webnovel

Coincidence of Fate [INDONESIA]

"Menurutmu apa perbedaan antara kebetulan dan takdir?" Sebuah pertanyaan yang saat itu Ia ucapkan tanpa benar-benar menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Semua hal yang selama ini Ia percayai sebagai bagian dari hidupnya, tertanya menyimpan lapisan rahasia yang terlalu dalam untuk Ia gali. Tidak ada buku panduan dalam hidup untuk menghadapi permainan takdir, tetapi bukan berarti dirimu hanya bisa menunggu bukan? Sama halnya dengan Asha. Ia hanya ingin melakukan apa yang bisa Ia lakukan dalam hidup, supaya paling tidak setiap hembusan nafas miliknya memberikan sebuah makna. Tetapi ketika pertanyaan yang Ia lontarkan ketika masih sangat kecil dan polos itu kembali menghantuinya - Apa yang harus Ia lakukan? "Mengapa kamu menganggap pertemuan kita ini hanya sebatas kebetulan dan bukan sebuah takdir?" Asha hanya berharap untuk mewujudkan harapan yang membuatnya bertahan hidup selama ini. Ia tidak pernah mengharapkan sebuah perubahan drastis. Hidup sebagai rakyat biasa, dikelilingi oleh Crown Prince, penerus Duke dan juga anak seorang Marquess adalah hidup yang tidak pernah diminta oleh Asha. "Aku... menyukaimu Asha." "Aku tahu ini bukanlah hal yang seharusnya aku lakukan. Tapi percayalah hanya dirimu yang... berharga untukku, Asha." "Please Asha, Aku hanya memerlukanmu..." Disitulah Ia, gadis dengan sebuah garis takdir yang terlalu rumit untuk disimpulkan dalam satu blurb. Mulai dari lika-liku pertemanan, keluarga dan juga polemik cinta adalah hal yang harus dihadapinya, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu kemana cerita ini akan berakhir. Dan dia adalah Asha - tokoh utama dari cerita ini. Lalu terakhir, menurut kalian... Apakah lebih baik ketika kita mengatakan cinta sebagai sebuah rangkaian dari kebetulan atau sebuah ikatan tali takdir yang menyatukan dua garis nasib yang berbeda? -priscillangel-

priscillangel · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
14 Chs

Part 10

Untung saja perjalanan dari Escuela Academy ke tailor yang sudah di pesan lebih awal oleh Axel tidaklah terlalu jauh. Jadi paling tidak situasi yang canggung di dalam carriage yang ditumpangi Asha, Klaus dan Illias tidak berlanjut lebih lama. 

Sesampainya di tailor yang memiliki nama – Genevieve Tailor, Asha barulah menyadari kalau Axel Alderidge tidak membawa mereka ke tailor biasa. 

Genevieve Tailor adalah pemegang status tailor terbaik di Ridgewell Empire selama puluhan tahun. Bahkan keluarga noble yang bisa masuk dalam list pelanggan mereka tidaklah banyak, karena fokus utama dari Genevieve adalah Royal Family. 

Jadi ini membuat Asha kembali teringat kalau anak-anak noble yang ada bersama dirinya dan Klaus saat ini bukanlah keturunan noble 'biasa' di Ridgewell Empire. 

Axel Alderidge memang memiliki status sama seperti Klaus, yaitu anak dari seorang Marquess. Tetapi Marquess Alderidge adalah tangan kanan dari Duke Rutherford – sosok utama dibalik naiknya Emperor Vardan dalam tahta, dan merupakan salah satu keluarga terkuat saat ini di seluruh fraksi noble Ridgewell. 

Sepertinya Asha harus mengingatkan dirinya sendiri untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dihadapan mereka semua. 

Pembawaan Axel, Illias dan juga Helena dalam memperlakukan Asha terkadang membuat dirinya lupa kalau mereka memiliki perbedaan status yang sangat jauh. 

Meski Asha sempat memikirkan itu terjadi karena mereka menganggap dirinya sebagai 'anak adopsi' dari Marquess Blair. 

Secara hukum memang asumsi itu tidaklah benar, tetapi dari cara Klaus memperlakukan Asha, mereka sangat mungkin menyimpulkan hal itu. 

"Kamu sudah menemukan dress yang menurutmu oke?" tanya Helena yang sejak tadi terlalu fokus dalam memperhatikan booklet 1dari seluruh dress terbaru yang dimiliki Genevieve. 

"Aku rasa dress ini dan ini… akan terlihat bagus untukku bukan?" tanya Helena tanpa menunggu jawaban Asha, dan menunjukkan dua gambar dress yang menurutnya terbaik. 

Dress berwarna lilac dan juga dress berwarna light green dipilih oleh Helena. Asha mengakui bahwa dua dress yang dipilih oleh Helena akan membuat kecantikan Helena terlihat lebih mencolok. 

Rambut panjang milik Helena memiliki warna hijau muda yang terkadang di bawah sinar terik matahari terlihat seperti blonde, dan ditambah dengan warna biru cerah di kedua matanya membuat Helena terlihat seperti tipikal pemain utama dalam sebuah cerita novel romansa. 

Jadi Asha yakin warna apapun juga akan terlihat cantik pada Helena. 

"Ya. Semua terlihat bagus untukmu Helen." Ucap Asha jujur, dan Helena membalas pujian itu dengan senyuman lebar. 

"Bagaimana denganmu?" tanya Helena dan melihat booklet yang ada di tangan Asha. 

"Entahlah. Aku berencana untuk memilih warna soft yellow, karena aku rasa tidak ada salahnya menggunakan warna cerah untuk acara ulang tahun." Jawab Asha, dan Ia menunjuk dress yang Ia maksud. 

"Wah… ini pasti akan terlihat menakjubkan untukmu Asha!" 

"Ayo…" ucap Helena dan menarik tangan Asha untuk segera menemui pelayan yang ditugaskan untuk membantu mereka memilih dress. 

Setelah menyerahkan pilihan dress mereka, Asha dan Helena pun memasuki ruangan khusus untuk melakukan pengukuran dress mereka. 

"Aku yakin ketiga pria itu pasti sudah terlalu bosan…" ucap Helena sembari tertawa ketika menyadari mereka menghabiskan waktu terlalu lama dari perjanjian awal. 

"Tapi aku cukup terkejut mereka benar-benar memilihkan kita dress lainnya." Tambah Helena, dan Asha mengangguk pelan. 

Selain beberapa dress yang sudah dipilih Helena dan Asha, ada beberapa tambahan dress yang dipilihkan oleh Axel, Klaus dan Illias untuk mereka. Dan yang paling mengejutkan adalah fakta dimana mereka memilih dress itu dengan pertimbangan yang lebih dalam dari apa yang Helena dan Asha lakukan. 

"Pilih warna ini… dengan rambut merah yang dimiliki Asha pasti akan terlihat sangat bagus." 

"Tapi bagaimana dengan ini? Aku yakin kalau Helena mengikat rambutnya dan menambahkan beberapa aksesoris seperti kalung diamond akan terlihat bagus."

"Dan untuk model dress seperti ini pasti akan membuat Helena dan Asha terlihat menjadi pemain utama dalam ball." 

Dan sebenarnya masih lebih banyak lagi. 

Tidak hanya Klaus, Axel dan Illias juga memberikan masukan pada semua pilihan dress yang menurut mereka bagus, entah itu untuk Asha ataupun Helena. Membuat Asha berpikir kalau sebenarnya yang ingin membeli dress adalah mereka dan bukan dirinya ataupun Helena. 

Itu membuat Asha dan Helena tertawa karena keseriusan yang mereka tunjukan. 

"Oya Helen. Apa ada sesuatu yang terjadi antara dirimu dan Young Lord Alderidge?" tanya Asha ketika mengingat kejadian dimana Illias harus ikut dalam carriage milik Klaus dan dirinya. 

"Hm? Apa maksudmu?" 

"Tadi… Young Lord Danvers bilang kalau ada sesuatu yang harus dibicarakan oleh Young Lord Alderidge denganmu. Jadi Ia terpaksa ikut dengan carriage ku dan Brother Klaus." 

"…" 

Helena menatap Asha dengan tatapan seakan informasi yang diucapkan Asha barusan tidak pernah di dengar olehnya. 

Dan itu membuat Asha bingung. 

"Ah… Haha…" Tapi tiba-tiba Helena yang sepertinya menyadari sesuatu dan tertawa kecil, 

"Tadi… Hmm… ada beberapa hal yang harus dibahas tentang urusan di keluarga kita. Dan karena ini sedikit… privasi… jadi Brother Axel meminta Senior Illias untuk ikut denganmu." Ungkap Helena setelah Ia berusaha mengatur kalimat yang 'meyakinkan'. 

Tapi Asha yang hanya mengangguk kecil seakan ikut tersadar kalau ada sesuatu yang tidak – sesuai. Namun, untuk menyimpulkan kalau seseorang seperti Illias Danvers 'berbohong' demi ikut dengan carriage miliknya dan Klaus adalah hal yang – tidak mungkin terjadi bukan?

Lagi pula apa yang bisa didapatkan oleh Illias, putra dari Duke Danvers untuk ikut dengan Asha dan Klaus? 

"Kamu sudah selesai bukan? Let's go, mereka pasti sudah menunggu." Ucap Helena ketika melihat kalau proses mengukur yang harus dilalui Asha sudah selesai. 

Ketika keduanya keluar dari ruangan khusus yang digunakan oleh Asha dan Helena, tanpa mereka sadari kerumunan sudah terbentuk di ruang tunggu membuat keduanya sedikit terkejut. 

"Well… terkadang aku lupa kalau Brother Axel lebih terkenal dari yang aku kira." Ucap Helena, dan diikuti dengan anggukan oleh Asha. 

Beberapa lady yang terlihat jauh lebih tua dari Asha dan Helena terlihat memperhatikan ketiga pria yang sedang duduk menunggu di sofa yang ada. Dan jujur Asha juga kembali mengingat kalau Klaus adalah salah satu putra noble yang terkenal akan ketampanannya di Calvert Kingdom. 

Dimana tentu itu juga berlaku di Ridgewell. Apalagi ketika ketiganya, Klaus – Axel dan Illias berada di satu tempat yang sama, sudah jelas akan mengundang banyak perhatian. 

Seperti saat ini. 

"Brother." 

"Ah, kalian sudah selesai? Hm, kita masih ada waktu sisa untuk berjalan-jalan di sekitar capital. Apakah kalian mau?" tanya Axel setelah memastikan waktu pada jam saku miliknya, 

"Oh. Aku sepertinya harus kembali lebih dulu dengan Brother Klaus." Ucap Asha, 

Ada beberapa hal yang perlu Asha lakukan, dan setelah mengingat kemungkinan bagi Asha untuk keluar dari Academy seperti hari ini adalah langka, Ia ingin memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. 

Hanya saja Asha lupa membicarakan ini dengan Klaus – atau lebih tepat dikatakan Ia tidak bisa membicarakan ini dengan Klaus karena Illias tiba-tiba ikut di dalam carriage mereka. 

"… Aku rasa kita harus berpisah disini." Ucap Klaus pada akhirnya setelah melihat kalau ekspresi wajah dari Asha tidak berubah menunjukkan Asha memang ada perlu melakukan sesuatu. Dan tentu bagi Klaus sendiri, Ia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, karena yang terpenting Asha tidak melakukan sesuatu sendirian tanpa sepengetahuannya. 

Meski sebenarnya sangat kecil kemungkinan bagi Asha untuk melakukan hal diluar ijin Klaus ataupun Marquess James. 

"Baiklah. Sampai bertemu di Academy kalau begitu. Bye Asha." Ucap Axel diikuti dengan lambaian tangan Helena dan anggukan kecil dari Illias. 

Sesampainya di dalam carriage, Klaus langsung menanyakan apa yang ingin dilakukan oleh Asha. 

"Aku butuh mengunjungi beberapa tempat. Dan yang pertama adalah Black Owl Guild2. Sebenarnya aku butuh ke beberapa tempat, tapi mengingat waktu yang ada sangatlah sedikit sebelum pesta ulang tahun dari Her Highness Princess Laura, aku rasa mendapatkan informasi tambahan tentang perkembangan arus di perkumpulan noble yang ada di Rigdewell Empire adalah yang terpenting." Jelas Asha,

"Hah… aku kadang sering lupa kalau dirimu selalu memikirkan dua bahkan tiga langkah lebih jauh dari apa yang sebenarnya kita hadapi." 

"Hahaha… tapi aku butuh bantuan Brother kali ini." Ucap Asha sembari memberikan sebuah kertas memo yang sudah Ia siapkan sebelumnya. 

Sebenarnya kalau tidak ada acara membeli dress kali ini, Asha sudah memutuskan untuk mencari Klaus dan hendak meminta tolong untuk melakukan beberapa hal untuknya. Tetapi berhubung, Asha bisa melakukan perjalanan sendiri karena mendapatkan ijin khusus, Ia memutuskan untuk sedikit mengganti rencana yang ada. 

"Black Owl Guild adalah guild terbaik untuk masalah informasi tentang semua hal yang ada di Ridgewell. Tetapi… mereka hanya mau berhubungan dengan noble, dan informasi yang aku dapat dari beberapa guild yang ada di Calvert Kingdom, mereka hanya menerima klien noble karena mereka biasanya melakukan kontrak khusus." 

"Mereka tidak hanya meminta bayaran uang tapi mereka meminta kita juga memberikan informasi padanya ketika mereka membutuhkannya. Tentu sebagai klien kita bisa memilih untuk memberikan atau menolak permintaan informasi yang dirasa tidak menguntungkan." 

Asha menjelaskan situasi yang ada saat ini, dan Klaus pun yang sedang membaca memo dari Asha mengangguk mengerti. 

"Jadi pada intinya kita perlu bertukar informasi bukan? Tapi melihat dari memo ini… mereka tidak menerima sembarangan noble…" 

"Ya. Hanya noble yang mereka rasa menguntungkan yang akan diterima sebagai pelanggan." Ucap Asha. 

"Dan menurutmu nama 'Blair' bisa membantumu untuk melakukan kontrak dengan Black Owl?" tanya Klaus memastikan apa yang sebenarnya Asha butuhkan. 

"Brother Klaus… nama Blair mungkin tidak terlalu dikenal di Calvert Kingdom karena kita tidaklah terlalu aktif dalam masalah politik kecuali di beberapa hal yang memang Uncle James butuhkan. Tetapi di Ridgewell Empire, nama dari Marquess Blair memberikan berat yang berbeda." 

"Itu karena Ayah membantu menghentikan perang yang ada." 

"Ya, dan karena itulah aku yakin Black Owl pasti merasa kedatangan penerus satu-satunya dari Marquisate Blair adalah kesempatan mereka untuk paling tidak memasuki ranah politik dari Clavert Kingdom." 

Asha tidak terlalu pasti tentang dinamika politik yang ada antara Calvert dan Ridgewell saat ini, tapi yang pasti keduanya masih memiliki gap yang cukup signifikan meski sudah sama-sama melakukan perjanjian perdamaian. 

Jadi sebagai guild ternama akan informasi yang ada di Ridgewell Empire, Black Owl pasti akan menerima kontrak yang dibuat oleh Klaus. Bagi mereka memiliki klien dari Marquisate Blair adalah kesempatan yang hampir tidak mungkin terjadi. 

"Asha… soal ini… Apakah Ayah tahu?" tanya Klaus perlahan karena Ia sepertinya menyadari kalau apa yang hendak dilakukan Asha dengan melibatkan pihak ketiga seperti Black Owl adalah hal yang terlalu 'berbahaya' untuk anak seumuran mereka. 

Meski kecerdasan Asha dan status Klaus membuat mereka tidak bisa dianggap anak pada umumnya, tetap saja pada kenyataannya Asha masih berumur 12 tahun, dan Klaus 14 tahun. 

"Tentu saja. Aku tidak mungkin melakukan seperti ini tanpa ijin Uncle James." 

"Hah." Klaus menghela nafas lega setelah mendengar jawaban dari Asha. 

Dari Genevieve Tailor ke tempat dimana Black Owl guild berada tidaklah terlalu jauh, dan sesampainya disana Klaus turun dari carriage bersama seorang pengawal yang dibawa mereka sebelum bergegas melakukan apa yang Asha minta. 

Sebenarnya Asha lebih merasa tenang untuk ikut langsung memasuki Black Owl guild, tapi mengingat usianya, Asha berpikir akan lebih baik jika Klaus melakukannya sendiri. Asha yakin kalau mereka, para anggota guild, melihat anak biasa seperti Asha yang tidak berdarah noble ikut bersama Klaus, mereka hanya akan memandang sebelah mata. 

Tetapi seiring berjalannya waktu, Asha mulai merasa kalau Klaus sudah terlalu lama berada di dalam Black Owl guild. 

Hanya saja tepat ketika Asha memutuskan untuk turun dan menyusul Klaus, Ia melihat kalau Klaus berjalan keluar dari Black Owl guild, dan bergegas memasuki carriage yang ada. 

"Aku rasa mereka memang harus diakui sebagai guild terbaik di Ridgewell." Ucap Klaus sesaat setelah Ia duduk di dalam carriage. 

"Ini. Sesuai dugaanmu, mereka melakukan sedikit screening tentang statusku, tetapi karena aku sendiri sudah cukup dikenal di Escuela jadi mereka sudah memiliki beberapa informasi tentangku. Dan berkas itu adalah jawaban dari informasi yang kamu butuhkan." 

Asha membuka amplop yang ada di tangannya, dan mulai membaca beberapa hal. 

"Aku pikir anak dari Emperor Vardan Ridgewell saat ini hanya ada dua bukan? Crown Prince Micah dan Princess Laura? Dan seharusnya tidak ada Royal Family lain di Ridgewell Empire saat ini, yang memiliki status untuk menduduki penerus tahta. Jadi… bagaimana bisa pertumbuhan kelompok oposisi mereka bertambah sepesat ini?" tanya Asha ketika membaca tentang perkembangan politik di Ridgewell. 

"Menjadi satu-satunya penerus tahta tidak berarti para noble akan sepenuhnya mendukung Crown Prince yang ada. Pada intinya para noble menginginkan pemimpin yang menguntungkan mereka, dan tingkat keserakahan para noble pasti akan selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Jadi… mereka pasti akan menuntut banyak hal pada Emperor saat ini." 

"Dan deklarasi keputusan Emperor Vardan yang menolak untuk memiliki istri lagi selain Empress Darla pasti membuat para noble semakin merasa terpojok." 

"Ya. Maka dari itu mereka berusaha melakukan tekanan dari sisi lain. Menurutku para noble yang ada di informasi yang kamu pegang itu tidak benar-benar bermaksud untuk melakukan pemberontakan akan kekuasaan Emperor saat ini. Mereka… hanya melakukan tekanan dengan cara yang mereka bisa untuk memancing komunikasi dengan Emperor." 

Asha tahu kalau kedudukan tahta yang terlihat sangat megah itu sebenarnya lebih rapuh dari sebuah embun yang ada di atas daun. 

Sekali hembusan atau hentakan dari perkumpulan noble yang bergabung, pemberontakan dan serangan tidak terduga bisa terjadi. Dan menyadari itu, Asha semakin menyadari kalau posisi Crown Prince Micah tidaklah senyaman yang Asha bayangkan. 

"Kamu tidak perlu khawatir." Ucap Klaus yang menyadari perubahan raut wajah Asha, 

"Duke Rutherford dan Duke Danvers. Mereka adalah dua pilar utama dari perkumpulan noble yang ada di Ridgewell. Bisa dikatakan kedudukan dua dukedom itu hampir setara dengan kekuatan Emperor seorang diri, jadi selama kedua dukedom itu masih ada – aku yakin tahta Ridgewell Empire tidak akan goyah dengan tekanan kecil seperti ini." 

"Aku tahu…" ucap Asha sembari tersenyum, 

"Tapi mengapa Empress Darla juga tidak membuka akses para noble untuk menjadi Lady-in-waiting3?" tanya Asha ketika membaca informasi itu pada bagian Empress Darla Ridgewell. 

"Oh, itu karena Empress Darla sebenarnya berasal dari keluarga yang tidak terlalu berpengaruh. Kalau tidak salah Empress Darla merupakan putri dari sebuah county kecil di daerah timur Ridgewell Empire. Bahkan rumor mengatakan Empress Darla bisa bertemu dengan Emperor Vardan adalah hal yang tidak pernah mereka bayangkan." 

"Mereka… bertemu karena sebuah ekspedisi yang dilakukan His Masjety The Emperor saat masih menjadi Prince bukan?" Asha mengingat tentang hal ini, karena Ia juga terkejut tentang kenyataan kalau Empress Darla sempat di tolak menjadi Empress sebelum Ia akhirnya melahirkan Crown Prince Micah dan memperkuat kedudukan Emperor saat ini. 

"Pertemuan yang bisa dikatakan memiliki kemungkinan yang hampir mustahil. Bagaimana bisa ekspedisi seorang Prince, mengalami masalah kehilangan beberapa bahan makan utama dan terpaksa menunda beberapa hari di sebuah wilayah kecil yang mereka tidak pernah perhitungkan sebelumnya. Dan di tempat itu Ayah dari Empress Darla yang merupakan seorang Count tanpa kekayaan yang seberapa, membantu Prince Vardan dan membuat Prince Vardan bertemu dengan Empress Darla." 

"Well, mengingat Prince Vardan saat itu tidak memiliki pendukung yang besar, bukankah ada rumor yang mengatakan The Late Empress sebelum ini membencinya dan menjadi dalang dibalik yang terjadi saat ekspedisi?" tanya Asha, 

"No. Aku rasa itu tidak mungkin, kejadian yang ada adalah wagon 4yang membawa bahan makanan untuk perjalanan ekspedisi tiba-tiba di masuki oleh beberapa hewan liar saat mereka melakukan camping di Hutan. Dan hampir dua per tiga bahan makanan mereka lenyap." Jawab Klaus menceritakan informasi yang sebenarnya tidak diketahui oleh banyak orang. 

Bahkan Klaus mengetahui ini karena Ia bertanya pada Lucian. 

"Mengenal karakter dari The Late Empress Catriona yang saat itu membenci keberadaan Prince Vardan karena keberadaan Prince Vardan mengancam status putranya Crown Prince Vernand – aku rasa kejadian yang ada terlalu – biasa dan cukup kekanakan. Lagi pula ekspedisi yang ada saat itu adalah hal yang dirancang oleh The Late Emperor untuk mengamankan Prince Vardan dari ancaman The Late Empress Catriona." 

Asha yang juga membaca beberapa sejarah tentang Ridgewell Empire, kembali mengingat beberapa nama yang barusan diucapkan oleh Klaus. 

Kenyataannya The Late Empress Catriona adalah sosok yang sangat serakah akan kekuasaan.

The Late Empress Catriona jugalah yang menjadi dalang dari kematian Ibu kandung Prince Vardan yang saat ini memegang tahta Emperor dari Ridgewell Empire. 

Tetapi perjalanan Prince Vardan sendiri menjadi Emperor harus diakui oleh Asha merupakan perjalanan yang sangat tidak mudah. 

Ada banyak sekali pihak yang terlibat dan juga harus dikorbankan di dalam perjalanan memperebutkan tahta. Dan ketika Asha pertama kali membaca tentang sejarah Ridgewell Empire, Asha masih tidak bisa percaya kalau semua itu terjadi tidaklah terlalu lama sebelum kelahirannya. 

Apalagi ketika mengingat salah satu bukti nyata akan keberhasilan perang tahta yang ada sekarang berada di satu kelas dengan Asha. 

"Lalu apa ada informasi yang sekiranya bisa kamu gunakan?" tanya Klaus, 

"Entahlah. Aku perlu beberapa kali membaca dan memastikan lebih lanjut, tapi sepertinya ini cukup. Aku tahu kalau aku mungkin tidak bisa langsung bertemu dengan Empress Darla di pesta ulang tahun Princess Laura. Tapi paling tidak dengan informasi ini aku bisa memastikan diriku tidak melakukan kesalahan yang tidak perlu." 

Sebenarnya Asha berharap ada informasi yang cukup penting baginya, supaya bisa Ia gunakan sebagai bahan negosiasi untuk bisa mencari celah berbicara dengan Empress Darla. Tapi sepertinya Asha harus lebih bersabar tentang ini. 

-bersambung-

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

with love,

priscillangel

priscillangelcreators' thoughts