webnovel

Gua Berdarah

Adrian Eko Putra, atau yang lebih dikenal dengan nama gamenya Slark, merupakan salah satu Ranker Dunia Orbis, yang berasal dari Indonesia, ia adalah salah satu pemain terkuat Indonesia, yang memiliki kelas Epic langka, yang bahkan hanya dapat dihitung dengan jari yang memilikinya.

Ia memiliki kelas Epic [ Fearless Sword ] yang merupakan kelas Epik dari Kelas dasar Saber, dengan hal itu, menjadikannya salah satu pemain terkuat di Indonesia maupun dunia.

Ia saat ini berada di peringkat 28 dalam Peringkat Orbis Dunia, walupun itu hanya diberi sesuai dengan level, tetap saja, Level menjadi salah satu faktor terpenting dalam kekuatan pemain.

Sebagai salah satu yang dibanggakan Indonesia, Slark juga pasti akan menerima wawancara yang berisi tanggapannya tentang pernyataan dari Thomas Fregor, 2 hari lalu.

- Slark, sebagai seorang player, menurutmu apakah Indonesia termasuk dalam salah satu dari 16 Negara itu ?-

Tanya seorang Wartawan kepada Slark, Slark adalah seorang pria tampan dengan tinggi dan badan yang ideal, dia adalah tipe pria impian siapapun.

- Tentu saja, sebagai warga Indonesia dan seorang player, saya berharap sekali Indonesia masuk kedalam 16 Negara itu.

- Jika nanti Indonesia benar-benar masuk kedalam 16 Negara itu, dan ikut dalam Turnamen Dunia Orbis yang pertama, bagaimana cara memilih para Player yang berpartisipasi dan bagaimana persiapan yang akan dilakukan oleh para player itu nantinya, dalam waktu yang singkat ? -

- Jika Indonesia benar-benar terpilih dan ikut dalam turnamen itu, segera mungkin kami akan mengadakan Seleksi, mungkin sekitar 1 bulan atau 2 bulan setelah Pengumuman dari Dev Groups.

- Bagaimana cara menyeleksi para Player itu ?

- Maaf Wawancaranya sampai disini saja, jika nanti Indonesia benar-benar tepilih dan ikut, kita akan mengadakan wawancara lagi, sekian.

Slark lalu meninggalkan ruangan wawancara yang ribut karena obrolan dari para Wartawan, lalu ia dijemput oleh seorang wanita cantik didepannya, wanita itu menggunakan Pakaian kasual yang sangat cocok dengannya.

" Kerja Bagus. "

Ucap wanita itu sambil memberi handuk kepada Slark. Wanita ini adalah partner sekaligus kekasih Slark, namanya adalah Nadine Reusteru, ia juga lebih dikenal dengan nama gamenya Aurice, dan merupakan Ranker Dunia, peringkat 39, salah satu yang terkuat di Indonesia.

" Haa~, itu cukup melelahkan untuk menjawab satu-satu pertanyaan mereka. "

" Hmmm, itu salahmu menjadi Ranker tinggi, terkadang menjadi terkenal itu juga merupakan masalah tersendiri. "

Mendengar hal itu dari kekasihnya, Slark lalu duduk dan meminum sebotol Air Mineral. Lalu ia bertanya kepada kekasihnya.

" Bagaimana pengawasan terhadap para pemain yang berpotensial menambah kekuatan kita ? "

" Itu cukup bagus, walaupun aku belum menemukan seorang Player yang benar aku inginkan. "

Aurice sedikit memasang wajah kecewa dan duduk disamping kekasihnya itu.

" Jadi kau belum menemukan seorang Mage yang Flexibel, dan seorang Caster ya. "

" Itu benar, semua Mage dan Caster yang aku temui akhir akhir ini, terlalu mengandalkan Partynya dalam bertindak, aku tidak suka itu, mereka akan menjadi beban nantinya. "

Aurice sangat menginginkan Mage ataupun Caster yang dapat dengan Fleksibel membantu timnya selain memberi kerusakan atau menambah Buff, karena itu hanya akan merusak akhirnya.

" Kalau begitu berjuanglah, dan berdoa agar Indonesia terpilih menjadi salah satu dari 16 Negara itu. "

" Tentu saja. "

______________________________

[ Anda Telah Membunuh HobGoblin ]

[ Anda telah Naik Level ]

[ HobGoblin menjatuhkan Enchantment Crystal ]

" Fiuh Akhirnya, Level 35 "

Rex saat ini sedang merayakan keberhasilannya mencapai target yang ia tentukan, itu karena di Level 35 ini, Poin Statnya mencapai 251, dan itu artinya ia telah mencapai syarat Int minimal untuk menggunakan salah satu dari ketiga mantranya, [ Throne of Sphinx ].

Setelah melihat ketiga notifikasi itu, ia langsung mengambil Item Drop dari Hobgoblin, itu adalah Enchantment Crystal, yaitu sebuah batu yang digunakan Player untuk meningkatkan statistik itemnya, namun bukan meningkatkan Ranknya.

Misalnya jika sebuah Item atau Senjata, dienchant menggunakan batu ini, statisknya akan bertambah, kita dapat mengenchant sebuah item hingga +10, dan semakin tinggi tingkat Enchantment, semakin kecil peluar keberhasilannya, dan jika itu gagal, Tingkat Enchantmentnya akan turun satu tingkat.

Setelah memasukan Enchantment Stone ke Inventory, Rex langsung pergi mengecek statusnya. ia terutama fokus ke skill Throne of Sphinx.

[2] Nama : Throne of Sphinx

Rank : C ( Growth )

Type : Burst

Damage : 100 / Hit

Damage Rate : 10 hit / detik

Duration : 1 menit

MP Cost : 150

Cooldown : 30 minute

Int ( min ) : 250

Setelah memastikan bahwa skillnya dapat dipakai, Rex langsung pergi dan melaksanakan Quest yang diberikan oleh Denn, di desa beberapa hari yang lalu.

Rex lalu pergi ke Gua yang ia temukan kemarin, ia mengindikasikan gua itu sebagai Gua tempat dimana Denn menyegel tubuh Putri pertama Percha setelah mengobservasi sedimikian Rupa, sehari yang lalu.

Saat ia tiba didepan gua, Rex melihat susunan batu granit yang berada di mulut gua, batu batu granit itu ukurannya cukup besar.

Saat Rex sedikit mengintip ke dalam gua, ia menemukan bahwa gua ini sangat gelap, bahkan dinding gua di kanan dan kiri maupun langit langit gua, tak terlihat karena gelapnya.

Rex lalu membuka Inventory nya dan mengambil sebuah tongkat sihir, tongkat sihir ini adalah [ Luminer Praper ], merupakan tongkat sihir yang ia dapatkan dari item drop para PKer yang ia bantai kemarin.

Rex lalu memegang Luminer Praper di tangan kiri dan menyalurkan sihirnya sedikit ke tongkat itu, lalu seketika, kristal yang ada diujung tongkat bersinar terang sehingga Rex dapat melihat sekelilingnya, dilihat dari dalam, Gua itu sangatlah besar.

dan ditengahnya terdapat kolam air kecil, itu sangat cetek namun warnanya membuat Rex sedikit mengernyit.

" merah ? apa ini semacam air suci atau bagaimana. "

Mengabaikan warna air, Rex kembali berjalan menyusuri gua, yang tanpa sadar semakin menyempit dan menyempit, hingga jalan Rex terblokir, dia melihat sebuah jalan buntu, yang tertutupi oleh djnding didepannya, benar benar tidak ada jalan, namun setelah mengamati didnding sebentar, Rex memutuskan untuk menyentuhnya.

Rex menyentuh dinding didepannya sebentar, saat ia menyentuh batuan disekeliling lubang, itu tidak terbuat dari granit yang keras, melainkan kapur yang mudah runtuh.

Setelah memastikan bahwa itu adalah batuan kapur, Rex merobohkan batuannya menggunakan Ramesseus, hingga seluruh tembok yang menutupinya runtuh, dan membuat lubang yang cukup besar.

Namun, saat lubang itu terbuka, itu memancarkan aroma yang sangat tidak sedap, itu adalah bau busuk dan.

' Ini Bau darah, dan juga sangat pekat. '

Rex menutup hidung dan mulutnya karena bau ini terlalu menyakitkan untuk indranya, ini bau yang sangat mengerikan.

Rex memberanikan diri masuk ke ruangan, namun saat ia masuk kedalam ruangan baunya, menjadi lebih pekat, dan saat ia membukanya, jantungnya serasa berhenti.

Diseluruh sudut ruangan, di kanan, kiri depan, bahkan tergantung diatas, mayat berdarah, ada yang sudah terputus , ada yang sudah berubah menjadi tengkorak, ada yang sudah tercincang, ini semua sangat kejam.

Mata Rex melebar, bukankah ini hanyalah permainan ? bukankah ini terlalu berlebihan ? Hal itu terus terngiang dikepalanya, didalam 16 tahun hidupnya, ia belum pernah melihat hal sekejam ini.

Banyak perasaan campur aduk menerpanya, Simpati, Marah, Frustasi, Kesedihan, semuanya bercampur menjadi satu di dalam pikiran Rex saat ini.

Perasaan ini, terlalu nyata.

Saat Rex masih dalam pikirannya, ia mendengar suara langkah kaki yang perlahan lahan lebih jelas.

* Tak *

* Tak *

Lalu didepan mata Rex, muncul sebuah makhluk berbentuk macan, namun dengan sayap seperti Elang, itu sangat besar tingginya sekitar 4 meter, dan sangat mengerikan.

Dan Rex dapat melihat sebuah Nama Emas di atas kepalanya, yang berarti makhluk ini adalah NPC bernama.

Dan tertulis disana.

" Sitri. "

Oke, dah gitu aja sih. (^~^)

Aerercreators' thoughts