webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
86 Chs

Bab 54

Setiba Di Rumah , Bulan menjatuhkan diri ke sofa Di ruang TV Dan melepas tas selempang kecil yang ia bawa.Bulan bersandar pada Sandaran Sofa menekuk begitu Dalam wajah manisnya.Sandra yang baru Menyadari kedatangan anaknya langsung keluar dari Dapur dan Berjalan menghampiri Bulan

" Sayang kok kamu Pulang nggak Bilang-bilang,sih ? ucap Sandra Seraya Duduk di Samping anaknya itu "

" iya aku lupa " Bulan Tersenyum yang Dipaksaka lantas menekuk wajahnya lagi "

" kok di tekuk gitu mukanya ? kamu kenapa ? Sandra menepuk Sekali pipi Bulan.Bulan menggeleng Sembari mengubah posisinya menjadi Duduk tegap dan tersenyum Segaris, membuat wajahnya terlihat lucu "

" Bener nggak apa-apa ?" Sandra sambil membelai halus Rambut panjang Bulan

Bulan lagi-lagi mengangguk dan kali ini sambil berucap " nggak apa-apa Ma "

" Ya udah " Sandra balas tersenyum lalu Raut wajahnya Berubah menjadi Serius " Oh iya Mama mau ngomong sesuatu Sama kamu "

" Apa Ma "

" Lusa Mama mau pergi ke Medan ada kerjaan Dadakan di Sana Dan Mama nggak Bisa membatalkan Secara Sepihak " Sandra menatap Bulan penuh harap " Kamu Bisa Mama tinggal Buat beberapa hari aja ? kamu Boleh aja temen-temen kamu Main di sini Biar kamu nggak kesepian lagi "

" Ta-tapi ...." Bulan tergagap " Aku sebentar lagi mau ujian Nasional Ma Berarti Mama nggak ada di Dekat aku dong "

" Mama bisa kasih kamu Semangat Lewat telepon atau Video call Kita masih Bisa berkomunikasi Sayang "

" Mama Di sana beberapa lama "

" Nanti Mama Kasih tau ya "

" Oke " Bulan mengangguk paham lalu ia Bangkit Dari sofa dan meraih Tasnya yang tergeletak di sampingnya " Aku ke kamar ya Ma "

Dengan langkah gontai Bulan Beranjak ke kamarnya Rambutnya terurai agak Berantakan bahkan jepitannya Sudah melenceng tak karuan Dari rambutnya mungkin gara-gara memakai helm tadi

Tiba di kamar, Bulan langsung menghampiri kasur lalu merebahkan diri ke atas benda empuk itu menghela nafas lega Bulan menatap lurus ke arah langit kamarnya yang Ditempel stiker benda luar angkasa glow in the Dark.

Agar saat lampu kamar Dimatikan stiker-stiker lucu itu akan menyala Dan menghiasi Kamar Bulan

Bulan tersenyum sendu sembari mengingat kembali percakapannya Dengan Bumi di motor Sudah berhari-hari Bulan menunggu Bumi menjelaskan Tentang Kalimat Sakral itu tetapi nyatanya cowok itu masih tidak peduli akan hal tersebut,ia malah mengaku lupa arti dan kalimat itu padahal.... Bulan mengharapkan adanya Sebuah keajaiban yang membuat Bumi mau mengakui perkataan tersebut.Tidak heran bila saat ini Bulan sedang diselimuti Rasa kecewanya

Di pagi hari

pagi ini semua yang ada dihadapan Bulan Seakan membuatnya bosan.Suasana hati Bulan masih kacau mengingat Bumi yang sampe sekarang tidak mau menjelaskan kalimat itu.Saat Bulan mendaratkan bokongnya di atas bangku, Bumi menoleh sekilas ke arahnya dan kembali menatap Kertas putih yang ada di Depannya

" ini Lo yang nulis ya ? celetuk Bumi sambil menunjuk kertas yang ada di atas mejanya "

Bulan melirik kertas itu dan seketika ia melotot bersamaan dengan mulutnya terbuka, lebar, spontan Bulan merampas kertas tersebut lantas meremuknya agar Bumi tak bisa melihatnya lagi Cowok itu malah terkekeh " Gue udah liat kali percuma Lo tutup-tutupin "

" ih Lancang Banget sih liat barang orang ! Omel Bulan pipinya bersemu merah tak bisa dipungkiri semalu apa ia saat ini.Bagaimana Tidak kertas itu merupakan sebuah coretan isi hati Bulan terhadap Bumi dengan tambahan lukisan kecil dengan tambahan lukisan kecil wajah cowok tersebut lukisan yang pernah Bulan Buat beberapa hari lalu dan Bumi dilarang untuk melihatnya

" Salah sendiri nggak dibawah pulang kertasnya Jatoh di lantai di bawah kolong meja gue lagi,wajar dong kalau gue ambil ! Bumi berujar santai tidak peduli dengan wajah Bulan yang Sudah semakin memerah seperti kepiting rebus

Bulan Tidak mampu berkata-kata lagi.ia segera meremas kertas tadi sampai benar-benar remuk berubah menjadi bola kertas Bumi yang melihatnya itu malah menaikkan satu alisnya bingung ia bertanya " kenapa di Rusak "

" nggak apa-apa " jawab Bulan terdengar ketus

" itu puisi lirik lagu atau apa sih ? tanya Bumi lagi " By the way kok lukisan muka orangnya Mirip lukisan muka gue yang Lo kasih ke gue waktu itu "

" ish udah kamu nggak perlu tahu " Bulan jadi salah tingkah

" Ya udah sih kan gue cuma nanya " Bumi mendengus " lagian gue udah baca semuanya "

" Serius kamu udah baca semuanya ? Bulan Semakin terperanjat Bumi pun langsung mengangguk tanpa memikirkan betapa salah Tingkahnya Bulan saat ini "

Bulan menatap kertas itu yang sudah menjadi Bola itu,lalu terbayang Kalimat yang tertulis di sana Kalimat penuh makna dan memiliki pesan tersirat di dalamnya Namun Bumi telah membaca itu membuat Bulan kepalang malu

kamu Cowok yang pertama kali membuat aku terpesona sama kegalakan kamu

Nggak ada sehari pun kamu nggak marah-marah tapi aku suka kamu itu sebenernya lucu, sayangnya kamu terlalu kaku buat ekspresiin itu

kamu juga Baik tapi galak Banget

Aku suka sama kamu dari awal ketemu

Yang ada di benak aku,pas pertama kali aku liat kamu itu ganteng... banget

sayangnya kamu nggak pernah Bisa membuka hati kamu buat seseorang

Hati kamu terlalu Dingin kayak bongkahan es

Seandainya aku bisa,aku pengin banget ungkapin perasaan aku ke kamu

tapi aku ragu Aku takut kamu nggak suka sama aku

aku juga ngerti kamu lagi nggak mau pacaran,kamu lebih mentingin pendidikan kamu

lagi pula aku itu cuma orang Baru yang dateng tanpa sengaja menjadi temen kamu

Aku tetep bersyukur setiap hari aku bisa bertemu sama kamu, masih ngeliat muka kamu yang selalu bikin gemas

Dan aku bersyukur Sampai sekarang aku masih bisa jadi temen kamu

with love

B

Bulan langsung merutuki nasib untuk dirinya sendiri ia bahkan tidak berani menatap Bumi tidak mau berbicara padanya dan Tidak mau semakin malu karena kelakuanya Sendiri.Bumi yang mengerti akan reaksi Bulan itu hanya Bisa memandangnya dengan kerutan Kening.ia pikir apa yang salah dari tulisan dan lukisan itu hingga Bulan merasa sangat marah bila gambarnya itu dilihat orang lain ? padahal Bagus dan lucu

makanya punya barang tuh Disimpen Taro di atas meja bawa pulang kalau perlu Tuh gambar dimasukin bingkai biar Dipajang di Tembok kamar Nyesel Sendiri kan gambarnya diliat Orang lain ?

masih Beruntung gue yang liat gue.lo nggak perlu terlalu panik karena tulisan alay Lo Cuma gue kalua yang liat satu kelas Gimana " Bumi menceloteh membuat Bulan Semakin cemburut " padahal tulisannya

nggak jelek-jelek amat sih ,Lo aja yang lebay"

" Kamu Tuh nggak ngerti " balas Bulan masih enggan menatap Bumi " ini privasi tahu ! Cuma aku yang boleh liat.kalua kamu tahu ini bukan barang punya kamu, seharusnya kamu nggak usah liat - liat !

Rasanya ia ingin meraung-raung atau bahkan bersumpah serapah agar Bumi lupa ingatan agar ia mendadak tak ingat dengan isi tulisan di kertas tadi Bukan hanya malu Bulan juga panik kalau Bumi merasa tulisan itu ditujukan untuknya,Bulan takut nasibnya akan sama seperti Alika yang selalu di ejek dan bully karena ia tahu Alika menyukainya.Bulan masih mau berteman dengan Bumi Walaupun saat ini ia sedang sebal pada Cowok itu

" Kamu jangan inget tulisan yang ada di kertas itu " kata Bulan masih menolehkan kepalanya ke arah lain, tidak mau menatap Bumi "

" Kenapa "

" Lupain aja " Sahut Bulan " aku nggak mau ada orang yang tahu...."

" Ya udah "

" janji ya jangan Diinget- inget tulisannya " Bulan seketika menatap Bumi sambil menyodorkan kelingkingnya Bumi yang heran itu hanya menurut saja Dan mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Bulan "

" Kamu udah janji nggak Boleh diingkari"

" Iya Bawel "

Beberapa saat Bulan masih bisa tenang dan tidak sehisteris tadi.kini ia memasukkan Bola kertas tadi ke dalam tasnya tidak jadi ia Buang ke tempat Sampah karena kertas itu terlalu berharga baginya.Bumi tiba-tiba bertanya hingga Bulan menoleh ke arahnya

" itu Buat siapa "

" Apanya "

" Tulisannya " kata Bumi " kayaknya penting Banget buat Lo sampe Lo kaget gitu pas tahu gue udah tahu isinya "

" Buat seseorang " balas Bulan." kamu nggak perlu tahu "

" Oh " Bumi membulatkan bibirnya " Lo lagi suka Sama Cowok ya "

Kali ini Bulan tidak menjawab

" Sama Atta " Celetuk Bumi membuat Bulan menoleh sepenuhnya ke arah Ekspresi Bulan tidak dapat di artikan semacam Bingung bercampur panik "

" sejak kapan Atta galak ? padahal di kertas itu aku udah Deskripsikan Cowok " Bulan berucap ketus"

" Oh jangan-jangan Lo suka sama gue ya ? Bumi menatap Bulan Dengan tatapan menunduh membuat jantung Bulan seperti berhenti berfungsi dalam beberapa detik ia segera menetralkan ekspresi terkejutnya Dengan cara apapun "

" Dih gerr !" Bulan menjulurkan lidahnya ke arah Bumi mengejek "

" kan gue cuma nebak kalau tebakannya salah ya udah " Sahut Bumi cuek sekali ia bahkan kini mulai membuka buku paket bahasa Inggris dan mulai mengerjakan soal-soal yang ada di sana seperti yang Biasa ia lakukan

Tidak lama setelah itu Atta Datang ke dalam kelas membawa Sebuah balon terbang berwarna pink Anak itu Asyik sendiri membawa-bawa Balon yang entah darimana ia ambil ia berjalan ke bangkunya untuk menaruh atas dan beralih mendekati Bulan Dan juga Bumi

" Wah Balon ! Bulan Berseru " Mauuuu"

Atta langsung menyerahkan balon itu pada Bulan dan Cewek itu tersenyum Begitu lebar.warna Balonya yang imut itu membuat Bulan suka menjadi gemas ia bertanya " Atta kamu beli "

" nggak tadi gue ambil di kelas sebelah ada yang ulang tahun Soalnya " Sahut Atta lalu pandangannya beralih ke Bumi yang sedang mengerjakan soal Tadi." Oh iya Lo berdua Semalem ke mana " tiba-tiba ngilang berasa diumpetin kolong Wewe "

" Oooh pantesan nggak bilang-bilang Nggak pengin di Nganggu Ternyata ? Atta tertawa keras " Untung gue sama Bianca kehilangan jejak Lo berdua kalua nggak pasti acara Dinner Lo berdua gagal ya "

" Banyak Ngomong Mulu Dasar Bucin"

" Tapi gue bener kan ? serbu Atta " nggak apa-apa Bumi gue pengertian kok orangnya "

" Banyak omong " ketus Bumi

Atta lagi-lagi tertawa Memang kalua ada Atta pasti suasana yang awalnya garing atau hening seketika jadi hangat dan Ramai.Cowok itu lalu duduk di bangku Doni yang masih kosong dan menghadap ke dua Temennya yang ada di belakang

" jadi,kalian udah jadian atau belum ? pertanyaan Atta membuat Bumi Seketika berhenti menulis dan Bulan yang tadinya tengah asyik bermain Dengan Balon langsung menatap Atta "

" Entah " Sahut bulan seraya mengalihkan pandangannya kembali ke Balon

" Padahal Lo udah nunggu ya Lan ? Atta memandang bulan pakai tatapan iba yang ngeselin "

Bulan mengerdikkan bahunya " Nggak tahu deh"

" Tuh Bumi jangan bikin anak Orang nunggu terlalu lama dong kan Kasihan Nunggu itu nggak enak ! ujar Atta begitu serius pada Bumi

" kok jadi gue sih ? Bumi tidak terima " Gue nggak tahu apa-apa padahal "

" Ternyata dia Selama ini nggak peka Lan " Bulan hanya bisa tersenyum Senyuman yang terlihat sangat dipaksakan ia tidak tahu harus berucap apa lagi.ia tidak bisa memaksakan kehendak Bumi untuk peka terhadap perasaannya.Bulan hanya Bisa diam dan menunggu keajaiban itu datang Entah sampai kapan itu datangnya intinya Selagi Bulan tidak akan lelah menunggu "

" Ehm aku mau kasih tahu sesuatu ke kalian " Bulan kini menatap dua Cowok itu secara bergantian "

" Apaan tuh "

" Lusa Mama aku pergi "

" ke Mana Lan " Atta jadi panik "

" ke Medan Cuma Buat beberapa hari tapi kayaknya Sampe Ujian nasional " Ungkap bulan

" Wah ngapain " Atta berseru

" ada kerjaan di kantor jadi aku bakalan tinggal di Rumah sendirian deh " Bulan Cemberut lalu ia menatap Bumi dan juga Atta secara bergantian." kalian kalau aku diajak ke rumah mau nggak aku takut Sendirian di Rumah "

" Mau aja kok Lan Tenang aja nggak usah takut kita bakal lindungi Lo dari segala bentuk kejahatan " Atta berucap penuh percaya diri dan itu terlihat sangat konyol

" Bener ya "

" iya bener " Atta membalas kemudian menepuk bahu Bumi " Ya kan Bumi "

Bumi menaikkan kedua Alisnya lalu mengangguk Samar Bulan kini tersenyum lebar lantas menghela nafas lega tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi Selama ibunya pergi ke Medan nanti ia harus ingat bahwa dirinya memiliki teman-teman yang baik seperti Atta dan Bumi Di tambah lagi Bianca yang akan membuat hari-hari nya Semakin berwarna Bulan bersyukur memiliki semua dalam hidupnya