🔥❤️🔥
Kirana mengeluarkan sepeda dari garasi rumahnya dan membawa nya keluar area rumah sambil mengendap ngendap.
Kirana hari ini tidak ingin diantar oleh kay kekampus, karena ia tidak ingin dicemooh sebagai maba yang manja.
Setelah dirasa menjauh dari area rumah ia pun menghela napas lega dan mulai mengayuh sepeda nya menjauhi pelataran rumahnya.
"Kiranaaa!!!!!"Pekik kay dari depan gerbang rumah yang merasa kesal melihat tingkah keras kepala Kirana.
Namun Kirana telah melaju jauh dan tidak memperdulikan teriakan kay yang mengganggu para tetangga nya dipagi hari.
***
Kirana merasa lega karena kay tidak menyusulnya,ia pun menatap sekeliling jalanan raya yang sepi sambil sesekali menghirup udara segar.
Citttt!!!
Brakkk!!!!
Kirana memekik kaget setelah bokongnya terhempas ke jalanan.
bersamaan dengan sepedanya yang tersangkut dibawah ban motor seorang pemuda.
"Woiii..bisa naik motor gak sih lu,kalau gak bisa ngomong..biar gue ajarin!!"omel Kirana sambil memegangi bokong nya yang terasa sakit.
pemuda itu memundurkan motornya lalu memarkirkan nya dipinggir jalan.
Ia pun berjalan kearah Kirana ,lalu mengulurkan tangannya.
"Apaan sih..gue bisa sendiri!!"dumel Kirana dan berusaha berdiri,namun siku kiri nya sedikit nyeri akibat bergesekan dengan aspal.
Pemuda itu menaikkan kaca helm nya dan melirik kearah luka disiku Kirana.
"Liat apaan loe!"omel Kirana merasa kesal.
"Loe pergi bareng gue...siku loe Luka,bahaya kalau tetap nyetir !"seru pemuda itu yang membuat Kirana sedikit mengernyit bingung.
"Siapa loe,datang datang nabrak gue..terus sok akrab lagi,loe mau ngapain..mau nyulik gue!"tuduh Kirana.
pemuda itu membuka helm nya dan menatap Kirana dingin.
"Gue Revan,temen sekelas loe..maksud gue..anak baru dikampus loe.."jelas Revan dengan tatapan dinginnya.
"Bodo amet...gak perduli gue,mau loe temen sekelas gue kek,tetangga gue kek, intinya loe harus tanggung jawab!"pekik Kirana .
Revan memutar bola matanya malas dan kembali memakai helmnya.
lalu ia mengeluarkan ponsel nya dan mengirim pesan pada temannya.
"Yaudah..ayok ikut gue,biar sepeda loe ntar diambil temen gue...!"seru Revan.
"Saraf nih orang...yang bilang mau pigi ama loe siapa sih,gue mau loe tanggung jawab!"pekik Kirana merasa emosi.
"Kirana...iya gue tanggung jawab...makanya loe ikut gue sekarang,biar sepeda loe ntar temen gue yang bawa..."jelas Revan lembut.
Kirana tertegun mendengar Revan menyebutkan namanya,pasalnya ia merasa belum pernah bertemu dengannya sekalipun,dan dirinya juga bukan termasuk murid populer dikampusnya.
"Jadi gimana..loe mau gue anter kekampus atau pulang?"tanya Revan .
"Kekampus..."jawab Kirana dengan kebingungan nya.
Revan pun berjalan kearah motornya lalu mulai menaikinya.
"Ayo naik,ntar temen gue datang..sepeda loe gak bakalan ilang..."jelas Revan dan mulai menyalakan mesin motornya.
Kirana menoleh kearah sepedanya lalu bergantian kearah Revan.
ia pun merasa ada sekelebat bayangan samar berputar dikepalanya.
Akhhh!!!!!
Kirana memegangi kepalanya yang berdenyut dan merasa heran mengapa ia merasa seperti mengalami de ja vu atas kejadian barusan.
Revan yang melihat itu segera turun dari motornya dan menghampiri Kirana.
"Loe gak papa kan?"tanya Revan sambil memegangi bahu Kirana.
Kirana menggeleng dan mulai berjalan kearah motor Revan.
setelah Kirana naik kemotor,revan menyalakan kembali motornya dan melirik sekilas Kirana dari kaca spion kanan.
lalu mulai melajukan motornya membelah jalanan raya.
***
Setiba diparkiran kampus,Kirana langsung turun dari motor Revan .
setelah mengunci ganda motornya,Revan pun turun kemudian menarik tangan Kirana menuju ruang kesehatan.
sebagian mahasiswa yang merupakan teman seruangan mereka merasa kaget melihat Revan dan Kirana bersama sama pergi ke kampus.
dan juga Revan yang berjalan sambil menarik tangan kirana,pasalnya dua insan tersebut tidak pernah memiliki hubungan yang baik.
Setiba diruang kesehatan,Revan mengeluarkan kotak P3K dari dalam lemari dan berjalan menghampiri Kirana yang kini duduk dikursi.
Revan mulai mengeluarkan beberapa obat yang diperlukan dari dalam kotak kemudian mulai mengobati luka Kirana dengan telaten.
Kirana sama sekali tidak menolak maupun marah,ia hanya heran kenapa dikepalanya terus berputar setiap kejadian yang sama dengan bayangan samar sejak bertemu dengan Revan.
Awww!!!
"Sorry...,Sakit ya??"tanya Revan dengan cemas.
Kirana hanya menggeleng dan merasa jantung nya mulai berdetak dengan cepat,saat Revan menatap nya,tapi ia tidak tau mengapa hal itu bisa terjadi.
🔥❤️🔥