webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
116 Chs

Chapter 71

"Aku berharap Tuhan memberikan kesempatan diwaktu yang ditetapkan.."✨

# Revan Wijaya

💕💔💕

Setelah dosen keluar ruangan Kirana segera memasukan bukunya kedalam tas dan bersiap untuk pergi ke kantin.

"Sa..kekantin yuk.. laper nihh!"seru Kirana.

Melisa melirik kearah Kirana sekilas dan segera merapikan buku bukunya.

"Ra..kekantin yuk..."ajak Revan yang tiba tiba mendatangi meja Kirana.

Kirana merasa kesal melihat Revan setelah kejadian tadi pagi.

sementara Melisa merasa heran melihat Revan yang tiba tiba mendatangi Kirana.

"Gak ah..gue mau bareng Melisa,lagian loe ngapain sih ngajak gue..kan banyak anak lain diruangan ini..."jelas Kirana.

"Gue mau nya sama loe..."sahut Revan dengan senyuman manisnya.

Melisa semakin merasa heran,ia tidak tau apa yang terjadi antara Kirana dan Revan setelah kejadian waktu itu.

"Kamu pergi bareng dia aja..aku mau keperpus..."ucap Melisa sambil menatap dingin mereka berdua.

"Nah kan...brrti loe pergi nya barang gue.."sahut Revan tersenyum menang.

Ngingggggggg .....

Akhhhhhh.....

Bayangan hitam melintas cepat dipikiran Kirana setelah mendengar Revan berkata seperti itu.

Saat ini ia merasakan Dejavu,namun ia juga tidak tau kapan ia pernah mengalami hal ini.

"Loe gak apa apa Ra?"tanya Revan sedikit khawatir melihat Kirana memegang kepalanya.

"Apaan sih..mau ke kantin aja pake nebeng segala loe...gue mau pergi sendiri!!"pekik Kirana dan berjalan cepat keluar ruangan diikuti oleh Revan yang terus saja mengikuti langkahnya.

sementara itu Melisa hanya menatap dingin kedua nya dengan beribu pertanyaan yang berputar dikepalanya.

***

Kirana duduk disalah satu kursi kantin,diikuti oleh Revan yang kini nangkring dikursi yang ada didepannya.

"Ngapain sih loe ngikutin gue Mulu...loe ngefans ama gue!"dumel Kirana.

"Maybe!"sahut Revan sambil terkekeh.

mendengar jawaban Revan membuat Kirana semakin kesal dan beranjak pergi untuk memesan makanan.

***

Kirana makan bakso dengan lahap tanpa memperdulikan sekitarnya, sementara Revan sedari tadi hanya menatap Kirana sambil menyeruput jus nya.

"Loe bisa gak ..gak usah liatin gue Mulu,kalau loe laper , tinggal pesen aja sana..kalau gak mampu biar gue bayar!"omel Kirana karena merasa risih ditatap terus terusan oleh revan.

"Gue kenyang liat loe makan!"seru Revan sambil kembali terkekeh melihat Kirana yang makan dengan lahap.

"Bener bener saraf nih orang!!"seru Kirana pelan dan kembali melanjutkan makannya.

Uhukkk...uhukkk...

Kirana tersedak kuah bakso dan dirinya juga lupa untuk memesan minuman.

"Nih..."sebuah tangan terulur memberikan sebotol Aqua botol dingin.

Namun orang tersebut bukanlah Revan melainkan afian yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua dari jauh.

sementara itu,Revan yang baru kembali sambil membawa Aqua ,hanya terdiam dan meletakkan nya keatas meja didepan Kirana ,lalu beranjak pergi meninggalkan mereka berdua .

Kirana langsung mengambil minuman yang dibawa afian dan meneguknya hingga tenggorokan nya terasa lebih baik.

"Lain kali Pelan- pelan kalau makan..."ucap afian sambil duduk disamping Kirana.

"Thanks ya..."Ucap Kirana sambil menghela napas lega.

Afian hanya tersenyum dan pandangan nya jatuh ke siku Kirana yang berbalut perban.

"Lengan Loe kenapa?"Tanya afian cemas.

Kirana melirik kearah pandangan mata afian yang tertuju pada luka disiku nya.

"Owh ini...tadi pagi gak sengaja jatuh dari sepeda !"seru kirana.

"Ya ampun..Loe gak berubah ya,tetap ceroboh..."

"Biarinnn...eh...loe jangan bilang ke bg kay ya..ntar dia ngamuk,males gue ribut ama dia.."pinta Kirana.

"Oke...gue gak bakalan bilang...asalkan loe mau pergi dan pulang bareng gue tiap hari!"seru afian membuat kesepakatan.

Kirana mengernyit heran melihat afian yang ingin secara sukarela menjadi ojek nya setiap hari.

"Loe gila ya..baru kali ini gue liat orang mau jadi ojek gratis!"pekik Kirana.

"Biarin... intinya loe mau, atau gue aduin..kalau gak, hasilnya loe bakalan tiap hari dianter ama Abang loe kayak anak TK!"ancam kay dengan smirk nya.

"Anjir..loe ngancam gue!!!"pekik Kirana.

Kay hanya mengangkat kedua bahunya acuh dan beranjak dari duduknya.

"Oke..ntar pulang gue tunggu diparkiran,kalau loe gak ada...siap siap gue aduin...sampai nnti Ra!"seru afian dan meninggalkan Kirana dengan senyum penuh kemenangan.

Sementara Kirana sangat merasa kesal dengan semua kejadian yang menimpanya hari ini.

"Gue rasa..semua cowok yang ada di kampus ini pada saraf semua!!!!"pekik Kirana dan kembali memakan bakso nya dengan kesal.

💕💔💕