webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1019 Chs

IV-159. Kini Moster Itu Berjalan Ke Arahku

Aku memejamkan mata.

Aku mendengarkan suara berdengung di telinga aku yakin hanya hitungan detik aku akan mendapatkan hantaman. Anehnya hantaman itu tak kunjung datang.

Kuberusaha membuka mataku lebar-lebar, selebar aku bisa aku bisa melihat sebuah tangan mencengkeram kuat tangan pria yang hampir memukulkan tabung gas 40 cm atau sekitar 0,5 meter kubik. Aku sadar betul andai tabung itu menyentuh kepalaku bukan sekedar pingsan mungkin aku akan gagar otak.

Dalam sekian detik aku bertemu mata dengan suamiku, dia mencengkeram tangan itu kuat-kuat sampai aku bisa melihat tabung 40 centimeter jatuh dan menggelinding menyentuh kakiku. Hendra dengan gerakan samarnya seolah mengirim sinyal supaya aku lekas menghindar. Aku merambat masuk kembali ke dalam lorong ranjang-ranjang kosong.

Pria yang tangannya di cengkerama suamiku memekik menghantam kendang telingaku. Kututup daun telingaku, mataku enggan menutup, aku takut terjadi sesuatu pada Mahendra.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com