webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
1020 Chs

II-166. Jatuh di Lantai

[Sudut Restoran]

Dua orang kuasa hukum duduk berhadapan melepas rasa lelah. Resto mini malis dengan bangku-bangku kayu dan interior yang cenderung bernuansa kecokelatan memberi rasa nyaman sejenak untuk melepas penat. Jalanan di luar yang masih padat, ketika dua sahabat yang juga musuh bebuyutan saling melempar pandang, kemudian terkekeh wujud implisit ekspresi saling menghina.

"Aku mau muntah saat kau menghina Dokter paruh baya yang membela pasiennya dengan berkata 'jangan mempertaruhkan reputasimu demi uang' harusnya kau berdiri di depan cermin dan mengumpat dirimu sendiri," Rendy Nasution begitu berbangga menikmati kemenangannya bahkan bisa menghina saingan terberatnya. 

"Haha, sudah cukup menghinaku?" Fernando terlihat meletakkan sendoknya, "lakukan lagi kalau masih ada list (daftar kalimat hinaan) -nya," 

"Tidak -ah', aku sudah cukup puas hari ini," Rendy menggerakkan tangan kanannya, sebuah tanda agar Fernando melanjutkan makannya. 

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com