webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1019 Chs

III-216. Kau Lagi! Kau Lagi!

Mobil mewah memasuki kampung pinggiran sungai. Aruna mengamati dengan penuh kesan, perempuan tersebut tidak asing dengan hal-hal semacam ini.

Sebelum dan sesudah menjadi istri Mahendra -sebelum ia mengandung baby di dalam perutnya-, suaminya masih mengizinkan dia berkeliaran mengajar di sudut kota, yang penampakannya tidak jauh berbeda dengan kampung yang kini ia lalui menggunakan mobil mewah Hendra. 

"Berhenti di situ.. itu rumahku," Kihrani turun lebih dahulu, ia berusaha berlari lebih cepat menuju rumahnya. 

Berbeda dengan Aruna yang menuruni mobilnya dengan pengamatan lekat sang ajudan. Alvin nampak kecewa karena dia tidak lebih cepat dari cara nonanya turun, dari mobil. Perempuan dengan mata coklat menyala lebar, ia merapikan sweater rajut yang membungkus dirinya.

"Nona anda tidak apa-apa berada di tempat seperti ini?" Alvin mulai khawatir. Nonanya melangkah terlalu jauh. 

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com