webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
86 Chs

BAB 41

setelah beberapa menit kini giliran Bumi yang melakukan lompat jauh tadi Bulan telah melakukan itu Dan jaraknya hanya sejauh dua meter.Cukup bagus dari antara siswa-siswi lain yang hanya bisa mencapai jarak dua meter.mungkin karena tubuh Bulan yang kecil dan ringan makanya ia berlari lalu melompat tubuhnya merasa terbang

Bumi semangat ! angel berseru.Biasanya Alika yang akan berseru penuh semangat. tetapi karena dirinya akhir-akhir ini selalu di bully oleh Bumi dia jadi takut untuk melakukan hal itu

" kok Bumi jalannya susah gitu sih ! kata Bulan yang baru menyadari cara jalan Bumi yang agak susah tidak seperti biasanya

" iya,ya " sahut Atta yang harus sadar juga akan hal itu

" kayaknya Bumi lagi sakit deh,tapi kenapa dia nggak mau ngomong ya " ucap Bulan lagi

" gue rasa dia lagi sakit perut atau dia lagi nahan boker " celetuk Atta

" ih seriusan tahu Atta " Bulan memukul ringan paha Atta

kini Bumi mulai berlari dari ujung sana Rambutnya yang coklat itu tertiup angin yang sekilas mukanya yang serius terlihat semakin tampan Bumi lalu menjadikan kaki kanannya sebagai tumpuan tubuhnya saat melompat ia pun melompat tinggi dan jauh bahkan saat jauh

" wawww Bumi ! Bulan melongo lebar matanya pun berbinar di saat Bumi melompat tinggi

" anjay jauh juga " Atta ikut terkagum

setelah Bumi berhenti pak Bandi langsung mengukur sejauh mana lompatnya ternyata hasilnya...."

" 5.92 " seru pak Bandi dengan bangga

" wah keren " Alika bertepuk tangan Dengan riang bersama angel dan Marissa

" wah Bumi mecahin rekor " sahut Bulan"

Bumi yang diberi sambutan oleh banyak tepuk tangan itu tidak merespons tidak baik.ia kembali ke tempat terakhir ia duduk ia meringis penuh rasa sakit sambil memegang perutnya Bulan yang pertama kali melihat itu jadi Panik lagi

" Bumi kamu kenapa " tanya Bulan , namun tidak di jawab oleh Bumi " apa kamu sakit mag ya ! Bulan bertanya dengan ragu " Atau kenapa Nyeri ya, perutnya "

" gue nggak apa-apa " Bertepatan dengan Bumi berkata seperti,itu munculah bercak merah di kaosnya lantas,Bulan memekik "

" Bumi kamu berdarah " ia teriak kencang sampai semua murid menoleh ke arah Bumi termasuk pak Bandi "

" Bumi Lo kenapa " Atta yang merupakan sahabatnya Bumi langsung mendekati Bumi "

Bulan yang sedari tadi penasaran dengan apa yang terjadi pada perutnya Bumi itu pun langsung menyibak kaos Bumi ke atas hingga menampilkan perutnya Bumi ternyata terdapat sebuah perban di bagian perutnya Bumi yang terlepas

" ih....Bulan meringis ngilu " Darahnya banyak banget pak Bandi, Bumi pendarahan "

Bumi yang biasanya akan marah-marah bila mendengar Bulan teriak,kini ia diam saja sambil terus menahan rasa sakitnya di perutnya padahal semalam ia yakini darah dari luka itu sudah berhenti,dan sudah diobati juga, mengapa malah keluar lagi

" ambil tandu woi " seru Doni

Galang segera bergerak cepat bersama Atta untuk mengambil tandu.sementara menunggu Galang kembali. Bumi perlahan-lahan tumbang dan menjadikan paha Bulan sebagai sandarannya kaosnya yang di nodai darah lagi seperti semalam, namun tidak terlalu banyak

" Bumi tahan sebentar ya " Bulan berusaha menenangkan Bumi namun nyatanya ia panik juga "

" kenapa Bumi " pak Bandi bertanya setelah ia berdiri di dekat Bumi

" lukanya Bumi kebuka,pak padahal Sudah di perban " jawab Bulan

" aduh, bahaya itu " pak Bandi ikutan meringis " luka sobek harus di jahit

" Bumi luka sobek " Bulan bertanya pada Bumi " kenapa kamu bisa kayak gini Bumi "

Bumi tak mampu menjawab untuk sekarang ia menutup kedua matanya sambil terus menahan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya tak lama kemudian Galang dan Atta kembali membawa tandu untuk mengangkat Bumi dan membawanya ke UKS

" ayo angkat " Atta berucap tegas.ia dan beberapa anak cowok lain memindahkan tubuh Bumi ke atas tandu kemudian mengangkat tandu itu dan berjalan cepat menuju ke UKS

pak Bandi bersama Bu metta wali kelas XII IPS 1 di haruskan pergi ke rumah sakit karena ternyata luka Bumi cukup serius hingga harus ditangani oleh Bulan dan Atta memohon ikut pergi ke rumah sakit sebab mereka sangat khawatir akan kondisi Bumi.Doni juga sebenarnya ingin, ikut namun tidak di izinkan oleh Bu metta karena ia harus menjaga keadaan kelas

selama di mobil Bumi hanya diam saja karena tidak sadarkan diri lagi-lagi ia Untungnya jarak rumah sakit sudah dekat sehingga Bumi bisa segera di tangani oleh dokter

Lima menit kemudian mereka semua tiba di rumah sakit yang

berjarak dekat dengan sekolah Bumi langsung di angkut dengan brankar menuju ruang IGD

" Atta semoga Bumi kenapa-napa iya ... lirih Bulan "

" iya gue nyakin Bumi baik-baik aja ! balas Atta