Gina dan Yudha berangkat menuju restoran dimana SIska sedang menunggunya.
"Aku akan menunggu mu didalam mobil. Sepertinya dia telah menunggumu disana. Pergilah, dia akan jadi pusat perhatian jika kamu membiarkannya menunggu lama" Yudha berkata dengan lembut dengan sebelah tangan membelai lembut wajah Gina
"Baiklah aku pergi dulu" Gina berkata dengan senyum lembut sambil keluar dari mobil dan berjalan menuju restoran.
Siska terlihat sedang duduk di kursi dekat jendela
"Kamu berani datang juga. Kukira kamu tidak akan berani datang kemari?" kata SIska dengan senyum sinis ketika melihat Gina berdiri dihadapannya
"Untuk apa aku harus takut terhadapmu? Kamu hanya berani menunjukkan wajah aslimu dihadapanku saja. Jadi aku tidak perlu sungkan jika bersikap kasar terhadapmu" Gina berkata dengan nada acuh tak acuh sambil menarik kursi dan duduk dihadapan Siska
"Untuk apa kamu memanggilku kemari? Langsung saja pada intinya, tidak perlu berbasa basi!"
"Saya pesan cappuccino. Terimakasih" kata Gina pada pelayan yang mendekatinya begitu dia duduk
"Tentu saja aku akan langsung pada intinya"
Siska mengeluarkan sebuah dokumen yang berisi persetujuan pemindahan saham
"Kamu langsung tanda tangani ini saja" katanya sambil menyodorkan dokumen itu kehadapan Gina
Gina meraihnya dan membuka isi dokumen lalu membacanya dengan seksama. Gina tersenyum setelah melihat isi dari dokumen tersebut.
"1 Milyar? Ternyata lumayan banyak juga ya kompensasi yang kalian berikan? ku kira jumlahnya tidak akan sebanyak ini. Tapi kenapa disini tidak tertulis jika kalian tidak memiliki hubungan apapun lagi denganku? Bukankah sebelumnya telah kukatakan, kalau kalian bisa mengambil saham dariku asalkan setelah itu tidak ada hubungan apapun diantara kita. Dengan kata lain aku ingin memutuskan hubungan ku dengan keluarga Atmaja"
"Kamu tidak akan bisa memutuskan hubungan mu dengan keluarga Atmaja begitu saja! Terlebih papa tidak akan mungkin menyetujunya dengan mudah"
Siska tersenyum sinis kepada Gina
"Terimakasih" kata Gina pada pelayan yang mengantarkan minuman pesanannya
"Jadi kalian menipuku? Maka aku tidak akan menandatangani dokumen pemindahan saham itu" Gina menjawab Siska dengan angkuh
"Jika kamu tidak menandatangani dokumen pemindahan saham ini, maka akan kupastikan kalau kamu dan ibumu tidak akan mendapatkan ketenangan. Aku akan membuat kalian menderita. Hahaha"
"Jika kamu berani mengganggu ibuku, aku juga pasti akan membalasmu!"
"Kalau begitu, tanda tangani dokumen ini sekarang!"
Gina pun akhirnya menandatangani dokumen pemindahan saham itu
"Bagus! Kamu ternyata masih menjadikan ibumu sebagai kelemahan mu"
Byuuuurrrr
"Ah!!!!"
Gina beridri dan menyiramkan capuccino miliknya pada kepala Siska
"Gina!! Apa yang kamu lakukan?!" Siska yang kesal berteriak kepada Gina
"Jika kamu berani mengganggu ibuku, tidak hanya kopi ini yang akan aku siram kepadamu. Tapi aku akan membuat kamu malu dihadapan semua orang. Mengerti!"
Gina berbalik dan melangkahkan kaki meninggalkan Siska. Sedangkan Siska dengan wajah kesal dan penuh amarah menatap punggung Gina yang berjalan keluar dari restoran dan mendekati sebuah mobil roll royse
"Gina naik mobil siapa? sebelumnya dia menggunakan mobil sport messerati yang harganya terbilang mahal. Sekarang dia masuk ke dalam mobil roll royse mewah. Apa sekarang Gina si wanita jalang menjual tubuhnya pada pria kaya? Ini peluang bagus untukku semakin menghancurkanmu!"
*****
Gina keluar dari restoran den gan wajah tampak kesal, Yudha memperhatikannya dari dalam mobil
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu kelihatan begitu kesal?" tanya Yudha begitu Gina masuk kedalam mobilnya
"Mereka menipuku lagi. Lihatlah dokumen ini! sebelumnya aku mengajukan syarat kepada mereka kalau aku akan memerikan saham milikki asalkan mereka mau memutuskan hubungan denganku. Tapi mereka tidak menepatinya, mereka malah mengancamku akan membuat mama susah. Terpaksa aku menandatangani dokumen pemindahan saham itu"
Gina menunjukkan salah satu dokumen pemindahan saham itu sambil mengeluh pada Yudha. Siska juga memegangnya 1
"Sudahlah tidak perlu memikirkan itu. Mereka tidak akan punya kesempatan untuk menyakiti mamamu!"
Yudha mencoba menenangkan Gina kemudian mengemudikan mobil menuju arah mall
"Huuuuhhh!!! Baiklah, aku tidak akan memikirkan mereka lagi. Itu hanya membuatku kesal saja!"
Gina menarik nafas kasar berusaha menenangkan diri
"Harusnya kamu melihat bagaimana wajahnya ketika aku menyiramkan kopi diatas kepalanya. Dia kelihatan sangat kesal sekali karena itu. Hahaha"
Wajah Gina yang kesal seketika berubah ketika dia membayangkan wajah kesal Siska
"Ternyata kamu cukup berani juga nyonya"
"Itu karena dia sendiri yang memulainya lebih dulu. Kalau dia tidak memancing amarahku, aku tidak akan mungkin menyiramkan kopi diatas kepalanya. Tapi aku sungguh merasa puas melakukan itu. Mulai sekarang aku tidak akan bersikap mudah pada siapapun"
Gina berhenti bicara dan menoleh pada suaminya yang sedang fokus memperhatikan jalan
"Tapi tuan, apa kamu membenciku juga karena aku jadi orang jahat sekarang?"
Suaranya terdengar sedih, Yudha menoleh padanya dan tersenyum
"Nyonya, aku tidak akan pernah membencimu. Karena kamu tidak jahat padaku. Lagipula memiliki istri singa betina tidaklah buruk, karena aku adalah singa jantan yang lebih berkuasa dan kejam dibanding kamu"
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh