webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1020 Chs

III-211. Saudara Sepupu

"Oh.  Anda ingin hadiah tambahan? Saya bisa meminta yang di panggung menyanyikan lagu yang anda sukai," Gesang lagi-lagi berusaha membuat suasana jenaka. 

"Ananta.. atau pangky.  Mungkin pay dulu yang berkenalan dengan anda," 

"Kakak.. mudurlah kak," ada gelagat berbahaya tercium Gesang. Suara gesang berbisik pada telinga kakaknya.

Dua pria yang sebenarnya sangat erat ikatan saudaranya tengah beradu mata. lekat mereka menatap. Kontur wajah yang sama cara menatap yang hampir serupa, hanya berbeda pada warna matanya. Jika Gibran hitam pekat di tengah-tengah warna putih. Mahendra tentu dengan warna birunya yang sangat asing tersebut.

"Hendra.. bukan begini caranya." Bisik Surya mereda.

"Selamat malam semua.." ini suara pembawa acara Byan dan Ayu, dua orang pembawa acara kawakan yang malang melintang di berbagai acara talkshow.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com