartawan bergetar bahkan Rendra yang hanya menonton dari jauh merasa darahnya mendidih, walaupun baru bermain selama 1 hari, tapi ia sangat menikmati Orbis, jadi hal seperti ini sangat memacu dirinya. Rendra berpikir sambim tersenyum lebar.

' Sudah lama aku tidak mengalami gejolak seperti ini, sialan, Ini Luar biasa, aku sama sekali tidak menyesal bermain Orbis. '

Setelah itu Rendra kembali mengalihkan pandangannya ke layar TV.

- Jadi, para Negara yang akan terpilih ini dipilih melalui apa ? Bukankah itu terkesan tidak adil jika dipilih seperti ini ?

- Jangan khawatir, kami memilihnya secara adil, itu karena kami memiliki sebuah Data tentang Rating kegemaran dari masing-masing negara, jadi kami akan memilih 16 Negara dengan rating tertinggi, dan ke-16 itulah yang akan berpartisipasi pada Turnamen Dunia Pertama Orbis.

- Berapa player yang akan berpartisipasi dalam acara itu ?

- Kami menyediakan masing-masing negara Slot 30 Player, jadi akan ada 480 orang Player yang akan berpartisipasi dalam Turnamen Pertama ini.

- Bagaimana dengan Fasilitas dan segalanya.

- Hal itu akan kami sampaikan secara pribadi kepada ke-16 Negara yang terpilih saat Technical Meeting nanti, jadi itu rahasia, itu saja, aku permisi.

Setelah mendengar Pernyataan Thomas, para Wartawan ribut dan ingin tahu lebih banyak, namun, semuanya dihentikan oleh para pengawal dan Thomas keluar dari ruangan wawancara dengan cepat.

Saat Thomas telah selesai diwawancarai, Rendra juga telah selesai makan, lalu ia berdiri dan membayar uangnya ke Bang Denis.

" Ini Bang, Terima kasih ya, makanannya enak seperti biasa. "

" Ou, Datang lagi jika kau lapar. "

" Pasti. "

Setelah itu Rendra berjalan pulang dan berencana langsung Login ke Orbis dan Melanjutkan Permainannya. Saat di jalan, Rendra berpikir sambil tersenyum lebar, dan mata emasnya bersinar seperti mata kucing di malam hari.

' Turnamen Dunia Orbis yang pertama, masih akan dilaksanakan satu tahun lagi, itu artinya 4 Tahun di Dunia Orbis, aku masih memiliki sangat banyak waktu untuk menaikkan Levelku hingga ke tingkat Ranker Tinggi, ini akan sangat menarik. '

avataravatar
Next chapter