webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1019 Chs

IV-209. Kenangan Pertama

"Tolong anda ke luar," pinta Hendra menahan diri.

Mia mengangguk dan mundur meninggalkan perempuan hamil yang belum berhenti menangis. Yang mana, di detik ini si mata coklat sembab tersebut tengah mendapatkan pelukan suaminya.

Punggungnya diusap-usap, tak lama kemudian pelukan itu meregang. Dan sang Lelaki bermata biru lekas menghapus air mata istrinya. Menggunakan ujung-ujung jari, lelaki tersebut menapaki pipi sang istri. 

Dia mencoba menghilangkan butiran air yang merembes di pipi perempuan hamil. 

"Jangan menangis, kamu membuatku terluka ketika aku melihat tangisanmu," ujar Mahendra mengecup pelipis istrinya. Sekejap kemudian pelukan ia tunjukkan. 

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com